#CASE 37

1K 58 0
                                    

" WHAT ?! " membulat mata Layra memandang mata Qaid yang duduk bersandar pada kabinet di pantri . Di tangannya memegang secawan kopi panas . Hantu kafein !

" Are you sure ? Entah-entah Han tipu je "

" Buat apa la dia nak tipu ? Kenapa muka you macam tu ? Cemburu ? " Qaid tersenyum sinis sambil mengapi-apikan gadis yang duduk di hadapannya . Memang suka dia sakitkan hati Layra Auren .

" Cepat sangat . Entah-entah perempuan tu yang mengandung anak orang lain " Layra membuat tuduhan melulu tanpa rasa bersalah . Dia hairan . Takkan baru  sebulan kahwin dah mengandung cepat sangat ? Hebat betul !

" Stop talking nonsense , Layra . Tak pelik pun kalau Yara mengandung . Nurhan suami dia dan dia dah kahwin . Orang lepas kahwin tiba-tiba dapat khabar pregnant tu normal la . Lainlah you... "

" Shut up Qaid ! " Qaid tertawa sinis . Kopi panas itu disisip sedikit . Pandangan menikam Layra tu langsung tidak mengugat rasa hatinya . Bahkan rasa menang buat gadis itu marah .

" Kalau tak percaya tanyalah Han sendiri . Tapi harini dia tak masuk office sebab isteri kesayangan dia demam pula tiba-tiba . Maklumlah , berbadan dua kan ? Anak Nurhan Waail "

" Diamlah Qaid ! " Qaid tidak langsung mengendahkan atau bersalah membuat Layra marah . Terus dia membawa langkah keluar dari pantri memberi ruang kepada staf lain untuk menjamah makanan waktu rehat mereka pada pukul 10 ini .

Layra memandang lelaki itu sehinggalah hilang dari pandangan . Penumbuk dikepal geram . Geram dengan Qaid geram dengan Nurhan . Geram lagi dia pada Yara Hanina .
 

──•~❉᯽❉~•──

Pelekat cool fever dikeluarkan dari plastiknya sebelum dia menampal pelekat yang sejuk itu di dahi Yara . Agak risau Nurhan dibuatnya bila lepas subuh isterinya demam panas tiba-tiba .

Yara sudah lena setelah menjamah sedikit makanan . Ditarik selimut itu ke paras dada sebelum mengusap pipi Yara lembut . Nurhan terus membawa langkah keluar daripada bilik menuju ke tingkat bawah .

Adiknya si Dory yang berbulu itu belum lagi diberi makan pagi ini . Dia meletakkan makanan di dalam mangkuk Dory . Laju sahaja si berbulu putih itu berlari ke arahnya setelah mendengar bunyikan makanan bertekstur kibbles itu berlaga dengan mangkuk . Nurhan membelai Dory manja .

" Harini kakak kau demam , Dory . Sebab baby kot " Dory mengendahkan Nurhan . Lantas Nurhan menegakkan tubuhnya berdiri memandang kawasan sangkar si bulus .

Memandangkan dia cuti , dia perlu mengemas rumah . Yara akan mengemas rumah sebelum isterinya bergerak mahu pergi kerja . Persiapan makan minum Dory pun awal-awal dah siapkan .

Dia terus bergerak mengemas segala apa yang patut bermula dari sangkar Dory seterusnya ruang tamu , dapur dan beberapa tempat yang harus dia kemaskan .

──•~❉᯽❉~•──

Dia membuka mata perlahan . Yara menggeliat kecil sebelum memandang sekeliling . Tangan yang berada di atas perutnya disentuh seketika sebelum memandang Nurhan yang turut lena memeluknya erat . Deruan nafas suaminya menampar wajahnya yang hanya seinci dengan Nurhan .

Saat Yara bergerak , makin erat pelukan lelaki itu di pinggangnya . Yara tersenyum kecil sebelum mengeratkan pelukannya bersama suaminya . Disentuh pipi itu . Hidung kedua berlaga sesama sendiri .

Lelaki di hadapannya ini adalah satu anugerah Allah buatnya . Dia sangatlah beruntung kerana dianugerahkan suami seperti Nurhan . Lelaki ini tidak berputus asa mahu mendapatkan cintanya dahulu .

HEMLOCK ✅Where stories live. Discover now