Lala yang melihat zee yang berjalan beriringan bersama aran namun tatapan zee masih sama seperti tadi, lala tidak ingin zee berantem atau kenapa kenapa lagi dia menghampiri dan menarik tangan zee pergi dari sana.
Zee yang ditarik begitu saja hanya mengikuti lala yang menarik dirinya keluar ke uks untuk mengobati zee.
"Jangan emosian kayak gitu zee serem tau" ucap lala yang masih menarik tangan zee.
"Maaf gabermaksud buat kamu takut kak, cuman aku ga suka ada orang yang ngejek orang tua aku" bela zee.
Lala hanya berdehem dan menyuruh zee duduk dikasur itu biar dirinya bisa mengobati luka zee itu.
Lala kembali membawa baskom yang berisi air hangat dan kotak p3k, lala memegang wajah zee dan menempelkan handuk kecil itu di luka zee yang membuat zee meringis ngilu.
"Ish.."
"Jangan berantem lagi aku ga suka kamu luka kayak gini zee" ucap lala mengelus pipi zee.
"Um.. thanks udah kawatir sama aku kak, aku duluan ya mau cari ka anin" zee berdiri dari duduknya.
"Belum selesai zee" ucap lala sambil menahan tangan zee agar tidak pergi.
"hari ini udah cukup aku buat kawatir orang banyak dan salah satunya kamu dan ka anin, aku harus nemuin dia kak"
"Kenapa? Kamu ga ngeliat aku zee?" Tanya lala saat zee hendak pergi.
Langkah kaki zee terhenti akibat ucapan lala itu yang membuat dirinya membalikan badannya kebelakang lagi.
"Maaf, aku ga pernah bermaksud buat ga ngeliat kamu tapi aku gamau ngasi harapan sama kamu yang ngebuat kamu makin sakit ngeliat aku sama ka anin, jujur aku takut bersikap sama orang lain yang malah disalah artikan sama mereka padahal aku bersikap kayak gitu karna aku peduli."
"Zee tau kalala suka sama zee, tapi zee minta maaf banget zee gabisa bales kak. Orang yang zee suka bukan kalala tapi ka anin. Semoga kakak ketemu orang yang jauh lebih baik dari zee dan bisa ngehargain perasaan kakak, zee gapernah menyalahkan perasaan kak terhadap zee, zee cuman ngerasa jadi orang yang buruk buat kakak. Maafin zee ya"
"Zee sayang kalala sebagai kakak kandung zee, karna zee gapunya kakak cewe, kalala punya tempat spesial buat zee karna kalala juga pernah jadi bagian hidup zee" zee mendekat kearah lala dan mengelus kepalanya dengan lembut.
Senyum tulus zee tertampil di wajahnya dia menatap dalam mata lala dia merasa bersalah telah menyakiti wanita sebaik lala namun bagaimana lagi jika lala masih menaruh perasaan terhadap dirinya maka akan semakin sakit.
"Kamu wanita baik, jadi bakalan dapet yang baik juga" ujar zee dan melepaskan tangannya di kepala lala.
"Aku mau kamu zee, gamau orang lain." Ucap lala saat melihat zee akan pergi
"Aku mau ka anin kak maaf" ucap zee melangkahkan kakinya keluar dari uks setelah menjawab pertanyaan lala.
Zee mencari anin ke kelas namun yang dia temu hanya sisca dan gaby tidak ada anin dan tidak ada yang melihat gadis itu.
"Kemana ya?" Gumam zee.
"Cek ketaman aja deh"
zee berjalan menuruni tangga untuk ketaman namun nihil yang dia temui bukan anin malah dua manusia yang sedang berpelukan, satunya yang sedang tertidur dengan nyaman sedangkan satunya tanpa rasa keberatan membiarkan gadis itu terlelap dalam pelukannya.
Zee tidak ingin menggangu momen greshan itu memilih untuk pergi dari taman dengan perasaan bahagia setidaknya zee merasa lega jika yang menjaga shani adalah gracio, zee sudah menggangap shani sebagai kakaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Istimewa [END]
Teen Fiction"setidaknya aku pernah hadir, dan dicintai olehnya sedalam itu" zee. "aku beruntung pernah dicintai oleh laki laki sehebat dirinya, selalu menjadikanku wanita yang tidak pernah merasa sendirian. dia zee lelaki terbaik yang pernah hadir dihidupku. te...