"Baiklah, karena semuanya sudah selesai maka kalian boleh keluar. Untuk hasilnya nanti saya beritahukan di papan pengumuman besok"
Para murid yang telah mengikuti ujian seleksi untuk beberapa olimpiade kemudian di persilahkan untuk keluar. Tak terkecuali Aizi yang sudah lebih dulu keluar pertama.
Nathan masih menunggu Kenzo dan Efram yang sedang berjalan menuju ke arahnya.
"Ikut Kimia juga? Tumben banget" Nathan menoleh ke arah sumber suara. Ia bisa melihat sang ketua osisnya Indonesian International Highschool sedang merapikan beberapa alat tulisnya.
"Suka-suka" balas Nathan santai. Kenzo dan Efram yang tadinya ingin menghampiri Nathan memilih untuk berhenti.
Kei tersenyum meremehkan. "jadi ketua osis aja gagal, pasti juga di seleksi ini, Lo akan gagal"
Nathan hanya menghela nafas mendengar perkataan yang malah mirip cibiran itu.
"Ya Allah, niat banget mau ngeledek Nathan. Sejak kapan, Sih, Lo jago nge-bacot? Mirip emak-emak janda komplek gue aja, Lo" suara Kenzo keluar. Nathan tersenyum kecil mendengar kata-kata Kenzo itu, lain dengan Kei yang nampak tenang.
Kei dan Nathan pernah bertanding dalam pemilihan ketua osis. Tapi, Nathan kalah dari Kei.
Nathan tersenyum menatap Kei. "Kei. Gue nggak masalah kalau nggak menang pas pemilihan. Tapi, di seleksi ini gue nggak akan kalah" Nathan menepuk-nepuk pundak Nathan dan itu di tepis oleh Kei.
"Oh, iya. Bilangin ke Waketos, Lo itu, yah. Jangan gangguin cewek di kelas gue lagi, soalnya cewek-cewek di kelas gue itu terjaga"
Nathan langsung beranjak pergi di susul oleh Kenzo dan Efram. Kei memilih diam dan menghembuskan nafasnya kesal. Kei adalah ketua osis yang baik namun entah kenapa dia mempunyai waketos modelan seperti Agras.
***
"Kata-kata Lo nggak sadis, tuh?" tanya Efram pada Kenzo.
Kenzo yang sedang menikmati orange jus sekilas melirik ke arah Nathan kemudian ke arah Efram. "sadis gimana? Biasa aja juga"
Gavin yang tak terlalu mengerti kemudian bertanya. "bahas apaan?"
"Si Kenzo kebiasaannya muncul. Ngatain orang pakek kata-kata tak beradab" jawab Efram sedikit memanasi Kenzo.
Nathan yang sedang memainkan ponselnya tersadar akan sesuatu. Ia melirik ke arah Gavin kemudian meletakkan ponselnya di meja.
"Lo nggak ikut apapun, Vin?" tanya Nathan.
Gavin mendongak dan menggelengkan kepalanya. "nggak. Gue mau ikut tapi kata miss sebaiknya gue ikut di ekskul aja, dia dapat berkas soal kegiatan klub sepak bola gue saat di prancis"
"Sepak bola? Eh, klub sepak bola sekolah ini lagi kekurangan anggota, Kan?" tanya Kenzo pada Efram. Kebetulan, Efram mantan anggota klub sepak bola sekolah ini.
"Nggak. Mereka banyak anggota tapi kebanyakan anggotanya masih pemula gitu" jelas Efram.
Nathan menoleh ke arah Gavin. "jadi....tetap mau ikut sepak bola?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHARAIZI
Teen Fiction"Arghh!" ringis Nathan. Aizi menutup mulutnya. Bolanya terlalu kencang dan terlewat ring kemudian mengenai kepala Nathan. Bayangkan saja, bola basket mengenai kepala? Sakit, Kan. Nathan masih meringis kemudian menatap Aizi yang nampak masih menutup...