37

7.2K 422 9
                                    

"DADAAA"

Aku tersentak ketika Lisa berteriak memanggilku "apa sayang, hum?"

"Dada cenapa jalana sepelti itu?"tanyanya.

"Kaki dada sakit jadi ya begini"

Ku lirik Lisa hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, dengan perlahan aku duduk untuk sarapan, sepertinya aku libur kerja dulu sampai vaginaku tidak perih lagi.

Ku lirik ka Misel tersenyum melihatku sembari memegang sebuah mangkuk dan menaruhnya di meja makan yang sudah tersedia beberapa makanan di meja makan.

"Mana ibu dan Lola ka?"tanyaku.

Ka Misel menatapku "ibu lagi keluar sama Lola"

Aku mengerutkan dahiku, keluar sepagi ini? Ku lirik jam seketika aku melototkan mataku ketika jam menunjukkan pukul 7 malam, aku kira masih jam 6 pagi ternyata lama juga aku main dengan ka Misel.

"Kenapa baby?"

Aku menggeleng "gapapa ka"

"Dad, kata dada Nini mau kesini"

Aku melirik Lisa yang mengerucutkan bibirnya aku terkekeh gemas "Iya besok dada ajak Nini kesini okey?" Lisa tersenyum lebar menganggukkan kepalanya.

Aku menghela nafas untung saja ka Misel memberikanku ijin untuk membawa Jennie ke rumah asalkan jangan bersama Amel ka Misel fine-fine saja.

Ku rasakan usapan di tanganku aku langsung menoleh ke ka Misel "masih perih?"

Aku mengangguk "masih ka..beberapa hari ini kayanya aku ijin ga ke kantor dulu deh...gapapakan?"

Ka Misel tersenyum mengangguk "gapapa kita abisin waktu bertiga di rumah"

"Dad"

Aku menoleh "apa sayang?"

"Dada tadi pagi Lili denger dada belteliak"

Uhuk uhuk uhuk

Ka Misel langsung memberikanku segelas air aku langsung meneguknya sampai habis.

"Berteriak gimana sayang?"tanya ka Misel.

"AKHHHH ahh..sepelti itu mom"

Glek

Aku dan ka Misel saling melirik "lalu?"

"Nenek datang...kata nenek dada sedang di obati oleh mommy jadina dada belteliak"

Aku dan ka Misel bernafas lega, aku kira Lisa mendengar semuanya untung saja ada ibu tapi aku malu juga pasti ibu mengetahuinya, gara-gara musik yang ka Misel pasang sedikit keras aku jadi tidak bisa mendengar Lisa memanggilku.

***

"Dada payah mencapit boneka saja tidak bisa"

Aku menghela nafas, aku sudah berkali-kali untuk mencapit boneka dalam box tapi tak kunjung ku dapatkan "ini susah sayang"

Ku lirik ka Misel yang sedang anteng duduk dengan cemilannya. Sekarang aku, ka Misel dan kedua bocil tengah berada di mall mengajak mereka bermain, lebih tepatnya aku yang harus menemani main, sedangkan ka Misel duduk anteng sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihatku yang di marahin anakku sendiri.

"Bilang ja dada tida bisa"

Aku memijat keningku "memang susah sayang coba kamu sendiri yang mencobanya, dada yakin kamu juga tidak bisa"

Lisa bersilang dada, aku menoleh ke Jennie yang sedari tadi diam tersenyum melihatku dan Lisa.

"Begini kalau Lili bisa ambil boneka itu, dada halus belikan Lili dan Nini es klim. Deal?"

It's Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang