Aku terbangun dari tidurku setelah cahaya matahari masuk melalui jendela menerpa wajahku, aku merentangkan kedua tanganku sembari melihat jam masih menunjukkan pukul 7 pagi.
Aku melihat sekeliling sepi, ka Misel sudah tidak ada berarti sudah berangkat bekerja, aku beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku lalu setelah itu aku turun ke bawah. Aku mengerutkan dahiku ketika aku melihat ka Misel sedang menata makanan di meja makan dan hanya menggunakan daster saja.
Apa dia tidak ke kantor? Kenapa belum bersiap-siap?
"Mowning dada" teriak Lisa dari bawah aku tersenyum lalu aku menghampiri Lisa mencium pucuk kepalanya.
"Morning too baby"
"Dada cenapa tida tium mom?"
Aku berdiri menghampiri ka Misel untuk mencium keningnya setelah itu kembali duduk di kursi ku, aku tidak ingin anakku berfikir macem-macem jadi aku menurutinya saja untuk mencium ka Misel walaupun hubunganku dan ka Misel sedikit memiliki problem.
"Loh nak kamu ga berangkat kerja?"
Ku lirik ibu yang bertanya kepada ka Misel aku pun melirik ka Misel "ngga Bu..Misel pengen di rumah nemenin Lisa main"
Aku menatap ka Misel bingung, tumben banget ka Misel mau nemenin Lisa di rumah? Apa gara-gara masalah kemarin?
"Mom tida pelgi keja? Mau belcama Lili?"
Ka Misel tersenyum "ngga sayang..mommy mau di rumah dulu main sama kamu"
Lisa tersenyum lebar kemudian dia melunturkan senyumannya melirikku, Lisa menatapku sendu aku paham pasti kalau ka Misel di rumah Lisa tidak bisa pergi jauh-jauh pasti bakal bosen seharian di rumah.
"Mom tak apa mom pelgi bekelja caja bial Lili belcama dada di lumah" suruh Lisa aku hanya menyimak saja sambil memakan makananku.
Ka Misel menggeleng cepat "ngga..mommy di rumah aja, mommy kangen kalian"
"Baby ga boleh gitu, kan mommy mau nemenin baby di rumah, emang baby ga kangen mommy hum?"tanya ibuku.
Lisa tersenyum "sangattt angenn"
Ka Misel hanya diam sembari menyuapi Lisa makan, aku memutuskan untuk pergi bekerja karna di rumah sudah ada ka Misel yang menjaga dan mengajak Lisa bermain.
Awalnya Lisa merengek ingin ikut denganku tapi aku menolaknya, kasian ka Misel ga kerja demi nemenin Lisa di rumah.
Aku pergi ke caffe sampai di mana mataku tak sengaja melihat Amel dan Jennie tengah duduk berdua, aku tersenyum lalu ku hampiri mereka berdua.
"Hey"
"Dadaaa"
Jennie berlari memelukku aku membalas pelukannya lalu aku menggendongnya, aku duduk di samping Amel yang tengah tersenyum manis kepadaku aku membalasnya.
"Dada Lili mana?"
Aku tersenyum mengusap kepala Jennie "Lili ada di rumah sayang, kenapa hum? Kangen ya?"
Jennie langsung mengangguk cepat "yaudah ikut dada ke rumah mau?"
Mata Jennie berbinar saat aku mengajaknya untuk main rumah "ga bisa sayang, nantikan kamu mau jenguk nenek"
Jennie langsung melengkungkan bibirnya aku terkekeh "kapan-kapan dada ajak ke rumah okey? Ketemu Lili"
"Raa maaf ya pasti gara-gara kemarin Misel liat kita berdua, kalian pasti berantem"
Aku tersenyum "ngga ko Mel kita baik-baik aja"
***
Sudah terbilang seminggu aku dan ka Misel saling diam, seminggu ini pula ka Misel sudah tidak berangkat bekerja lagi karna ingin fokus mengurus Lisa di rumah. Aku senang mendengarnya saat ka Misel mau berhenti dari pekerjaannya untuk mengurus Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me✓
Teen Fiction[21+] Aku Lalyra Maharani, seorang gadis yang mencintai wanita. Tidak terlintas di pikiranku yang harus menikahi dua wanita sekaligus dalam hidupku. ****** Note : GXG STORY ! Yang ga suka jangan baca pleaseeee! ____ INI HANYA CERITA FIKSI!!! Maaf ji...