#CASE 23

1K 73 0
                                    

SELESAI cuti dua minggu , Yara dibenarkan masuk kerja semula . Jaket kulit disarung ke tubuh di hadapan cermin . Tudung selendang hitam dililit kemas .

Matanya tertala pada satu kotak baldu di atas meja . Yara mengambil kotak tersebut dan dibuka . Cincin emas 916 berjenama Megan Jewellery ditanggalkan dari rumahnya dan disarung pada jari manis kurusnya . Cincin pemberian Yaqhzan juga masih ada di jari tengahnya .

" Ini cincin tanda awak tunang saya . Your mine . Okay ? " Yara menahan senyum sebelum kotak cincin itu diambil dari tangan lelaki tersebut .

Terus Yara tersenyum dan melangkah keluar dari bilik menuruni tangga ke tingkat bawah . Kasut boot yang berada di dalam almari diambil . Pintu dibuka dan matanya terpandangkan satu kereta berjenama Tesla berwarna hitam . Sudah tahu empunya manusia yang sangat menyukai kereta jenama itu .

Nurhan keluar dari perut kereta dan berjalan ke arah pagar rumah . Dia dengan bibir yang menguntum senyum melihat tunangnya yang sedang keluar dari rumah .

" Asalamualaikum Cik tunang "

" Waalaikumsalam Encik tunang . Pagi-pagi buat apa kat sini ? Tak pergi kerja ? " Yara membuka pintu pagar usai kasut boot disarung di kaki . Bila dia pakai kasut ini , ketinggiannya dan Nurhan akan sama tingginya .

" Pergi . Saya nak hantar awak pergi kerja dulu "

" Saya boleh pergi sendiri la "

" Naik motorbike tu ? No ! Saya tak nak awak naik motor harini . Jom saya hantar awak . Balik kerja pukul berapa ? "

" Kalau tak ada hal , pukul 7 habis kerja . Kenapa ? " Nurhan mengambil beg sandang kecil yang berada di tangan Yara sebelum disangkut pada bahunya .

" Saya nak kenalkan awak pada bonda dan nenda " Yara mengangguk faham . Terus dia keluar dari pintu pagar dan menutupnya . Nurhan memandang wajah cantik itu hairan .

" Awak tak takut ke nak jumpa bonda dan nenda saya ? Yelah , selalu bila perempuan nak jumpa bakal keluarga mertua ni , kecut habis dia "

" Bonda dan nenda awak mafia dunia ke sampai saya perlu takut ? Dont worry saya okay je . Jomlah , saya ada kerja nak buat nanti " terus Yara bergerak masuk ke dalam Tesla baru milik Nurhan . Nurhan tersenyum senget sebelum melangkah masuk ke kereta dengan gugusan kunci dipusingkan menggunakan jari telunjuknya .

──•~❉᯽❉~•──

Anne melihat jam di tangannya sebelum bangun dari duduk menuju ke pantri . Tekaknya terasa mahu minum air coklat panas sekarang ini .

Cawan diambil dan mengambil satu paket serbuk coklat sebelum disatukan dengan air panas . Dikacau air tersebut agar sebati campurannya . Telefonnya yang berbunyi diangkat . Tertera nama Sofya di situ .

" Hm ? Hello Fya ? Ada apa call ? Abang okay ke ? " sambil mengacau air itu dengan sudu , dia berbual dengan adik Yaqhzan .

Irfan melangkah masuk ke pantri . Terhenti langkahnya saat melihat Anne di situ berdiri membelakanginya . Terus dia bergerak masuk untuk membancuh secawan kopi . Dia berdiri di sisi gadis itu sambil telinga memasang mendengar apa yang dibualkan Anne .

" Ouh yeke ? Alhamdulillah kalau macam tu . Nanti Kak Anne datang sana tengok Abang Yaqhzan keyh ? Rindu kat dia " Anne berkata gembira . Sekejap-sekejap Irfan menoleh memandang Anne .

Panggilan dimatikan Anne sebelum dia meraup wajah syukur . Dia menoleh ke sisi dan agak terkejut Irfan berdiri di sisinya . Tidak sedar pula dia dengan kehadiran mengejut Irfan .

" Eh ! Irfan ? Tak sedar pula kau kat sini "

" Mana nak sedar kalau dah sibuk on call . Yaqhzan macam mana ? Okay dah ? " Anne mengangguk sebelum tubuh dipusingkan berjalan menuju ke meja pantri . Irfan berdiri di hadapan gadis itu yang sedang duduk .

HEMLOCK ✅Where stories live. Discover now