39

5.2K 417 24
                                    

Aku sekarang di perjalanan menuju kantor ka Misel untuk mengantarkannya makan siang, karna ka Misel sendiri yang menyuruhku untuk membuatkannya sarapan, dengan senang hati aku membuat dan mengantarkannya langsung, walaupun kepalaku akhir-akhir ini rasanya pusing sekali tapi aku harus tetap mengantarkannya setelah itu aku harus menjemput anakku.

Sesampainya di depan gedung besar milik ka Misel, aku langsung memarkirkan motorku aku mulai berjalan memasuki kantor ka Misel. Aku berjalan dengan senyuman lebarku menuju ruangan ka Misel, sampai di depan pintu aku hendak membuka pintu tapi tertahan ketika aku mendengar suara aneh di ruangan ka Misel.

"Sshh"

Aku mengerutkan dahiku, suara apa itu? Aku perlahan membuka pintu.

Deg

"Ka Misel"

Ka Misel langsung menoleh aku menghampiri ka Misel yang terduduk dengan kakinya yang berada di paha Rey.

"Kenapa sama kaki kakak?"tanyaku khawatir.

Aku duduk di samping ka Misel menaruh makan siangnya di meja, aku melirik Rey sekilas, kenapa dia ada di sini?

"Cuma ke sandung doang"

"Sini biar aku aja yang pijit"

Sebenarnya hatiku sesak saat melihat kaki ka Misel berada di paha Rey, ka Misel perlahan menurunkan kakinya dari paha Rey aku membantu ka Misel membawa kakinya ke pahaku.

"Tadi udah di pijit sama Rey tapi makin nyeri"

Aku hanya terdiam sembari mengusap pelan kaki ka Misel, aku jadi teringat saat di hutan pada saat itu kaki ka Misel terkilir.

Krek

"Aww"

"Eh pelan-pelan dong Miselnya kesakitan itu"

Aku mengabaikannya ucapan Rey yang penting sekarang kaki ka Misel tidak akan sakit lagi.

"Udah Rey kaki aku udah mendingan ga kaya tadi"

Aku menghembuskan nafasku pelan "ka aku udah bawa makan siangnya, jangan lupa di makan..aku pulang dulu ya mau jemput Lisa"

Aku langsung bergegas pergi mengabaikan panggilan ka Misel yang memanggil namaku berkali-kali.

Setelah mengantarkan ka Misel makan siang aku langsung menuju sekolah Lisa, 5 menit lagi Lisa pasti pulang, di perjalan pikiranku terganggu dengan Rey dan ka Misel yang ku tinggal berdua di kantor, semoga aja mereka tidak melakukan apa-apa.

Aku memberhentikan motorku ketika aku melihat Lisa, Jennie dan Amel berdiri di parkiran sambil berbincang.

"Dadaaa"

Lisa berteriak memanggilku dia langsung memelukku di susul dengan Jennie yang kemudian memelukku juga, aku melirik Amel sekilas yang tersenyum "dadaa Lisa ingin ikut Nini beli es krim, dada juga harus ikut yaa"

Aku sebenarnya ingin ikut tapi aku harus ke dokter untuk cek tubuhku yang akhir-akhir ini sering terasa lemas dan pusing "dada ga bisa ikut, Lisa sama Jennie aja ya? Dada ada urusan sebentar. Mel jagain anakku ya?"

Amel menatapku "Ra ko wajah mu pucat, kamu lagi sakit?"tnya Amel, aku bisa melihat kekhwatiran di wajahnya.

Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat "ngga ko Mel"

"Kamu serius?"tanyanya lagi dan aku mengangguk.

"Lisa sama mama Amel dulu ya?"ucapku, dan dia mengangguk.

Aku langsung mencium keningnya, setelah itu membuka pintu mobil Amel untuk mereka masuki.

Amel melihatku sedikit khawatir tapi aku harus terlihat baik-baik saja walaupun kepalaku rasanya pusing sekali, kenapa sih ini?

It's Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang