TINGKAP kereta diturunkan Kaysa sambil memerhati dari jauh Jawhar yang sedang menunggu seseorang menjemputnya . Dia menyiku lengan Yara yang berada di tempat pemandu .
" Yara " gadis itu melihat ke arah yang dipandang Kaysa . Kaca mata hitamnya diturunkan sedikit melihat lelaki yang lengkap dengan baju pramugara itu .
Saat Jawhar sudah melangkah masuk ke dalam kereta Alphard yang menjemputnya , terus Yara memandu kereta mengekori kereta yang Jawhar naiki .
Kaysa mula berkerut saat kereta itu melalui jalan yang agak dia sangatlah kenali . Dia masih menunggu untuk memastikan jika andaiannya betul .
" Ni jalan nak pergi rumah Deena Hairudin "
" Seriously ? " Yara mula memusingkan stereng dengan sebelah tangan . Memang kebiasaannya memandu dengan sebelah tangan .
Kereta diberhentikan jauh sedikit dari rumah Deena Hairudin . Kedua mereka memerhati Jawhar yang melangkah keluar dari kereta tersebut . Lelaki itu menarik nafas panjang dan menekan loceng rumah agam tersebut .
Saat Jawhar sudah melangkah masuk ke dalam rumah tersebut , Yara dan Kaysa melangkah keluar dari kereta dan berjalan ke rumah tersebut . Salam diberi dan dijawab oleh orang di dalam rumah tersebut . Terpacul Puan Dania di muka pintu dengan kerutan melihat kedua-dua detektif itu .
" Cik Kaysa ? Ada apa datang ? " Kaysa mengukirkan senyuman pada wanita itu . Begitu juga Yara . Masih hairan Puan Dania dibuatnya saat ini .
" Kami nak jumpa Encik Jawhar . Tadi kami follow dia dan dia ke sini . Dia ada kat dalam kan ? " Kaysa bertanya dengan penuh serius . Terus Puan Dania mengangguk dan menjemput kedua mereka masuk ke dalam .
Mereka berdua menarik perhatian Encik Hairudin dan Jawhar yang duduk di sofa . Lelaki itu berkerut dahi memandang kedua-dua detektif itu bersilih ganti dengan Encik Hairudin .
" Siapa ni , uncle ? "
" Kami detektif yang menguruskan kes arwah Cik Deena " Yara memperkenalkan mereka dengan menunjukkan lanyard yang tertera namanya dan pekerjaannya pada Jawhar .
" Encik ni Jawhar kan ? Kami ada soalan nak tanya encik . Boleh beri kerjasama ? "
Jawhar berwajah berkerut memandang Yara yang tersenyum kecil . Kenapa pula dia disoal siasat ?
──•~❉᯽❉~•──
Cawan kopi dibawa ke meja di ruang tamu . Punggung dilabuh di atas sofa dan menghirup cawan kopi tersebut . Macbook miliknya yang dibuka dihadap dengan melakukan kerja .
Layra menuruni tangga sambil memerhati Nurhan yang sibuk dengan kerjanya . Dia yang mengenakan dress putih berbunga separas betis itu melangkah ke arah suaminya .
" You . We need to talk " dia melabuhkan punggung di atas sofa di sisi Nurhan dengan wajah berang . Lelaki itu memandangnya malas dan mengalihkan pandangan semula di Macbook . Cawan kopi diambil dan dihirup lagi air panas itu .
" Hm . What is it ? Cakap cepat I busy ni "
" Siapa perempuan semalam tu ? Girlfriend you ke ? "
" Kalau ye pun kenapa ? Kita dah nak berpisah dah pun . Dont worry rumah ni you kalau nak you ambillah . I bagi , okey ? Janji I dengan you dah tak duduk sebumbung " dengan tenang dia berkata sebegitu tanpa sedikit pun kisah tentang hati dan perasaan Layra .
Layra mengambil tangan suaminya itu dan digenggam . Nurhan mengguling mata menyampah . Mulalah tu isterinya mahu berdrama air mata dengannya saat ini .
" You , I sayang you tahu tak ? Please bagi I peluang . Okeylah kalau you nak anak I boleh bagi " dia merayu bersungguh-sungguh pada suaminya . Nurhan berdecit dan menarik tangannya dari disentuh gadis itu . Mata Layra dipandang lama .
YOU ARE READING
HEMLOCK ✅
Mystery / Thriller𝟬3 | 𝗛𝗘𝗠𝗟𝗢𝗖𝗞 ɴᴜʀʜᴀɴ ᴡᴀᴀɪʟ | ʏᴀʀᴀ ʜᴀɴɪɴᴀ " If my love for you is a crime , I want to be the most wanted criminal " Ditugaskan menjadi detektif dalam satu kes jenayah sangat biasa bagi Yara Hanina . Tapi kes pada kali ini berbeza . Boleh dika...