#CASE 39

1K 62 0
                                    

BEBERAPA bulan kemudian... Katil ditolak ke dewan bersalin . Nurhan pamer reaksi risau saat isterinya tidak sedarkan diri dengan bantuan oksigen yang dipakai di wajahnya .

" Yara , kuat keyh ? " tangan yang memegang tangan itu terlepas dan saat itulah dia melihat tubir mata isterinya menitis air mata .

Nurhan tidak dibenarkan masuk ke dalam atas faktor ini adalah kes kecemasan . Gugur jantungnya saat mendapat panggilan yang Yara terjatuh di tandas di tempat kerja . Ketika ini isterinya baru mengandung 8 bulan .

Akim dan Kaysa muncul di hadapannya . Wajah mereka pamer risau dan bersalah . Bersalah tak menjaga Yara dan memantau gadis itu dengan baik .

" Encik Nurhan , sorry sebab tak tengok Ya-- "

" No its okay . This is not your fault . Benda nak jadi " pantas Nurhan memotong kata-kata Kaysa . Senyuman kecil diukirkan buat gadis itu agar berhenti menyalahkan diri sendiri .

Wajah diraup perlahan . Berdoa dia semoga isterinya baik-baik sahaja . Akim mengambil tempat di sisi lelaki itu dan mengusap bahu Nurhan cuba menyalurkan kekuatan .

" Masa Yara masuk toilet tu , toilet memang baru lepas cuci . Cleaner lupa letak papan tanda warning kat situ . Itu yang Yara terus masuk . Sorry Encik Nurhan sebab tak pantau setiap pergerakan Yara " lagi sekali Akim pula yang meminta maaf .

" Its okay . Yara kuat saya tahu . Korang berdua dah call ambulans and bawa ke sini pun itu dah jadi satu terhutang budi saya pada korang . Thank you so much ! "

──•~❉᯽❉~•──

Bayi yang berada di dalam unit rawatan dan permantauan itu ditenung tidak berkedip . Matanya ditutup dan duduk di katil bertemankan cahaya biru . Tubir matanya berkaca melihat si kecil itu di situ .

Terngiang ditelinga Nurhan saat doktor mengatakan yang air ketuban isterinya pecah awal disebabkan terjatuh itu tadi jadi bayi terpaksa dikeluarkan awal melalui pembedahan segera .

Anaknya kini di dalam pemantauan doktor . Untuk mengesahkan kesihatan anak perempuannya yang lahir awal sebulan itu . Pasti ada komplikasi nanti kerana anaknya lahir pramatang .

Langkah dibawa ke wad tempat persendirian isterinya . Pintu dikuak dan saat itu dia melihat Yara yang menekur bermain dengan jari jemarinya sambil bibir diketap rapat . Dari jauh sudah dia lihat air mata itu menitis laju .

Nurhan mengambil tempat di sisi isterinya . Diseka air mata itu . Makin galak Yara menangis . Tangan Nurhan digenggam dan dibawa ke bibir untuk dicium lama .

" Yara minta ampun... Yara tak jaga diri baik-baik.... Yara cuai... Yara r-- "

" Sudah sayang . Dah ketentuan Allah . Apa lagi kita nak pertikaikan ? Hm ? Doa baby kita membesar dengan baik . Doa dia tak hidapi penyakit serius . Sudah ye ? " dia menarik kepala itu dan disembamkan pada dadanya untuk memujuk . Diusap rambut pendek isterinya . Dikucup ubun-ubun isterinya itu .

Nurhan menjarakkan dirinya dengan Yara . Kedua-dua tangannya memegang pipi gadis itu dan didongakkan sedikit agar merenung matanya . Senyuman tipis diukirkan . Berharap senyuman ini adalah ubat kesedihan isterinya yang dirudum rasa bersalah .

" She's fine . Badan dia tak terlalu kecil . Doktor kata Insya Allah dia boleh survive dan dia kena buat permantauan khas . Yara jangan risau ye ? Abang yakin anak kita kuat macam mama dia ni " dicuit hidung isterinya dengan jari telunjuk manja .

Yara sekadar tersenyum kelat . Dia mengangguk dan memeluk kembali suaminya . Kalau Nurhan sudah berkata begitu dia kena yakin . Yakin yang anak dia seorang yang kuat . Dia perlu yakin dengan rencana Allah buat dirinya .

HEMLOCK ✅Where stories live. Discover now