48

6.1K 455 53
                                    

Perlahan aku membuka mataku yang terasa berat aku bisa melihat ruangan bernuansa putih, apa aku di rumah sakit?

Kepalaku benar-benar pusing sekali bahkan sampai berdenging sangat kencang, apa anemiaku muncul lagi? Itu tidak mungkin karna Dokter bilang aku sudah sehat bahkan aku selalu rutin meminum obat.

Ceklek

Aku menoleh saat seseorang yang ku kenal masuk, Amel? Kenapa Amel bisa di sini dan kemana ka Misel?

Amel menghampiriku dengan matanya yang berkaca-kaca "kamu kenapa bisa begini Ra?"tanyanya.

Aku tersenyum "aku juga ga tau tiba-tiba aja kepalaku sakit terus pas buka mata udah di sini"

"Apa ada yang sakit? Biar aku panggil dokter"tanyanya lagi.

"Aku baik-baik aja jangan khawatir Mel...ohya ka Misel kemana?"tanyaku.

"Tadi aku lihat Misel di tarik sama Rey"

Deg

Kenapa Rey masih terus kejar ka Misel sih? Padahalkan udah di tolak dan di usir berkali-kali sama ka Misel, semoga aja Rey tidak berbuat macam-macam dengan istriku.

"Terus kok kamu ada di sini?"tanyaku.

Amel tersenyum "aku lagi jenguk temanku yang sakit terus aku ga sengaja liat Misel keluar dari ruangan ini, aku juga lihat Rey yang tiba-tiba menarik tangan Misel...karna aku penasaran jadinya aku masuk deh kesini, aku syok saat lihat kamu yang terbaring di ranjang"

"Ra apa aku boleh jujur sesuatu?"tanya Amel

Amel menggenggam tanganku aku bisa merasakan elusan di punggung tanganku.

Aku mengangguk, kira-kira Amel mau jujur tentang apa?

"Ra aku masih mencintai kamu"

Deg

Perlahan aku melepaskan tanganku yang Amel genggam tapi Amel kembali memegang tanganku dengan kedua tangannya.

"Aku sudah berkali-kali mencoba untuk melupakan kamu karna kamu sudah memiliki Misel tapi aku ga bisa. Sampai-sampai aku sibukin diri buat kerja keluar kota agar jauh dari kamu tetap aja ga bisa buat lupain kamu"

Ku lihat air mata Amel menetes aku harus bagaimana? Sekarang aku hanya mencintai ka Misel rasa cintaku pada Amel mungkin sudah perlahan mulai memudar di gantikan dengan rasa sayang.

"Mungkin kesalahanku dulu sangat fatal gara-gara aku memilih menuruti kedua orang tuaku untuk menikah dengan cowok brengsek itu, tapi aku menyesal sudah menceraikan kamu dan sampai sekarang di hatiku hanya ada nama kamu..-"

"Ra kamu baik banget bahkan yang aku dengar dari cerita ka Laura kamu rela donorin rahim kamu buat Misel di saat kamu memiliki penyakit anemia, sejujurnya aku mencintaimu bukan cuma karna kamu baik aja tapi dengan ketulusan kamu padaku, padahal aku udah jahat dulu sama kamu tapi kamu tetap peduli sama aku itu yang membuat aku sulit melupakanmu dan..-"

"Aku berharap kamu juga masih mencintaiku"

Aku terdiam setelah Amel mengucapkan isi hatinya padaku, sejujurnya Amel memiliki tempat tersendiri di hatiku tapi sekarang aku hanya menyayangi Amel dan lebih mencintai ka Misel.

"Aku rela jadi yang kedua lagi buat kamu"

Deg

"Aku ingin kembali bersama kamu lagi"

Deg

Perlahan Amel mendekatkan wajahnya ke arahku kurasakan pipiku di usap aku bisa mencium bau parfum yang Amel pakai karna sekarang jarak kita sangat dekat.

It's Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang