23 - Sebuah Tanda

2.9K 232 90
                                    

Dua minggu yang lalu Yachi dan Aizi pindah ke apartemen Aizi di jepang. Mereka tidak jadi pindah ke rumah Aizi karena jarak ke Universitas dari rumah Aizi itu tergolong jauh.

Aizi menikmati coklatnya dan kini sedang duduk melihat ke arah luar yang mulai gelap pertanda akan malam. Yachi datang membawakan segelas susu.

"Nih" Yachi memberikan susu itu pada Aizi. Aizi malah menutupi hidungnya karena tak suka bau susu itu.

"Nggak, nggak mau" Aizi menolaknya dan menjauhkan tangan Yachi yang memegang susu itu. Yachi mengerutkan kening kebingungan.

"Lo kenapa?" tanya Yachi aneh.

"Baunya bikin muntah. Nggak enak" jawab Aizi jujur.

"Lo aneh banget. Akhir-akhir ini lo nggak minum susu lo padahal gue tau lo itu rajin banget minum susu. Apalagi susu coklat" Yachi mengatakan kebingungannya pada Aizi yang terjadi beberapa hari terakhir ini. Yachi khawatir jika terjadi sesuatu pada Aizi.

"Lo sakit?" panik Yachi memegangi wajah Aizi membuat Aizi menepis halus tangan Yachi. Aizi tersenyum dan menggaruk tengkuknya.

"Aku nggak apa-apa, kok. Cuma nggak mau minum susu aja" Aizi menenangkan Yachi. Ia bersyukur bisa mempunya teman sebaik Yachi.

"Kalo sakit bilang! Gue sama Kenzo nggak masalah kalau lo repotin"

Aizi mengangguk mengiyakan, Ia juga tau bahwa selama disini Ia mempunya dua orang yang peduli pada dirinya meski Nathan tak bersamanya sekarang.

***

Nathan selesai menjalani rutinitasnya sebagai Mahasiswa jurusan bisnis di Universitasnya di Amerika. Menjalani kegiatan padat tiada henti membuat badannya lelah.

Nathan juga merasa kesepian tanpa kehadiran Aizi, Istrinya. Ia ingin bertemu langsung dengan Aizi sekarang juga. Nathan sedikit menyesali keputusannya yang datang kesini tanpa membawa Aizi.

Dering ponselnya berbunyi nyaring. Nathan segera melihat panggilan masuk itu. Perempuan yang kini merajai hatinya telah menghubungi dirinya. Nathan langsung menerima panggilan itu.

"Aku rindu"

Nathan terkekeh, belum apa-apa Aizi sudah langsung pada intinya.

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam. Maaf lupa"

"Nggak apa-apa. Ngomong-ngomong Aku juga rindu, kamu gimana kabarnya?" tanya Nathan.

"Baik, Nat. Kamu gimana?"

"Baik juga meskipun berat badan Aku turun tiga kilo" curhat Nathan. Kemarin dia menimbang badanny dan terkejut bahwa dirinya turun tiga kilo. Benar-benar mengejutkan.

"Makanya makan yang banyak. Kayak Aku, berat badan Aku malah naik enam kilo, Aku jadi gendut"

Nathan terdiam. Badan Aizi adalah tipe badan yang jika Ia banyak makan maka berat badannya tidak terpengaruh tapi bagaimana bisa naik sedrastis itu memangnya dia makan apa saja.

"Kamu harus jaga postur tubuh kamu! Biar Aku nggak malu nanti kalau kita jalan bareng lagi, masa suaminya kurusan malah istrinya yang jadi gendut!"

"Iya, maaf"

"Kamu janji, ya"

"Hah? Janji apa, Ai?" bingung Nathan.

NATHARAIZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang