Sesuai janji zee dia menghampiri lala karna atas suruhan dari mama lala sendiri dia merasa tidak enak jika harus menolak. Sesampainya zee kerumah lala dia mengetok pintu kayu itu terlebih dahulu serta memberi salam kepada orang rumah.
"waalaikumsalam sebentar" kata seorang wanita yang membukakan pintu untuk zee.
"zee masuk nak lala ada diatas dari tadi manggil manggil nama kamu terus" kata bunda lala.
"baik tante, permisi keatas dulu" sebelum zee benar benar keatas zee memberikan bingkisan buah yang tadi dia beli sebelum ke sini.
Zee mengetok pintu kamar milik lala, terasa sunyi tidak ada sautan dari sang empu, apa kalala tidur? kemana dia? itu pertanyaan yang berada dibenak zee sekarang.
"aku gamau makan mah tadi udah, yang aku mau zee nemenin aku" ucap lala yang dia kira mamahnya yang mengetuk tadi.
Zee membuka pintu itu sedangkan lala terkaget kenapa zee beneran disini apa ini halusinasinya, kenapa kehadiran zee seakan nyata. ah mungkin ini hanya halusinasi dirinya karna sedang sakit.
"gimana masih sakit?" tanya zee yang mendekatkan dirinya ke lala lalu duduk di kursi belajar lala.
"ini kamu zee? aku lagi ga halusinasi?" tanya lala balik.
"iya ini aku, gimana masih pusing? kenapa obatnya ga diminum?" zee melihat obat lala yang masi utuh seakan tidak disentuh sama lala sama sekali.
"kalo besok masi sakit jangan masuk" zee mengambilkan air minum serta obat lala dan menyodorkan obat itu kemulut lala.
lala dengan nurut meminum obat itu yang sudah zee suguhkan ke depan mulutnya.
"kamu nginep ya" pinta lala.
"gabisa kak belum ijin mama. lagian aku janji sama ka anin nemenin kamu sampek tidur abis itu aku pulang"
"kenapa harus minta izin sama anin zee?"
"dia siapa?" dengan nada tidak suka. karna menurut lala zee itu miliknya tidak boleh siapapun yang memiliki zee selain dirinya.
"dia pacar aku" ucap zee.
"pacar mana mungkin" ujar lala yang tertawa kecil.
"kamu masi suka aku kan zee?" tanya lala dengan penuh harapan dan menatap wajah zee.
zee menatap balik kedua mata lala. "itu dulu kak sekarang, udah beda"
"rasa suka aku sama kamu bukan sebagai pasangan tapi sebagai kakak sama adik"
"kamu ke anin bisa suka kenapa ke aku engga?" tanya lala seakan tidak terima.
"aku gatau"
"kalo aku bisa ngatur perasaan aku, mungkin orang pertama aku suka itu kamu tapi rasa aku ke kamu sama ke ka anin itu beda kak, aku suka kalala emang cuman sebagai kakak ga lebih sedangkan saat aku sama ka anin rasa aku beda. rasa ingin memiliki dia lebih dari sekedar cuman temen itu ada kak. aku sayang sama dia" ucap zee panjang lebar.
"kamu jahat zee" ucap lala dengan nada bergetar menahan tangisnya.
"maaf, aku ga bermaksud buat nyakitin kamu kak" zee menarik tangan lala dan memeluk lala.
zee merasa bersalah telah membuat kakak kelasnya menangis karna dirinya, zee terlalu takut menyakiti perasaan lala.
"aku sayang sama kamu zee, aku mau kamu. aku cemburu kalo kamu lagi sama anin." jawab lala dengan sesegukan.
apa yang harus zee lakukan sekarang? kenapa dirinya harus berada disituasi seperti ini? kenapa harus lala menyukai dirinya. tuhan tolong zee dia tidak ingin menyakiti hati siapapun lala ataupun anin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Istimewa [END]
Ficção Adolescente"setidaknya aku pernah hadir, dan dicintai olehnya sedalam itu" zee. "aku beruntung pernah dicintai oleh laki laki sehebat dirinya, selalu menjadikanku wanita yang tidak pernah merasa sendirian. dia zee lelaki terbaik yang pernah hadir dihidupku. te...