Senyum zee tidak pernah luntur setelah mengantar pulang anin senyumnya selalu menggembang dia tau sikap anin masih dingin terhadap dirinya tapi dia yakin bisa mengubah sikap anin yang tadinya dingin menjadi hangat terhadap dirinya.
Zee memarkirkan motornya di garasi rumahnya lalu masuk kedalam rumah dengan perasaan bahagianya dia ingin menceritakan sesosok wanita yang sudah membuat dia hampir gila kepada mamanya itu.
Aldo yang melihat abangnya senyum senyum sendiri diruang tengah pun merasa heran dia takut abangnya itu kesurupan jadi dia bergegas mengambil air dan memanggil mamanya.
"Mah abang kesurupan tuh diruangan tamu mama mendingan bacain doa deh diminuman ini" pinta aldo.
"Kamu aneh aneh aja do masa mama yang bacain" ucap risa.
"Katanya doa ibu itu manjur masa aldo harus ke ustad dulu kasian abang tuh kerasukan"
Mau tidak mau risa membacakan doa diair yang dibawa oleh aldo setelah selesai risa memberikan air itu ke aldo.
"Makasi mah" aldo ngibrit lari ke ruang tamu dan menyembur zee yang tengah tiduran disana.
"Anjing ujan" ucap zee
"Tapikan ini didalem rumah" zee pun menoleh kebelakang dan melihat aldo yang memegang air dia tau itu pasti aldo yang menyebur dirinya dengan air.
"Aldo permata zelvan lu ngapain nyembur gue pake air" zee mengusap wajahnya yang basah.
"Alhamdulilah ya allah abang gue udh ga kesurupan" ucap aldo
"Alhamdulilah mah abang udh ga kesurupan" ucapnya sambil berteriak ke mamahnya.
"Pala lu pea gue kaga kesurupan bego" zee yang sudah geram dengan aldo.
Mama risa pun menghampiri dua anak laki lakinya itu yang tengah adu mulut.
"Abang udh ga kesurupan?" Tanya risa.
"Mama ih zee tuh ga kesurupan zee itu lagi seneng"
"Loh lu ga kesurupan bang yah ngapain gue minta maa doa di air ini"
"Gara gara lu nih baju gue basah"
"Mama marahin aldo" rengek zee ke risa.
"Gacocok zee kamu juga do jail banget sama abang sendiri" risa menegur keduanya.
"Udh bubar zee mandi cepet sana biar ga masuk angin kamu aldo mandi juga klo belum mandi" perintah risa kepada dua anaknya itu.
"Iya mah" ucap keduanya.
Setelah risa kembali kedapur untuk melanjutkan masaknya.
"Awas lu do gue bales" ucap zee yang menaiki tangga.
"Bales aja" aldo yang meledek zee sambil menjulurkan lidahnya.
Aldo berjalan ke arah tv berniat memainkan ps 4 nya itu karna sudah lama dirinya tidak memainkan psnya.
Tak lama dari itu papa zee dan aldo pulang dan mencari keberadaan anak dan istrinya.
"Papah pulang" teriak nanda ke penghuni rumah.
"Aduh ini ga anak ga bapak kok sama sama bikin darah tinggi" ucap risa yang sedang di dapur.
"Mas jangan teriak teriak kedengeran tetangga" ucap risa sedikit berteriak.
Aldo yang mendengarkan teriakan dari kedua orang tuanya hanya menggelengkan kepalanya.
"Dasar mama gaboleh teriak padahal sendiri juga teriak" ucap aldo pelan.
Dia takut jika mamahnya mendengar akan mengomeli dirinya karna wanita tidak ingin disalahkan jika mereka salah laki lakilah yang lebih salah jika laki laki benar maka wanita akan lebih benar jadi dia tidak ingin mamahnya berubah menjadi macan langka yang seram.
Zee yang habis mandi merasa perutnya lapar dan mendengar kebisingan dibawahpun bergegas turun dan menemui papah dan adiknya sedang bermain ps bukan papahnya ga main cuman melihat adiknya yang tengah fokus bermain resident evil itu.
"Hai abang baru mandi kah?" Sapa nanda ke pada anak sulungnya itu.
"Hai papa iya baru selesai mandi nih papa ga mandi jorok banget"
"Papa baru pulang ini bentar dulu lah" ucap nanda yang sedang fokus ke layar tv.
"Awas dimarahin mama pah" zee berjalan ke arah sofa duduk disamping papahnya itu sambil menonton permainan aldo.
Risa yang menghampiri ketiga pria itu hanya menggelengkan kepalanya lihat lah ketiganya fokus ke arah layar tv tanpa ada yang berbicara sampai tidak menyadari dirinya sudah ada disana.
"pah mending mandi dulu biar badannya lebih segar aku udh siapin baju sama airnya di kamar mandi" ucap risa.
Suaminya hanya mengganguk dan pergi dari sana serta risa duduk ditempat suaminya tadi duduki.
Zee yang tadi fokus melihat tvpun beralih menghadap ke mamahnya itu.
"Mamah tau ga" zee yang memulai percakapan mereka.
"Gatau lah bang abang blm ngomong" ucap risa.
"Ish.. dengerin dulu mah abang tuh lagi suka sama kakak kelas abang" zee menceritakan dengan semangat.
"Abang baru jadi siswa baru udh gebet kakak kelas aja" ujar risa.
"Ihs.. mama gatau sih orangnya tuh kecil eh engga pendek lucu imut cantik tapi mukanya judes sikapnya dingin tapi zee suka" zee dengan wajah yang antusias saat menceritakan anin ke pada mamahnya itu.
"Ya kenalin dong sama mama biar mama tau orangnya kayak gimana" ucap risa.
Aldo yang daritadi hanya menyimak percakapan mamahnya dan abangnya itu sekarang dia menimpal.
"Kak anin itu udh punya cowok bang jangan berharap lebih deh entar lu patah hati gue yang repot" ucap aldo.
"Nan- ih itu bukan pacarannya do gue yakin" zee yang ingin menjawab pertanyaan mamahnya malah tidak jadi karna aldo.
"Klo beneran pacaran gimana"
"Ya gue tunggu sampai mereka putus dan gue juga bakalan nunggu dia sampai dia suka sma gue lagian nih yang nikah aja bisa cerai apalagi yang pacaran" ucap zee.
Risa teringat sesuatu apa yang di ucapkan zee sama persis seperti almarhumah sahabatnya itu.
"Aku tunggu keynal suka sama aku yang pacaran bisa putus kok" ucap veranda.
"Mah" zee mengoyangkan badan mamahnya itu.
"Eh iya zee kenapa?"
"Mamah gapapa?" Tanya zee.
"Iya gapapa" risa tersenyum melihat zee karna saat melihat zee secara ga langsung dia melihat veranda sahabatnya itu.
"Perkataan kamu itu hampir sama seperti mamah kamu zee walaupun ga sepenuhnya sama tapi kamu sama mamah kamu itu sama persis mau menunggu seseorang yang kamu suka" batin risa.
"Perjuangin zee klo kamu bener bener suka sama dia mamah dukung kok" risa memberi semangat kepada anaknya sulungnya itu.
"Makasi mah udh restuin zee" zee memeluk mamahnya itu.
Kejar sebelum dia jadi milik orang lain klo dia udh sama orang lain jangan ya kasian hati kamu mencintai orang yang sudah mencintai orang lain.
Makasi yang udh baca cerita ini makasi juga yang udh nungguin cerita ini update jangan lupa votenya kakak.
Jaga kesehatan ya semua❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Istimewa [END]
Ficțiune adolescenți"setidaknya aku pernah hadir, dan dicintai olehnya sedalam itu" zee. "aku beruntung pernah dicintai oleh laki laki sehebat dirinya, selalu menjadikanku wanita yang tidak pernah merasa sendirian. dia zee lelaki terbaik yang pernah hadir dihidupku. te...