17 - Bersama Kei

1.8K 157 20
                                    

Para peserta Olimpiade terpilih telah berkumpul di ruangan. Kei, Nathan dan Aizi sebagai peserta Olimpiade Kimia berada di meja depan.

Didepan Pak Kepala Sekolah sedang memberikan beberapa nasihat untuk para murid.

Setelah beberapa menit, akhirnya semuanya di bubarkan. Olimpiade ini akan di adakan sebulan lagi, waktu yang singkat bagi pemula tapi panjang bagi orang berpengalaman bagi beberapa murid.

Aizi menatap punggung Nathan yang mulai menjauh meninggalkan ruangan. Aizi bernafas lega, untung saja saat tengah malam Aizi terbangun sehingga Ia pindah kekamarnya tanpa harus ada adegan bangun pagi sudah melihat Nathan didepan mata sendiri. Hdeh.

"Thara,"

Aizi menoleh saat pundaknya di tepuk pelan oleh seseorang. Aizi menoleh dan mendapati Kei tersenyum ramah ke arahnya.

"Ke-kenapa?" Aizi langsung menunduk. Ia benar-benat tidak terbiasa dengan lelaki.

Kei terkekeh "Thara. Gue manggil gitu enggak apa-apa, kan?" tanya Kei memastikan dahulu. Aizi hanya mengangguk meng-iya-kan. Itu juga tidak terlalu penting bagi dirinya.

"Belajar bareng, yuk!" ajak Kei.

"Sekarang? Aku mau ke Perpus dulu," jawab Aizi.

Kei terkekeh pelan, gemas dengan sifat Aizi Ia kemudian mengacak pelan pucuk kepala Aizi. "ikut"

Aizi sempat menatap cengo ketika Kei berbuat demikian tapi Ia segera mengangguk dan berjalan ke Perpus dengan Kei yang mengekori dirinya.

***

Kedua remaja itu menghabiskan satu jam di perpustakaan. Mereka larut mengerjakan soal yang tertera di buku yang mereka pinjam.

Kei melirik Aizi yang melepaskan kaca mata miliknya yang biasa Aizi gunakan saat belajar kemudian memijit pelan pelipisnya.

"Kita lanjut dirumah aja, lo udah capek banget kelihatannya," Kei menyarankan. Aizi kemudian mengangguk dan mulai membereskan buku yang Ia pinjam.

"Rumah lo dimana?" Tanya Kei. Aizi mengerutkan dahi bingung.

Mengerti dengan reaksi Aizi, Kei kembali tersenyum. "Kenapa bingung? Gue mau ke rumah lo dan belajar disitu" ucap Kei.

Aizi terdiam. Ia tinggal dirumah Nathan dan mana bisa Ia mengajak Kei belajar dirumah Nathan. Apa Ia harus ke rumahnya sendiri dan menerima tawaran Kei atau Ia harus menolaknya. Tapi bagaimana? Aizi tidak enakan orangnya.

"Kenapa? Nggak bisa?" tanya Kei memastikan.

"Oke" jawab Aizi.

Kei sedikit kaget tadi, Ia sempat berpikir bahwa Aizi akan menolak dirinya untuk belajar bersama. Tapi ternyata dugaan-nya salah.

Kei mengeluarkan sesuatu dari saku celananya yakni ponsel miliknya, kemudian menyodorkan ponsel miliknya ke arah Aizi.

Aizi yang melihatnya merasa bingung kemudian menatap cengo ke arah Kei "A-apa?"

Kei kemudian tersenyum "minta nomor hp lo jadi gue bisa tahu jam berapa gue bisa datang ke rumah lo sekalian sharelocke gue" jawab Kei melihat kebingungan Aizi.

Aizi kemudian memberikan nomor ponsel miliknya pada Kei.

***

NATHARAIZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang