54

41 7 0
                                    

Kali ini Jeno berada di syukla tidak bersama jaemin . Entah kenapa otaknya sedikit curiga dengan semua saudaranya saat ini kecuali si kembar. Ia sejak dimana ia membawa Karina masuk ke istana banyak hal yang berbeda dari jaemin yang di sadari Jeno. Puncaknya adalah saat ia mengikuti jaemin yang menemui matenya.

Alangkah terkejutnya Jeno kalau selama ini jaemin menyembunyikan status matenya di depan banyak orang dengan black magic. Ia tahu saat jaemin membuat bariet di sekitar rumah itu. Dan dengan jelas Jeno bisa lihat kalau di dalam sana mate saudaranya sedang kesakitan.

Saat itu sepulang jaemin dari rumah itu dengan sengaja Jeno mencuri salah satu pakaian jaemin yang penuh dengan feromonnya. Dengan cepat ia kembali ke rumah itu dan memberikannya ke winter. Mungkin itu tidak mengobati rasa sakitnya tapi sedikit menguranginya.

Awalnya winter menolaknya dengan halus mengingat bagaimana perlakuan jaemin kepadanya. Namun Jeno tiba-tiba bersimpuh dan menjatuhkan kedua lututnya di depan winter membuat winter tahu betapa tulusnya saudara dari matenya.

"Anda orang yang sangat baik yang mulia, tapi saya merasa tidak pantas, mendapatkannya," ucap winter.

"Omong kosong, kau berhak winter , aku juga minta maaf karena saudara kembarku kau jadi seperti ini,"

" Sudahlah yang mulia, jangan pedulikan saya , saya hanya omega cacat tidak pantas untuk bersanding dengannya"

" Berhenti membicarakan dia sekarang aku mohon ambil ini dan simpanlah , aku juga membawakan mu parfum miliknya jangan sampai ada orang lain yang tahu,"

Setelah mengatakan hal itu Jeno segera pergi dari rumah itu. Hal itu semua tidak ada satu orang pun yang tahu kecuali Karina. Karena Karina sempat curiga kenapa pasangannya tiba-tiba berbau feromon omega. Dengan perlahan Jeno menjelaskan garis besarnya saja ke Karina , agar matenya tidak salah paham.

Setelah masalah jaemin yang aneh , ada lagi yang membuat jeno memutuskan sendiri ke syukla . Adalah tentang renjun , adiknya yang saat ini selalu terlihat lemas , tapi selalu menatap lapar ke adik bungsu mereka ,yeji . Sifatnya makin hari makin tempramental seperti kerasukan . Di tambah lagi kenapa kamar renjun sangat ber aura gelap bahkan dari jarak lima meter saja sangat terasa.

Jeno sangat curiga diantara dua adiknya itu siapa kira-kira yang memiliki mavri mageia.

Di saat Jeno sedang asyik bergelut dengan pikirannya tiba-tiba dari luar kastil Jeno mendengar ada sesuatu yang aneh. Ia segera mengucapkan suatu mantra yang membuat keberadaannya tidak di ketahui makhluk lain.

Ia mendengar ada beberapa langkah kaki yang seakan memutari kastil itu. Dengan tenang Jeno membalik papan tulis yang bercoretkan kasus yang ia pelajari itu dan membuka ruangan rahasia di baliknya. Tepat saat Jeno benar-benar masuk kedalam ruangan itu Jeno mendengar seseorang masuk dan berbicara di ruangan itu.

"Untuk apa kau curiga dengan kastil yang di tinggalkan mereka,"

" Antisipasi saja, kita tidak tahu kapan mereka akan mengetahui keberadaan kita,"

"Bukannya kau sendiri yang malah memberikan buku agung kepada salah satu dari mereka tanpa takut di curigai,"

" Tenang saja dia bisa di percaya, aku yakin pangeran tidak mengecewakan kita,"

" Kau bahkan tidak mengatakan siapa pangeran yang kau maksud,"

" Kau akan tahu sendiri, dia masih belum cukup umur dan belum sempurna pula,"

Dengan perlahan satu persatu dari mereka  mulai keluar dari ruangan itu . Jeno pun segera keluar saat yakin kalau mereka sudah keluar.

"Astaga, apalagi ini," gumam Jeno

~o0o~

Hari ini mendadak  emerald palace sangat sepi tanpa satu suarapun.  Di dalam sana hanya ada bayi si kembar dengan para maid dan renjun . Tapi entah kenapa suasananya sangat sunyi.  Sedangkan di belakang istana Karina dan Caca sedang mengadakan acara minum teh, bisa di bilang Caca hanya mengajarkan beberapa hal untuk calon menantunya itu.

Sedangkan yang lainnya seperti jaemin, Taeyong dan Doyoung saat ini ada yang ke Dwigous dan morynart. Jaemin ke morynart untuk mengikuti persiapan belajar tentang kesehatan di bumi. Sedangkan kedua ayah itu saat ini sedang mencari seseorang yang bersifat rahasia.




























Seseorang saat ini berjalan dengan lemas di istana selatan . Beberapa kali orang itu memutari istana bagian selatan sampai beberapa maid melihatnya aneh. Sampai ia berhenti di kamar bayi kembar itu.

"Hauss, dia sepertinya sangat lezat," ucap orang itu.

Dengan perlahan ia mendekati bayi yang saat ini sedang bersama maid. Saat ia sudah mendekati bayi itu kedua pupil matanya berubah merah dan mengeluarkan taringnya.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA,"

Teriakan yang sangat nyaring terdengar sampai ke luar istana . Suara itu berasal dari salah satu maid yang terluka saat ia berhasil menarik yeji saat akan di gigit oleh renjun.

Dengan cepat Karina dan Caca berlari masuk ke istana. Sesampainya mereka di sana  mereka bisa melihat renjun yang sangat pucat dengan mata merahnya tidak lupa dengan bibir penuh darah. Ada pula dua maid yang salah satunya terluka dengan menggendong bayi yeji yang sempat tergores taring renjun.

Saat ini Caca tengah di rasa panik dan kebingungan apa yang sebenarnya terjadi. Tepat saat itu pula Jeno sampai di ruangan itu.

" Apa yang terjadi?" Tanya Jeno .

" Pangeran renjun hampir memakan putri yeji yang mulia," ucap maid itu dengan sesenggukan.

" Berikan bayi itu, aku sangat membutuhkannya toh dia juga belum tentu berguna, " ucap renjun dengan santainya.

" Kau jangan gila renjun,"

"Bunda aku sangat lemas, bolehkan aku meminta darah yeji,"

"Kau jangan gila sialan, "

Dengan secepat kilat Jeno membating tubuh renjun sekuat tenaga sampai membuatnya terlempar keluar.

" JENO," teriak Caca saat melihat renjun .

" Jangan manjakan dia lagi Bun apa bunda tidak lihat dia mau MEMAKAN yeji,"

"Sudahlah Jen ini hanya masalah kecil , adikmu hanya lapar , tolong hubungi budak darahnya,"

Amarah Jeno meluap saat mendengar ucapan santai sang bunda yang seakan-akan apa yang di lakukan renjun adalah hal yang wajar. Bahkan sekalipun vampir lapar mereka tidak boleh meminum darah manusia tanpa perjanjian.

"Bunda urus saja anak kesayangan bunda untuk sementara ini yeji akan ku bawa ke bumi bersama Karina, bunda tidak perlu khawatir,"

Ucapan Jeno itu membuat Caca dan Karina membola terkejut dengan ucapannya.

Dengan cepat Jeno mengambil yeji yang ada di gendongan maid yang terluka itu dan menarik Karina. Mereka bertiga segera ke bumi dengan teleportasi Jeno.

Sebenarnya perasaanya sangat sedih saat melihat ekspresi marah Jeno tapi ia tidak bisa mengelak. Ia memang sangat menyayangi renjun. Bahkan kalau boleh jujur Caca memang tidak memperhatikan si kembar seperti dulu ia memperhatikan renjun .



























" Paman Mark tolong ke rumah sakit yang aku kirim lokasinya , aku butuh sedikit bantuan," isi pesan jeno

my double mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang