50

47 8 0
                                    


Suatu hari di sebuah kamar yang  terletak di salah satu asrama Morynart ada seorang pemuda  yang sibuk membaca sebuah buku. Lebih tepatnya mempelari sekaligus mempraktekkan buku itu. Sebuah buku terlarang yang sempat di percaya sudah di musnahkan oleh seluruh bangsa di neoglas . Mavri mageia dua kata yang sensitif dan dianggap menakutkan bagi seluruh makhluk yang ada di neoglas.

"mau sampai kapan kau ingin mempelajari buku terkutuk itu?" tanya teman sekamar dengan pemuda itu.

"sampai aku benar-benar menguasai semua isi buku ini," ucap pemuda itu.

"kau yang akan menguasai buku itu atau buku itu yang akan menguasai jiwamu,"ucap teman pemuda itu .

pemuda itu terkekeh sambal menutup buku itu , perlahan ia menaruhnya di salah satu rak buku miliknya.

" pikiranmu aku akui sangat unik sanha tapi kau tidak lupakan siapa aku hm?" tanya pemuda itu.

"iya iya semua orang tahu kalau renjun adalah satu-satunya pangeran half blood tapi tetap saja apa yang kau lakukan itu tidak benar , bisa saja suatu saat nanti kamu akan tahu betapa sakitnya harus merasa haus karena sihir gelap itu," ucap sanha yang kemudian pergi meninggalkan renjun sendirian.

"iya iya semua orang tahu  kalau renjun adalah satu-satunya pangeran half blood tapi tetap saja apa yang kau lakukan itu tidak benar , bisa saja suatu saat nanti kamu akan tahu betapa sakitnya harus merasa haus karena sihir gelap itu," ucap sanha ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak perbincangan hari itu renjun dan sanha sedikit canggung padahal mereka adalah teman sekamar. Baik sanha ataupun renjun merasa bahwa pendapatnya benar tentang buku terkutuk itu.

~o0o~

Kembali ke emerald palace saat ini kondisi yang mulai tenang setelah kejadian dimana caca sempat tidak sadarkan diri. Kondisi caca sempat tidak bernapas sama sekali sampai taetong sempat melakukan  RJP* (Resusitasi Jantung Paru) saat itu taeyong yang kepalag panik pun segera melakukan tindakan sendiri. Sedangkan doyoung saat itu sibuk dengan kedua bayi kembar mereka yang menangis , ah sebenarnya saat ini tinggal hyunjin yang menangis seakan tahu rasa sakit yang dirasakan oleh ibunya.

Berbeda dengan yeji yang saat ini tertidur di gendongan jeno, hal itu sempat membuat jaemin heran karena selama ini yeji jarang mau di gendong oleh orang selain ibunya. Bahkan yang lebih membuat jaemin heran adalah entah jeno terkena angin apa di farkstone tapi yang jelas tadi sepulang mereka berdua jeno segera mencari keberadaan sikembar.

" jen mau gantian gendong adek nggak? lu nggak capek emang?" tanya jaemin.

" nggak na, santai, udah lo tidur dulu besok balik ke farkstone," ucap jeno sambil sedikit mendorong bahu adiknya .

"beneran jen?" tanya jaemin .

" udah iya balik sana ke kamar lu habis ini gue susul," ucap jeno.

Dengan berat hati jaemin pun keluar dari kamar yeji dan meniggalkan jeno seorang dengan baby yeji. Pikiran jaemin sedikit melayang dengan semua kejadian hari ini, sampai ia hampir saja melewati pintu kamarnya dan masuk ke kamar jeno.

" gue mikir apaan sih," gumam jaemin .

Baru saja jaemin masuk kedalam kamarnya ia sangat terkejut saat melihat salah satu adiknya tertidur di perut amica , atau naga merah milik jaemin.

" astaga jun , eh jun bangun masak kamu tidur di lantai sama amica," ucap jaemin sambil menepuk-nepuk renjun pelan.

" eh kak na, njun mau tidur sama kaka boleh ya?" ucap renjun.

" iya boleh jangan berisik tapi ya," ucap jaemin sambil mengusak gemas rambut renjun.

Di lain ruangan caca ysng saat ini baru sadar menatap ke seluruh ruangan mencari keberadaan semua anaknya. Doyoung dan taeyong seakan paham dengan apa yang di pikirkan istrinya, mereka pun mendekati caca dan duduk di sebelah caca.

" sudah jangan terlalu memikirkan anak-anak ,mereka pasi sudah tidur semua," ucap taeyong sambil mengusap pelan surai caca.

" aku tadi sempat menidurkan hyunjin juga sedangkan yeji bersama kakaknya , jeno , dan aku juga sempat  melihat rejun tidur di kamar nana," ucap doyoung.

Bahkan saat ini caca tidak memberi respon apapun dengan ucapan kedua suaminya. Tatapannya kosong sekan sedang memikirkan sesuatu yang sangat berat. Yang sayangnya kali ini pikiran caca seakan terkunci sampai-sampai kedua suaminya itusedikit bingung karena tidak bisa mengerti istrinya itu sedang memikirkan hal apa.

Namun secara tiba-tiba caca menarik napasnya berat dan sedikit terangkat juga seperti orang  yang   terkejut. Bahkan saatini kedua sauaminya ikut bingung kenapa caca tiba-tiba seperti itu dan meraih keduanya dan segera di peluk.

" sayang kenapa?" tanya keduanya bersamaan.

"hiks.... aku tidak tahu tapi ini sangat menakutkan," ucap caca sambil menangis tersedu-sedu.

Kedua orang yang saat ini di landa kebingungan itu pun memilih untuk diam terlebih dahulu sampai caca menyelesaikan tangisannya. Jujur keduanya juga heran saat ini karena barukali ini melihat  caca menangis sebegitu kerasnya.

" buruk," ucap caca tiba-tiba.

"apa yang buruk sayang?"tanya taeyong.

"neoglas akan mengalami tahun kegelapan setelah ini," ucap cacapelan sambil tetap terisak.

"kamu bicara apa ca?" tanya doyoung yang sedikit emosi.

"aku tadimelihat kalau sebentar lagi semuanya akan berbeda dan hancur,"

"sudah ya sayang mungkin itu juga  hanya bunga tidur belaka jangan terlalu dipikirkan," ucap taeyong yang berusaha mendinginkan suasana.

Taeyong segera mengatur posisi caca kembali agar istrinya itu nyaman da ia segera tidur juga di sebelahnnya.Kebetulan  hari ini adalah awal hari tidur doyoung juga, dan ia segera meraih pinggang sempit caca untuk ia peluk. Ketiga insan itu akhirnya tertidur di malam yang sunyi itu , tanpa tahu kalau mungkin saja apa yang di katakan caca tadi bukan hanya racauan tidak jelas semata.

my double mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang