16 - Waktu bersama

2K 172 22
                                    

Pengumuman soal anggota kimia sudah diumumkan oleh pihak sekolah kemarin, dan yang terpilih adalah Nathan, Aizi dan Kei.

Sekarang mereka sedang berada di ruangan khusus anggota tim kimia nasional. Nathan merasa jengkel karena ternyata Kei lulus dalam seleksi dan kini menjadi satu tim dengannya.

Pintu ruangan itu dibuka dan memperlihatkan Pak Budi yang masuk membawa beberapa paket soal yang ber kemungkinan besar akan mereka dapatkan saat olimpiade sains kimia nanti.

"Selamat pagi semuanya" sapa Pak Budi memulai kegiatan yang akan mereka lalui. Aizi yang sedari tadi menunduk kemudian mendongak kepalanya ke arah Pak Budi.

"Pagi Pak" balas mereka kompak. Pak Budi memberikan berbagai macam pembukaan kepada ketiganya selama beberapa menit.

Berlanjut dengan memberikan beberapa paket soal. Pak Budi meminta mereka untuk mengerjakannya di rumah dan di periksa besok. Hari pertama hanya diisi dengan penyampaian yang di sampaikan Pak Budi. Setelahnya ketiga remaja itu sudah di perbolehkan keluar.

***

"Ai," suara yang amat Aizi kenal memanggil namanya. Aizi menoleh dengan sedikit menunduk ke arah Nathan.

Nathan menghampiri dirinya dengan sedikit berlari. "ikut gue ke mall yuk!" ajak Nathan membuat Aizi mendongak dengan kebingungan. Tumben Nathan mengajaknya pergi kesuatu tempat semoga saja Nathan tidak akan melakukan sesuatu kepadanya.

"A-aku..." Aizi bingung menjawab apa.

"Gue mau beli buku disana. Lo mau ikut, Kan?" tanya Nathan lagi, "Kalau nggak mau, nggak papa, kok" sambungnya tak ingin memaksa ajakannya pada Aizi.

Mendengar itu membuat Aizi bernafas lega. Sedetik kemudian Ia mengangguk meng-iyakan ajakan Nathan. Nathan tersenyum senang.

"Yuk!" Nathan menarik tangan Aizi menuju parkiran sekolah. Aizi tersenyum singkat saat Nathan menarik tangannya dengan pelan tidak seperti dulu.

***
S

uasana mall hari ini nampak lebih ramai dari biasanya. Nathan dan Aizi beruntung ternyata suasana toko buku yang mereka kunjungi berbanding terbalik dengan suasana mall.

Nathan mulai mencari buku Kimia yang sedari tadi Ia cari. Ia bahkan sudah tiga puluh menit mencarinya tapi belum menemukan buku itu.

"Kamu cari apa sebenarnya?" Tanya Aizi yang tidak tahan melihat Nathan yang kesana kemari tak jelas.

Nathan menatap kesal pada Aizi. "nggak usah nanya-nanya, Lo pulang aja kalau udah malas nungguin!" cerca Nathan membuat Aizi menunduk takut.

Nathan sedetik kemudian sadar atas ucapannya. Nathan merutuki dirinya karena sudah membuat Aizi takut padahal Ia sudah berjanji untuk tidak melakukannya hingga satu bulan mendatang.

"Maaf," Nathan mendekati Aizi kedua tangan disatukan. Aizi menganggukan kepalanya dan menerima maaf Nathan.

"Gue nyari buku kimia sampul biru merah yang kayak punya, Lo di kamar" Nathan memberitahukan buku yang Ia cari dari tadi. Aizi nampak mengingat buku yang di maksud.

"Buku itu dibeli di Surabaya bukan disini," ucap Aizi.

"Sia-sia gue kesini" Nathan menghela nafas kecewa. Wajah Nathan terlihat kecewa.

"Kalau Kamu mau, Aku bisa pinjamkan. Kebetulan Aku udah belajar buku itu." penawaran Aizi boleh juga. Nathan yang tadinya kecewa kemudian langsung cerah lagi wajah-nya.

NATHARAIZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang