9

2K 196 5
                                    

Acara telah selesai semua siswa yang hadir telah pulang kerumah masing. menyisakan beberapa panitia dan anak osis lainnya tentu disana masi ada zee yang membantu anin membereskan acara itu. Zee tidak ingin anin kecapean karna membereskan ini semua.

Setengah jam lamanya mereka berkutat membereskan semuanya akhirnya selesai juga. Zee mengambil air mineral di dalam kardus dan membukakan air itu untuk diberikan kepada anin dia melihat anin lumayan kecapean dan dia berinisiatif memberikan air itu.

"Kak ini diminum" zee memberikan air mineral itu ke anin. Dan sang empu langsung mengambil itu dari tangan zee. Dia meminum habis setengah botol haus kali ya.

"Thanks zee" anin tersenyum ke arah zee entah lah kenapa dia mau melakukan ini mungkin sebagai ucapan terimakasih dan permintaan maaf atas semua perlakuan dirinya ke zee yang sering dia tolak.

Senyum semakin mengembang akibat anin mungkin dirinya tidak akan bisa tidur nyenyak di malam ini.

"Zee kamu ga pulang?" Tanya anin.

"Kamu?"

"Ka anin ngobrol sama aku bukan pake lu gue lagi jadi aku kamu skrg!" Seru zee.

"Eh" kenapa anin jadi merubah bicaranya dengan zee aku kamu ah bodo lah.

"Maksud gue itu lu ga balik udah malem." anin meminum air yang dia pegang untuk menghilangkan rasa gugupnya saat dekat dengan zee.

"Yah padahal aku seneng loh kamu udah ngerubah bicara kamu ke aku, aku tunggu kamu di jemput kak"

Anin mengirim pesan kepada supirnya agar dirinya segera di jemput.

"Yaudah lu masih mau disini gue mau ke depan nunggu jemputan" jawab anin.

"Aku ikut kakak" ucap zee.

Setelah berpamitan dengan beberapa panitia yang disana masih ada shani dan aran yang keliatannya akan pulang bersama. Ia lah pulang bareng kan searah pacaran juga mereka.

"Shan ran gue duluannya" pamit anin ke shani.

"Yoi nin tiati" balas aran.

"Hati hati nin,kamu ga pulang zee?" Tanya shani yang melihat zee masih ada disana.

"Aku nungguin ka anin di jemput kak nanti aku pulang kok sama aldo" jawab zee.

"Ok hati hati kamu zee aku duluan ya sama aran" shani dan aran melewati pasangan itu setelah selesai berpamitan.

Mobil aran melesat menjauh membawa shani untuk pulang kerumahnya.

"Supir kak udah dateng kah?" Tanya zee.

"5 menit lagi" ujar anin karna dia telah membaca chat supirnya itu.

"Aldo mana kok ga jemput lu udah malem ini?" Tanya anin dia merasa ga enak aja zee menunggu dirinya di jemput sementara zee tidak ada yang menjemput aldo yang katanya mau menjemput zee tidak keliatan batang hidungnya.

"Bentar lagi kak aku udah chat dia kok" ucap zee karna dia tidak ingin anin merasa tidak enak pada dirinya.

"Beneran?" Tanya anin dengan sedikit nada kawatir. Eh kenapa dia harus kawatir dengan zee?. Dia kan cowok bisa jaga diri.

"Iya kak gausah kawatir gitu loh aku bakalan baik baik aja" mobil hitam mendekati mereka berdua zee tebak itu supir anin yang menjemputnya.

"Tuh supir kamu udah dateng hati hati ya" balas zee.

"Lu juga hati hati thanks udah nemenin" jawab anin.

Anin menawarkan zee untuk pulang bersama karna anin merasa ingin membalas kebaikan adik kelasnya itu tapi zee bilang bentar lagi aldo akan datang jadi dia tidak memaksa zee. Mobil yang membawa anin sudah hilang dari padangan mata zee.

Dia Istimewa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang