zee tengah berkutat dengan beberapa buku, dia yang keteteran pelajaran itupun harus mengejar materi, mau tidak mau. cukup melelahkan menjalankan dua profesi sekaligus, menjadi siswa dan ceo muda.
berkali kali zee membaca beberapa materi untuk menjawab pertanyaan dibukunya itu, setelah dirasa cukup memuaskan atas jawabannya zee meregangkan otot ototnya yang terasa kaku. ac diperpustakan ini cukup dingin membuatnya betah berlama lama disini.
krekk.... suara pintu terbuka, memunculkan wajah kekasihnya itu yang tengah mencari dirinya. panggil zee sedikit berbisik kepada anin.
"kak" panggil zee dengan nada pelan.
anin yang mendengar sumber suara itu akhirnya menemukan kekasihnya tengah duduk di meja pojok dibawah ac, pantas saja betah di perpus.
"udah selesai?" anin menarik kursi di sampingnya itu, lalu duduk.
"udah, tumben nyamperin aku. aku nyuruh kamu nunggu dikantin sayang?" balas zee.
"males, dikantin pada pacaran. aku berasa jomblo ga ada kamu disana"
zee terkekeh, dia membereskan beberapa buku yang dia pakai tadi ke tempat semula dan anin hanya memperhatikan zee.
zee menjulurkan tangannya di hadapan anin "ayo, ke kantin habis itu aku mau ngumpulin tugas ini ke bu indah" anin menyambut uluran tangan zee, dia menggengam erat tangan itu.
bug...
seseorang yang ceroboh saat mengambil buku di rak samping anin sedang berdiri membuat itu berjatuhan hampir membuat anin terkena buku itu jika zee tidak menarik anin ke sampingnya, biarlah zee terkena jatuhan buku diatas kepalanya itu, zee merelakan kepalanya untuk mengaman kepala anin dari buku tadi.
"aw.." zee merintih kecil, zee mengusap kepalanya itu. anin yang panik, mengusap kepala zee dengan tangan kecilnya itu.
"sayang,gapapa?" tanya anin dengan nada kawatir.
"gap-"
"kak anin, sorry gue ga sengaja jatuhin bukunya" ucap orang tersebut yang bernama raisha merasa tidak enak terhadap anin dan zee.
"iya, lain kali hati hati, perilaku lo yang ceroboh itu ngebuat orang lain celaka" ucap anin ketus.
"zee sorry ya, mau gue anter ke uks?" tanya raisha.
"engga,makasih" ucap zee karna dia rasa kepalanya sudah membaik.
"kalo gitu gue duluan, sekali lagi gue minta maaf" balas raisha.
"beneran? gapapa?" tanya anin saat sudah keluar dari perpus menuju kantin sekolah. zee membalas dengan anggukan. keduanya melangkahkan kaki ke arah baku yang berisikan temannya dan sahabatnya anin.
"which, itu yang mana bego" ucap gracio dengan kekeh.
"ini loh which, gracio mata lo rabun yak?" balas aldo yang menujuk tulisan which di handphone miliknya, aldo bertanya kepada gracio tentang arti which.
"apasih, ribut mulu" zee yang baru saja duduk setelah memesan makanan milik dirinya dan anin.
"nih adek lo, bego ga ketulungan" ucap gracio yang sudah malas memberitahu arti which kepada aldo.
"bang artinya which itu apasih" aldo beralih bertanya pada zee, berharap abangnya itu membantu.
"yang mana" balas zee sambil meminum air mineral yang ada didepannya itu.
"yah, sama aja begonya sama si cio." sisca menghampiri meja mereka yang baru saja kembali dari toilet.
"terserah! gue capek ngeladenin lo do" zee sudah malas memberitahu adiknya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Istimewa [END]
Teen Fiction"setidaknya aku pernah hadir, dan dicintai olehnya sedalam itu" zee. "aku beruntung pernah dicintai oleh laki laki sehebat dirinya, selalu menjadikanku wanita yang tidak pernah merasa sendirian. dia zee lelaki terbaik yang pernah hadir dihidupku. te...