"Huaaa dadaaa..lihat ka Lisa mengejekku terus"
Aku menghela nafas saat melihat adik dan kakak itu tidak pernah akur, Lisa yang selalu meledek atau bahkan sampai mengerjai Lio dan Lio yang selalu merengek meminta tolong padaku.
Arcelio Marchelino adalah anak keduaku dan juga ka Misel yang berusia 7 tahun, aku dan ka Misel melakukan progam bayi tabung kembali setelah Lisa meminta adik untuknya.
Oeeekkk oeeekk
Aduh Ara pake nangis lagi, aku terus menimang-nimang Ara supaya dia tidur kembali beginilah aku repot mengurus 3 anakku kalau ka Misel sedang sibuk di dapur.
Seyra Aracelli Michellea atau yang biasa aku dan ka Misel kerap panggil Ara adalah anakku dan ka Misel yang sekarang berusia 5 bulan, lagi-lagi ka Misel melakukan progam bayi tabung tapi kali ini dia melakukannya tanpa sepengetahuanku.
Tiba-tiba saja ka Misel memberitahuku kalau dirinya tengah hamil aku kaget waktu itu ka Misel hamil dengan siapa? Dan kemudian ka Misel memberitahuku semuanya tentang program bayi tabungnya.
Aku menghela nafas kasar aku bukan tidak mau ka Misel hamil lagi hanya saja waktu itu aku hanya ingin memiliki dua anak saja sudah cukup tapi ka Misel ingin menambahnya satu lagi.
It's okey aku pun menerima keputusan ka Misel yang ingin menambah anak lagi dan lahirlah Ara dia memiliki wajah yang sangat cantik persis seperti ka Misel.
Begitupun dengan Lisa dan Lio mereka semua memiliki wajah yang mirip dengan ka Misel, tak ada yang mirip denganku sedih sekali rasanya padahal rahimnya itu milikku kenapa tidak ada yang mirip denganku sama sekali?
Tapi aku berharap kelak saat mereka dewasa memiliki kemiripan denganku.
"Dadaaa hiks"
Aku melihat Lio memeluk perutku dari samping dengan aku yang tengah menggendong Ara, aku melirik Lisa dia hanya menyengir setelah membuat adiknya menangis.
"Lisa jangan membuat adikmu menangis lihatlah Ara ikutan menangis gara-gara kebisingan kalian" ucapku menatap Lisa dia hanya memutar bola matanya.
"Dadaaa hiks ka Lisa jahat"
Aku mengusap kepala Lio dengan lembut "sstt sudah ya..nanti dada pukul pantat ka Lisa" candaku yang di angguki Lio.
"Dada aku ingin keluar bersama teman-teman..aku pinjam si matic yaa" ucap Lisa dengan senyuman manisnya menatapku.
Aku menggeleng "no okey. Kamu masih di bawah umur"
"Ayolah dada aku akan membawa motor bututmu dengan hati-hati" jawabnya aku melototkan mataku.
Apa dia bilang? Motor butut? Astaga.
"No no okey"
"Come on dada sebentar saja dari pada aku di sini yang mengerjai Lio terus"
Aku menghela nafas, lebih baik Lisa pergi bersama temannya dari pada di rumah yang terus menjahili Lio yang ada Ara terganggu dengan keributan mereka aku mengangguk membiarkan Lisa pergi.
Cup
"Dadaa terbaik..aku pergi okey katakan pada mommy aku makan di luar" ucapnya sembari membawa si matic dari bagasi.
"Kakak Lio ingin ikut"
"No okey, diam di rumah"
"Dadaaa Lio ingin ikut naik motor" rengeknya.
Aku melihat Lisa mulai menaiki motornya dengan Lio yang mulai memegang bagian belakang motor menggunakan kedua tangannya sembari menahannya untuk Lisa tidak pergi tanpa dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me✓
Fiksi Remaja[21+] Aku Lalyra Maharani, seorang gadis yang mencintai wanita. Tidak terlintas di pikiranku yang harus menikahi dua wanita sekaligus dalam hidupku. ****** Note : GXG STORY ! Yang ga suka jangan baca pleaseeee! ____ INI HANYA CERITA FIKSI!!! Maaf ji...