26

1.7K 222 16
                                    

setelah zee mengantar anin dia melihat ayahnya tengah menelfon anak buahnya entah apa ya mereka bicarakan sependengaran anin, ayahnya berbicara untuk mencari informasi tentang anak kandungnya.

anin merasa kasian terhadap ayahnya walaupun anin hanya anak angkat bagi keynal anin sudah menyayangi keynal seperti ayah kandungnya sendiri. anin menghampiri keynal.

"yah lagi ngapain?" tanya anin.

keynal memasukan handphonenya ke jas kantornya itu keynal masi memakai jas kantornya mungkin dia akan kembali ke kantor.

"ayah ngambil berkas yang ketinggalan sayang kamu udah pulang?"

"udah yah. maaf ayah tadi anin ga sengaja denger pembicaraan ayah sama seseorang di telfon boleh anin bantu cari anak ayah?" sebenernya anin merasa tidak enak mendengar pembicaraan ayahnya dengan orang lain tanpa izin.

"kamu denger? boleh kok ayah kabarin kamu kalo ayah udah dapet informasi tentang anak ayah."

anin bisa merasakan kalo ayahnya itu memiliki rasa bersalah terhadap anak kandungnya yang tidak sengaja keynal lantarkan anin pernah mendengarkan cerita ayahnya itu, jika semua orang berfikiran ayahnya itu adalah orang yang jahat anin tidak pernah berfikir seperti itu ayahnya adalah orang yang sangat baik mau bertanggung jawab terhadap mamanya yang saat itu tengah hamil di luar nikah dengan lancangnya lelaki didepannya ini mau bertanggung jawab pada lita yang bukan kewajiban keynal itu. keynal yang dikucilkan dari keluarganya karna keynal telah membuat keluarga besarnya malu serta papa veranda menyesal menikahkan putrinya kepada keynal.

rundungan serta caci makian sudah keynal dapatkan karna dia mempertahankan lita pada saat itu dia sangat mencintai lita apapun kondisi wanita itu keynal berjanji akan selalu ada di samping wanita itu.

"ayah berharap anak kandung ayah ga benci ayah nin" runtuh sudah pertahanan keynal selama ini jika menyangkut anak kandungnya itu dia menangis depan putri sulungnya itu.

"ayah merasa gagal jadi ayah buat dia"

"ayah gapernah gagal jadi ayah buat anin, banyak pengorbanan ayah buat anin serta mama. anin yakin kalo anak kandung ayah itu akan menerima ayah setelah ayah ngejelasin semuanya." anin menghapus air mata keynal dan memeluk keynal.

setelahd dirasa cukup keynal melepaskan pelukan itu dan mengelus rambut putri cantiknya itu dia memperhatikan mimik wajah anin yang terlihat berbeda dari biasanya.

"kamu gapapa sayang?" wajah anin terlihat sedikit pucat.

"gapapa yah mungkin anin sedikit kecapean jadi gini" ucapnya.

"yaudah ayah ke kantor dulu ya" keynal keluar dari kamar berserta anin dibelakang keynal menuruni tangga serta anin menjalankan kakinya menuju kamar miliknya.

dia merasa sangat lelah hari ini padahal dia tidak melakukan aktifitas yang berat. anin memutuskan untuk membersihkan badannya supaya dirinya terlihat segar, memakan waktu setengah jam berlalu untuk anin membersihkan badannya baju piyama melekat ditubuhnya itu anin merebahkan dirinya di kasur untuk istirahat entah pusing di kepalanya menyerang kembali. namun dia mengurungkan niatnya karna dia belum menghubungi zee dan zee ternyata belum memberikan pesan apapun terhadap dirinya membuat anin menghawatirkan lelaki itu.

anin menelfon zee untuk ketiga kalinya saat ini namun belum kunjung di angkat, namun ini untuk kesekian kalinya jika tetap diangkat maka dia akan memaki zee menyuruh zee menjual handphonennya saja jika tidak bisa dipakai.

setelah diangkat oleh sang empu anin merundungi banyak pertanyaan terhadap zee pasalnya sudah ketiga kalinya zee tidak mengangkat. yang tadinya anin merasakan pusing dikepalanya sekarang dia tidak merasakan dia hanya ingin menanyakan apa yang dilakukan zee sampai menghiraukan telfon darinya.

"kamu kemana?"

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

"nah gitu salam dulu, kenapa kak kangen ya?" ledek zee.

"handphone kamu rusak atau gimana si aku telfon berapa kali ga diangkat jual aja sekalian" hardik anin terlihat kesal.

"maaf ya sayangnya zee tadi aku masi dibawah makan abis itu solat jadi ga denger kalo kamu nelfon, ada apa?"

"hmm..aku cuman mau ngabarin kamu aja kok yaudah aku mau tidur."

"kak besok kan tanggal merah gimana kalo kita jalan?" saran zee.

"kemana aku kayaknya ada acara jam 9 zee jadi aku bisa keluar sama kamu mungkin agak siangan jam 1 mungkin"

"kemana perlu aku anter, sama siapa supir kah atau sama papa kamu hati hati kabarin aku kalo udah pulang okey biar aku jemput kalo mau jalan, kalo kamu capek jangan dipaksa kita tunda aja acara jalannya aku gamau kamu sakit karna aku ajak keluar terus?" tanya zee.

entah mengapa anin merasa sedikit takut jika dia tidak bisa lebih lama bersama zee.

"halo kak anin?"

"kamu masi disana?"

lamunan anin seketika buyar akibat suara zee yang menanyakan dirinya.

"ada yang lagi kamu pikirin kah?"

"engga zee im fine kamu istirahat ya jangan begadang"

"okey goodnight kak" ucap zee sambil mematikan telfonnya secara sepihak.

anin mengerutu kepada zee pasalnya lelaki itu tidak ada romantisnya sama sekali mengapa dirinya menyukai zee lelaki itu terlihat kaku cuek namun zee selalu tau cara bersikap kepada anin.

"aku berharap aku bisa bertahan lebih lama sama kamu zee" ucap anin sambil menatap foto zee dan dirinya yang anin ambil tadi saat sedang makan eskrim berdua bersama zee.

-
-
-

jam menuju pukul 9 pagi anin yang memiliki janji dengan seseorang tengah bersiap siap dirinya telah rapipun menuruni tangga dengan santai saat melewati ruang makan anin berpamitan untuk keluar sebentar kepada keynal dan lita yang sedang sarapan.

"mah, yah, anin keluar bentar ya" ucap anin.

"kemana kak masi pagi ini juga tanggal merah?" tanya lita.

"ada urusan sebentar" balas anin.

"mau ayah anter kak?" tanya keynal.

"gausah ya anin bisa sendiri bareng pak dito kan juga bisa anin pergi dulu ya" ucap anin sambil berlalu dari sana.

"anak mu tuh sok sibuk hari libur juga?" cibir lita.

"biarin lah palingan sama pacarnya juga mah kamu tuh kayak yang gapernah muda" tebak keynal.

lita baru teringat belum menanyakan zee ke anin. "kak kamu mau keluar sama zee?" tanya lita sedikit berteriak.

"engga mah kakak sendiri" sahut anin sambil memakai sneakers putih miliknya itu.

"kamu gaada niatan ngenalin ke ayah gitu?" timpal keynal.

"entar siang aja anin ada janji sama zee, anin kenalin nanti aja anin pergi ya assalamualaikum" salam anin kepada kedua orang tuannya itu.

"waalaikumsalam" ucap keduanya.

anin memberitahu kepada pak dito untuk mengantar anin ke salah satu rumah sakit yang ada di daerah jalan sudirman.

"non anin ngapain kesini?" tanya supir.

"jenguk temen pak, pak dito tunggu sebentar ya anin ga lama kok" ucap anin sambil berlalu memasuki rumah sakit itu.






selamat hari raya idul adha semua maaf ya kalo telat updatenya hehe ada beberapa kendala sedikit.

semoga suka ya jangan lupa votenya.

apa yang sebenernya anin sembunyi?


Dia Istimewa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang