Sekitar 10 menit untuk sampai di sekolah jarak antara rumah mereka aldo dan zee sampai di sekolah, dan memarkirkan motornya di tempat parkiran sekolah. kawasan sekolahnya terbilang sangat luas dan mewah, mereka berjalan kearah koridor sekolah, untuk menuju lapangan. disana sudah banyak siswa siswi yang memakai atribut yang sudah di beri tau oleh anak osis, untuk kegiatan mos pada pagi hari ini.
Aldo dan zee berbaur dengan anak anak yang ada disana, cukup gampang mereka menjadi akrab disana, ada cio dan gito mereka bercanda gurau layaknya teman lama yang sudah lama tak bertemu. namun saat mereka asik bergurau, ada pembina osis yang memanggil mereka untuk berkumpul.
Mau tidak mau mereka berempatpun menyudahi percakapan mereka, dan berbaris untuk mendengarkan apa yang akan di sampaikan oleh pembina osis.
Semua anggota pembina osis, berjejeran dan banyak siswa yang menggangumi kecantikan mereka. siapa yang tidak kagum, kalo melihat mereka seperti malaikat atau bidadari cantiknya ga manusiawi.
Empat sekawan itu yang baru kenal juga terdiam ditempat didalam pikiran mereka ini sekolah atau kayangan sih kok bidadari semua isinya.
"bang ini gue lagi disurga kah kok gue ngeliat bidadari sih" aldo menyenggol zee.
Zee yang disenggolpun hanya terdiam entahlah pandangan dia tetap pada satu wanita yang menarik perhatian dia sejak beberapa menit yang lalu.
"Perkenalan dimulai dari saya gaby saya disini bendahara disebelah saya ada shani ketua osis terus sebelah shani ada chika sebagai sekertaris dan yang terakhir ada anin dia adalah wakil ketua umum masih banyak sebenernya anggota osis cuman biar tidak membuang waktu kalian bisa kenalan sendiri baik sebelum memulai kegiatan mos ini berdoa menurut kepercayaan masing masing berdoa dimulai" gaby membuka acara mos pagi ini.
"Berdoa selesai silahkan kalian berbaris sekarang!" dengan lantang gaby memberi perintah ke siswa baru.
Zee tersadar dari lamunannya lalu berbaris dia terlalu fokus memandangi wajah kak pembina osis itu yang bernama anindhita.
"Jadi kalian sudah membawa perlengkapan yang sudah saya suruh"
"Sudah kak" jawaban serempak dari mereka.
"Bagus sekarang letakan semuanya di depan kalian saya akan cek satu persatu" ujar gaby.
Semua pembina osis berpencar dan mengecek semua barang bawaan siswa baru zee serta cio tidak membawa papan nama alhasil mereka di seret kedepan menghadap 4 senior yang ada didepan itu.
"Bagus baru pertama kali masuk sudah tidak membawa apa yang disuruh" tegas gaby.
"Maaf kak ketinggalan" ujar zee dia lupa memasukan papan nama itu kedalam tasnya.
"Siapa nama kamu"
"zee kak"
"kamu kenapa tidak membawa papan nama dan siapa nama kamu"
"Kelupaan kak saya cio kak"
"Bagus sekarang kalian push up 20 kali"
"Hah serius kak gabisa ditawar?" Tanya zee dengan wajah cengo.
"Iya kak boleh ya" timpal cio dengan muka memohon
"Kamu pikir ini pasar apa push up 20 kali atau lari 15 kali lapangan ini" ujar gaby.
Beberapa siswa tertawa karna jawaban zee yang terkesan polos dan berani menawar hukuman terhadap gaby.
"Gila bisa mati muda zee nih lapangan lebih gede dari lapangan basket" batin zee.
"Push up aja kak" ujar zee dan cio.
zee dan cio melakukan perintah dari ka geby ada dua orang yang mencuri pandangan terhadap cio dan zee dia adalah shani dan anin mereka tersenyum sedikit karna tadi sempat melihat wajah cengo zee dan cio.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Istimewa [END]
Novela Juvenil"setidaknya aku pernah hadir, dan dicintai olehnya sedalam itu" zee. "aku beruntung pernah dicintai oleh laki laki sehebat dirinya, selalu menjadikanku wanita yang tidak pernah merasa sendirian. dia zee lelaki terbaik yang pernah hadir dihidupku. te...