11 - Menyerah

2.6K 209 15
                                    

Nathan, Efram dan Kenzo berjalan menuju Gavin. Nathan sedikit kaget melihat Gavin yang masuk ke kamar tamu yang sebelumnya di tempati oleh Aizi. Ia juga menduga pasti Gavin mengira itu kamarnya.

Mereka masuk dan melihay Gavin yang terdiam shock sambil memegang sesuatu yang masih tersegel. Nathan membulatkan matanya menatap barang itu begitupun dengan Kenzo dan Efram.

Mendadak tawa terdengar jelas di telingan Nathan. Ia masih fokus menatap pembalut yang masih tersegel rapi dan belum di buka itu.

"Aduhai, Nathan PMS" goda Efram sambil berusaha menahan tawanya. Sedangkan Kenzo, cowok itu sudah seperti orang kesetanan karena tertawanya.

"CURIGA NIH GUE, KALO NATHAN BANCI" pekik Kenzo sambil memegangi perutnya namun tertawanya tak kunjung mereda. Kenzo bahkan bisa merasakan perutnya yang mulai sakit.

Gavin juga nampak ikutan tertawa. Ia bisa melihat wajah Nathan yang nampak kebingungan sekaligus malu.

"Sini sini, Abang liat Kamu cewek apa cowok" Gavin mendekati Nathan sambil ingin menarik celana Nathan namun Nathan mendorong tubuh Gavin kemudian membalikkan badannya namun tatapannya masih ke arah Gavin.

"Aww, jangan sentuh Aku mas. Aku masih SMA, hahaha" ini Kenzo

"Astagfirullah, Nathan ganti nama aja jadi Nathania" ini Efram

"Aww, jadi pengen nikahin Nathania deh" ini Gavin. Nampaknya stress yang Ia alami hilang seketika.

"Bacot, lu!" umpat Nathan kesal. "lo nemu itu dimana? Gue nggak pernah punya gituan. Punya A-" Nathan tak melanjutkan ucapannya. Hampir saja Ia keceplosan menyebutkan nama Aizi.

Nathan menatap wajah para sahabat absurd yang kini menatap dirinya seolah meminta jawaban.

"Boong, lu. Gue lihat sini, lu cewek apa cowok. Kalau cowok nggak mungkin beli ginian" Gavin kembali mendekati Nathan dan hal itu sukses membuat Nathan ngeri sendiri.

"Maju selangkah lagi, gue usir lo dari sini" ancam Gavin tapi tak di indahkan oleh Gavin.

"Eh, kok ada ini?" suara Kenzo membuat mereka menoleh. Kenzo sudah membuka salah satu lemari pakaian dan menemukan sebuah baju sekolah perempuan lengkap dengan jas almamater.

Kenzo mengambil satu set seragam itu dan mencondongkan itu ke arah Nathan.

"Makin yakin, nih gue" goda Kenzo menatap curiga Nathan. Nathan merebut paksa seragam sekolah itu kemudian memasukkannya kembali ke lemari semulanya.

"Nathan lo tembuss!!" pekik Efram heboh. Nathan refleks melihat ke arah bokongnya mengikuti arau pandang Efram.

"Wah gilaa, dia percaya gaes"

Nathan melirik ke arah Efram dan menatap cowok itu dingin. Ia berdecak kemudian segera berjalan keluar kamar dan menuju ke ruang tamu lagi. Kenzo, Efram dan Gavin memgikuti dirinya dari belakang.

"Canda, Nat. Gavin tuh mancing nge-ledekin lo" Gavin yang merasa namanya tersebut menoleh ke arah Kenzo. Kenzo yang di tatap memberikan cengiran sambil membentuk jari tengah dan telunjuk huruf V.

"Tadi lo juga nikmatin ngejek-nya!" Gavin melempar pembalut itu tepat di wajah Kenzo dan membuat sang empu menatap kesal ke arah Gavin.

Gavin kini menoleh ke arah Nathan yang sedang meneguk minuman soda kaleng sembari menetralkan pikiran yang sedang kesal.

"Lagian kenapa ada barang-barang cewek? Lo nggak buat macam-macam, Kan, Nat?" Nathan menoleh ke arah Gavin dengan raut wajah bingung karena merasa pertanyaan Gavin agak ambigu.

NATHARAIZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang