#CASE 35

1K 53 0
                                    

NURHAN melangkah menuruni tangga usai dia melihat kereta Porshe hitam milik isterinya yang terpakir di hadapan hospital . Pintu dibahagian sebelah pemandu dibuka dan dia meloloskan diri masuk ke dalam .

" Asalamualaikum sayang "

" Waalaikumsalam , abang " dia ukirkan senyuman . Tangan menyalami tangan suaminya . Nurhan perbetulkan duduk dan memakai tali pinggang keselamatan . Kenalah pakai , isterinya ini hari ini sudahlah beruniform lengkap . Aura dia lain macam harini .

Yara meletakkan tangan di atas stereng keretanya dan memandu menyusuri jalan seterusnya keluar dari perkarangan hospital .

" Rosebud Cafe ? "

" Sikit-sikit Rosebud Cafe . Suka betul Yara lepak dekat cafe Qaid tu " suara itu bernada cemburu . Yara tertawa sebelum sempat dia mencubit geram pipi suaminya .

" Eish... abang ni ! Cemburu ke ? Lepak dekat cafe kawan baik abang sendiri pun abang jealous ke ? "

" Eh ! Cemburu tu haruslah ada ! Kalau tak cemburu maksudnya abang dah tak sayang Yara dah . Pasal Yara suka lepak dekat cafe Qaid , tak bosan ke ? Bila abang call sayang setiap kali kita tak dapat lunch sama-sama , sayang mesti cakap sayang kat Rosebud Cafe . Banyak kali ! " Yara tersengih mendengar bebelan panjang suaminya . Aduhai... kuat cemburu betul kesayangannya yang satu ini .

Saat kereta berhenti di lampu isyarat , Yara mencari tangan besar suaminya sebelum disatukan dengan tangan runcingnya . Dibawa tangan suaminya itu ke bibir dan dikucup berkali-kali .

" Nah ! A sorry kiss "

" Not enough . Here " jari telunjuk Nurhan mengetuk lembut bibir bawahnya . Yara menampar lembut peha suaminya bila mulalah ulat bulunya mahu datang .

" Not enough Yara Hanina... "

" At home . Not here "

" Abang tunggu " meremang bulu roma Yara saat itu . Nak marah tapi tak boleh . Haih... nasiblah suaminya itu sudah menjadi kekasih halalnya . Nak buat apa pun tiada batas .

" Rosebud Cafe ? " soalan itu diajukan lagi . Cafe itu sahajalah yang best dan seronok untuk melepak waktu lunch macam ni . Kadang datang sana pun dia makan percuma jika ada Qaid . Itu yang seronok .

" Bolehlah . Qaid ada kat sana rasanya . Suruh dia belanja kita "

Dah cakap . Suaminya pun satu permikiran dengannya . Sudah pasti Qaid bagi percuma punya kerana lelaki itu terlalu baik hati . Tapi tak bolehlah nak makan percuma selalu . Miskin la Qaid tu nanti .

Sampai sahaja di cafe , Nurhan dan Yara keluar dari perut kereta . Baru sahaja dia mahu menolak pintu cafe , pandangan mata mereka berdua tertarik kepada Qaid yang sedang menarik paksa seorang gadis di belakangnya .

" Eh ! Qaid ? "

" Han , Yara "

" Lepaslah ! Jauhnya pakcik bawa saya ! " gadis yang berlingkungan umur 24 tahun itu ditarik paksa tangannya digenggam Qaid kuat .

" Kenapa ni ? Kau culik budak ke apa ? " Nurhan memandang rakannya tidak percaya bila lelaki itu bersama gadis yang muda . Yara memandang gadis itu dari atas ke bawah . Sekadar memakai seluar slack dan hoodie kuning . Rambut ikal mayangnya terurus panjang . Wajah gadis itu cuak saat terpandangkan Yara yang lengkap dengan uniform polisnya .

" Why Qaid ? "

" Budak ni mencuri susu strawberi kat 7E . Aku bayarkan susu tu sebab dah kantoi dengan staf 7E tu sendiri . Dia nak bawa budak ni pergi balai tapi tak apa aku yang tolong settlekan " Qaid memegang semula lengan gadis itu bila merasakan gadis tersebut bakal mahu berlari pergi .

HEMLOCK ✅Where stories live. Discover now