8

17.7K 870 36
                                    

Aku dan Amel sedang di perjalanan menuju tempat semula. Aku masih memikirkan adegan tadi yang ku lakukan bersama Amel. Kalau sampai ibu tau pasti ibu bakal kecewa banget huft.

Aku berjalan sambil memegang tangan Amel, karna dia bilang anunya perih. Sebenarnya aku ingin menggendong Amel tapi Amel malah menolak, cukup di gandeng aja katanya.

Pasti ka Misel menungguku dan Amel karna sudah terlalu lama aku meninggalkannya sendirian, saat kita sampai aku tidak melihat keberadaan ka Misel, kemana dia?

"Loh ka Misel kemana Ra?"tanya Amel, aku hanya menggelengkan kepalaku.

Tolong

"Ra itu suara ka Misel kan?"

Aku langsung menarik tangan Amel menuju sumber suara itu, sampai langkahku terhenti saat melihat ka Rendy mencoba memperkosa ka Misel di bawah pohon.

"Brengsek" umpatku.

Aku langsung berlari ke arah ka Rendy dan mendorong tubuh ka Rendy hingga ia tersungkur ke bawah. Aku menarik ka Misel ke dalam pelukanku, aku bisa merasakan ka Misel ketakutan sampai tubuhnya bergetar hebat.

"Wahh wahh..betapa beruntungnya gue bisa langsung dapet 3 sekaligus" ucap Ka Rendy sembari mencoba untuk berdiri.

Ku rasakan seseorang memegang ujung bajuku, aku melihat Amel di belakangku. Aku menyerahkan tubuh ka Misel kepada Amel.

Ku lihat Amel memeluk tubuh ka Misel sembari mengusap punggungnya, aku menatap tajam ka Rendy. Aku geram sekali dengan laki-laki brengsek itu ingin rasanya aku cakar-cakar.

"Sebaiknya ka Rendy jangan ganggu mereka berdua, ka Rendy jahat banget sampai mau perkosa ka Misel" ucapku.

"Eh lo ga usah ikut campur ya! Lo emang siapa hah? Berani berhentiin gue..lo cuma wanita! Bisa apa lo?" ucap ka Rendy.

Aku mengepalkan kedua tanganku saat ka Rendy berbicara seperti itu. Seketika mataku tidak sengaja melihat ka Laura di balik pohon, tepat di belakang ka Rendy. Aku jadi teringat adegan panas mereka berdua, aku harus mencoba memancing ka Rendy kenapa dia tega ingin menculik dan memperkosa Amel dan ka Misel.

"Aku heran sama ka Rendy sudah berapa banyak wanita yang kakak perkosa ha? Bahkan ka Rendy dengan teganya mau menculik dan memperkosa Amel dan ka Misel"

Ku lihat ka Rendy menaikkan alisnya sebelah menatapku "tau dari mana lo hah?!"

"Itu bukan urusan kakak. Aku juga melihat ka Rendy dan ka Laura berbuat mesum di gubuk"

Aku bisa melihat pancaran raut wajah ka Rendy berubah langsung menjadi datar "oke-oke gue jadi paham lo tau dari mana. Apa kalian juga lihat adegan panas gue sama Laura sampai selesai?? Bagaimana?? Minat bergabung???"

Idih jiji aku harus bergabung berbuat dosa dengan laki-laki gila itu.

"Ka Rendy itu ibaratkan seperti guguk bahkan ka Rendy lebih najis dari guguk. Aku heran sama ka Laura mau-maunya di sentuh sama laki-laki seperti kakak"

Ku lihat ka Rendy tersenyum miring "asal lo tau ya Lyra. Laura itu bodoh, dengan mudahnya dia menyerahkan tubuhnya sama gue ckckck. Padahal dia cuma buat pemuas nafsu gue doang. Lebih baik sekarang lo kasih mereka berdua ke gue"

Aku terdiam jadi ka Laura hanya untuk pemuas nafsu ka Rendy saja? Jahat sekali ka Rendy.

Ku lihat ka Rendy berjalan ke arahku dan ingin menarik tangan Amel. Aku pun langsung menendang perutnya hingga ia terjatuh.

"Jangan coba-coba kakak sentuh mereka berdua dengan tangan kotor kakak" tegasku.

Ku lihat ka Rendy merogoh sesuatu dari sakunya lalu menodongkannya ke arahku.

It's Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang