Sekarang aku dan ka Misel tengah berada di ruang tamu sembari menonton tv, dan sejak tadi pula aku terus menguap aku sangat mengantuk. Ingin sekali tidur tapi aku harus berbicara kepada ka Misel lebih dulu aku ingin menceritakan semuanya.
Setelah beberapa hari ka Misel memintaku untuk hamil beberapa hari juga ka Misel jadi pendiam sepertinya dia benar-benar ingin memiliki anak lagi.
Ku lirik ka Misel yang sedang fokus bermain ponsel di sampingku perlahan aku mendekat memeluk erat perutnya sesekali ku cium tapi ka Misel hanya terdiam aja.
"Sayang"
"Sayang hey aku mau ngomong loh"
"Kamu kalau ga mau program gapapa" ketusnya aku menghela nafas.
"Bukan gitu ak..-"
"Kenapa ha? Bilang aja kamu ga mau"
"Bukan gitu sayang ak..-"
"Alesan apa lagi coba yang mau kamu keluarin" ucap ka Misel lagi-lagi memotong ucapanku.
Aku terdiam aku bingung harus mulai dari mana '"sayang aku ga bisa hamil"
"Ya ga bisa karna emang kamu ga mau kan, udahlah aku cape ga usah ganggu aku dulu"
Ka Misel pergi keluar rumah kalau cape itu istirahat bukan keluar rumah, astaga ka Misel mau kemana lagi? Dengan terpaksa aku mengikuti ka Misel dari belakang hari sudah malam aku hanya tidak ingin terjadi apa-apa dengan ka Misel.
Aku terus mengikutinya ka Misel hingga mobil ka Misel terparkir di sebuah bar, aku mengerutkan dahiku untuk apa ka Misel ke bar? Ini pertama kalinya aku melihat ka Misel ke bar.
Aku melihat ka Misel turun dari mobilnya dia masuk ke dalam bar perasaanku mulai tidak enak aku pun mengikutinya hingga aku masuk ke dalam bar.
Di dalam sangat ramai banyak orang-orang berjoget menari mengikuti alunan musik DJ. Mataku masih tertuju kepada ka Misel yang sekarang tengah duduk dengan minuman di tangannya.
Ku lihat ka Misel memperhatikan jam tangannya, apa ka Misel sedang menunggu seseorang?
"Raa"
Aku tersentak ketika seseorang memanggil dan menepuk bahuku dari belakang aku langsung menoleh aku mengerutkan dahiku saat melihat ka Laura berdiri di hadapanku.
Sedang apa ka Laura di bar? Apa ka Laura suka minum-minum?
"Kamu ngapain di bar hayo?"tanya ka Laura curiga.
Aku harus jawab apa? Masa iya aku mengikuti ka Misel yang ada ka Laura pasti marah besar dengan ka Misel yang pergi ke bar.
"Ra aku nanya, ngapain di sini?"
Aku menggaruk leherku yang tidak gatal, oh shit aku lupa sedang mengawasi ka Misel aku pun berbalik.
Deg
Rey? Ngapain ka Misel ketemuan sama Rey? Bukanya mereka udah selesai?
"Lyra itu Misel kan?"tanya ka Laura yang sudah emosi ingin menghampirinya tapi aku menahannya.
"Kenapa Lyra? Istri kamu lagi sama cowok itu lagi, apa lagi mereka pelukan gitu masa kamu diem aja sih"
"Ka diem dulu..kita denger percakapan mereka dulu kenapa mereka masih bertemu gitu"
Aku dan ka Laura perlahan mendekati mereka tapi tiba-tiba Rey menarik ka Misel keluar bar aku dan ka Laura mengikuti mereka hingga keluar.
Rey memasukkan ka Misel ke dalam mobilnya aku dan ka Laura segera mengikuti mereka yang ntah mau pergi kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me✓
Teen Fiction[21+] Aku Lalyra Maharani, seorang gadis yang mencintai wanita. Tidak terlintas di pikiranku yang harus menikahi dua wanita sekaligus dalam hidupku. ****** Note : GXG STORY ! Yang ga suka jangan baca pleaseeee! ____ INI HANYA CERITA FIKSI!!! Maaf ji...