53

42 5 0
                                    

Sejak pagi tadi Caca sangat sibuk menyiapkan kamar dan tempat belajar untuk mate Jeno. Karena bagaimanapun Karina juga harus belajar tentang apa saja yang ada sangkut pautnya dengan istana dan tugas sebagai putri.

Kemarin seluruh istana sangat terkejut terutama Doyoung  saat melihat Jeno dan jaemin pulang dengan seorang wanita di tangan Jeno. Tidak lupa dengan ekspresi kedua pangeran itu yang tidak ramah. Bahkan dari kejauhan pun aura hitam pekat seolah menguat dari tubuh mereka berdua, lebih tepatnya Jeno.

Ia bahkan sampai lupa meminta ijin ke kedua ayahnya untuk memasukkan matenya ke kamarnya yang notabene adalah istana khusus pangeran. Sesampainya di kamarnya Jeno segera merebahkan Karina ke ranjang miliknya . Sedangkan jeno membersihkan diri terlebih dahulu sebelum memulai hari tidurnya di temani sang mate.

Berbeda dengan jeno , jaemin justru saat ini terjebak di ruang kerja kedua ayahnya  dan tidak lupa bundanya juga ada di sana. Mereka bertiga satu persatu menanyakan semua hal yang menyebabkan kenapa kedua putranya mengeluarkan aura gelap. Dan jangan lupa dengan vampir wanita yang sempat di gendongan Jeno.

"Jadi jaemin siapa wanita tadi? " Tanya Doyoung.

" Astaga ayah , sudah berapa kali aku bilang kalau dia mate Jeno," ucap jaemin sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Taeyong tersenyum melihat ekspresi tertekan putranya itu. Ia bisa lihat sendiri kalau putranya itu jujur tapi ia juga merasa ada yang aneh dengan putranya satu ini.

"Ya sudah kalau begitu, bagaimana dengan kasus yang waktu itu ayah kasih, apa kalian sudah menemukan petunjuk apapun," tanya Taeyong.

" Ada ayah , aku dan Jeno sekarang curiga kalau semua hal ini berkaitan dengan buku terkutuk itu," jawab jaemin.

"Kalian juga harus hati-hati ya, bunda keluar dulu kalau begitu," ucap Caca.

Setelah Caca benar-benar keluar dari ruangan itu tawa kedua ayah itu langsung pecah. Mereka bahkan tidak menyadari kalau ada jaemin yang kebingungan dengan kedua ayahnya yang aneh bin ajaib ini.

" Ayah kalian kenapa?" Tanya jaemin.

" Kau tahu kalau sebenarnya kami sudah tahu kalau itu mate Jeno dan tadi hanya akting, seru saja melihat istrinya kami panik melihat putranya kami interogasi," ucap Taeyong.

Mendengar hal itu jaemin kesal bukan main. Ia segera berdiri dengan ekspresi wajah di tekuk.

" Kalian sangat menyebalkan huh," ucap jaemin.

Jaemin segera keluar dari sana dan menuju kamarnya sambil terus menggerutu , lebih tepatnya mengumpati kedua ayahnya. Baru kali ini ia sangat sebal dengan kedua ayah yang lupa umur itu. Apalagi ia sudah merasa sangat takut saat di interogasi .

Namun tiba-tiba Indra penciuman jaemin mencium bau anyir darah . Ia menoleh kesana kemari untuk mencari darah di sekitarnya namun tidak ketemu .

" Mungkin aku hanya kelelahan,"

~o0o~

Hari ini jaemin tampak sedikit lesu , bau anyir darah itu seolah menempel pada dirinya . Bau yang sangat menyengat tapi hanya dia yang bisa merasakannya. Karena tadi saat ia bertemu dengan renjun ia juga sempat menanyakan masalah bau itu.

Karena sudah penasaran sekaligus merasa sedikit terganggu ia segera mengambil mantelnya yang bisa membuat tidak terlihat orang lain. Ia segera mencari asal dari bau itu dan sampai di rumah seseorang yang ia tahu.

Ekspresi jaemin mendadak mengeras, terlihat sangat emosi. Dengan telinga wolfnya ia bisa mendengarkan Suara seorang gadis sedang merintih kesakitan. Dengan secepatnya kilat ia masuk dan hampir melepas jubahnya.

my double mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang