27 - Tersadar

545 45 10
                                    

Bonus nih! Aku upload hari ini!
Tunggu untuk part selanjutnya!







Mata yang telah lama tertutup itu perlahan terbuka. Kepalanya terasa sakit dan pusing dan matanya juga hendak menyesuaikan pengcahayaan ruangan.

"Ka tan"

Itu adalah suara si kecil Alifia yang ternyata berada di ranjang Nathan. Nathan telah siuman setelah koma sebulan.

"Lifia?"

"Mama papa"

Sofia dan Satrio yang tertidur di soffa langsung mengerjap menatap kearah ranjang Nathan tempat Alifia tidur. Kedua mata mereka langsung terbuka melihat Nathan yang membuka mata.

"Nathan!"

Sofia dan Satrio menghampiri ranjang Nathan. Sofia membelai rambut Nathan haru hendak menangis. Ia langsung memeluk Nathan penuh kerinduan.

"Mama khawatir sama kamu, kamu kenapa bangunnya lama! Kamu bikin Mama gila kalau sakit, Nat"

Nathan membalas pelukan Sofia. Ia belum bisa berpikir banyak. Sofia memeluknya itu sebabnya Ia pikir Ia harus memeluk Sofia kembali.

Satrio mengelus rambut Nathan sambil tersenyum simpul, sebagai Ayah ia punya cara sendiri memperlihatkan kasih sayangnya. Satrio mengambil alih Alifia.

"Nathan udah nggak apa-apa, Ma" Nathan menenangkan Sofia.

Sofia menjauhkan tubuhnya dan berlagak ingin menampar Nathan.

"Diam kamu! Kalau aja kamu nggak sakit pasti Mama udah tampar kamu karena bikin banyak orang khawatir" ancam Sofia masih dengan derai air mata.

"Nathan nggak sadar berapa jam, Ma?" tanya Nathan.

"Kamu nggak sadar selama sebulan bukan cuma beberapa jam" sengit Sofia.

Nathan membuka lebar matanya terkejut. Selama sebulan tak sadarkan diri?

"Sebulan? Selama itu Nathan nggak sadar? Nathan pikir Nathan meninggal kalau selama itu nggak sadar" celutuk Nathan.

Sofia mencubit Nathan yang asal sekali omongannya.

"Mama sakit!" rengek Nathan.

"Ma, kasihan Nathan baru sadar udah Mama cubit" Satrio ikut memarahi Sofia.

"Makanya jangan bikin emosi!"

Tak lama dokter datang dengan perawat setelah Ayah menekan tombol di atas ranjang yang Nathan gunakan.

Dokter mulai memeriksa tubuh Nathan.

"Stabil. Dia sudah lewat dari masa kritisnya, selanjutnya akan kami adakan pemeriksaan lanjutan" kata Dokter.

"Dia bisa keluar rumah sakit secepatnya?" tanya Sofia.

"Iya, secepatnya ia bisa keluar. Baik kami permisi"

Setelah kepergian dokter, Nathan menghela napas.

"Aizi dimana, Ma?" tanya Nathan khawatir. Selama diperiksa Nathan langsung berpikir tentang Aizi.

"Dia nggak apa-apa, kan, Ma?" tanya Nathan.

Sofia perlahan menatap Nathan dan mendekatinya. Nathan menatap netra sang Ibu lekat, entah kenapa sorot mata Mamanya seperti ada kesedihan.

"Mama mau ceritain semuanya tapi kamu harus berpikir positif dan cari sisi baiknya"

Nathan gugup.

Sofia mulai menceritakan kejadian dan keadaan yang terjadi selama Nathan koma. Mulai dari Aizi yang mengandung dan memiliki masalah jika ia mempertahankan kandungannya dan Aizi yang pingsan dan hampir kehilangan kandungannya.

NATHARAIZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang