Hiii!!
Jangan lupa share cerita ini ya !
Perbanyak komen di tiap part ya !
•Selamat membaca•
Mereka bergegas pergi menuju ke lokasi saat mendengar suara penuh kesakitan,disana! Terdapat banyak darah berceceran sehingga saat pertama ksli melangkah,bau anyir memasuki indra penciumannya.
"Shit! Kita telat" cengo mereka mematung ditempat.
"Gue, gabisa ngelindungin dia" lirihnya berkaca kaca.
"A-Alsen" lirihnya mematung tak percaya.
Darah di mana mana, baju ternodai dengan darah. Lilitan itu lepas bersamaan dengan suara tawa yang menggema.
Pria dewasa melangkahkan kakinya berjalan menuju ke depan dengan tangan yang mengepal ia memukul pria dewasa lain habis habisan.
Wajah yang semula tertawa itu, kini mengkilat emosi. Pria dewasa itu menghajar balik pria dewasa lainnya habis habisan.
Anggota lain mereka ber empat langsung berjalan tergesa gesa , seorang gadis menghampirinya dengan mata yang berkaca kaca, memeluk pria remaja di depan nya tak nemperdulikan tubuhnya yang ikut kotor karna darah yang menempel di tubuhnya.
"Ja-jangan tinggalin aku, Alsen" lirihnya menahan tangis.
Arsen hanya terdiam dengan mata yang sedikit terbuka, ia berusaha mengangkat tangan kirinya guna meraih wajah kekasihnya dengan tangan yang bergetar.
"Kamu harus bahagia" lirihnya menahan sakit di dadanya.
Belati itu masih menancap di dada Arsen, bahkan Arsen dibuat nangis darah karna luka yang berada di pelipisnya mengalir memasuki lipatan matanya.
Yora mengangguk "Aku bahagia jika kamu baik baik aja Alsen" getarnya tak kuasa.
Di lain sisi, anggotanya saling beradu jotos hingga beberapa dari mereka terluka parah. Anggota UKS pun ikut membantu memghabisi anggota Rival mereka.
Lila berjalan tertatih tatih dengan tangan yang mengepal, di depan sana terdapat Ajey yang sedang ikut adu jotos melawan anggota UKS.
Mengambil sebuah balok berisi paku yang kebetulan berada diarea sekitar sana. Dengan tangan yang bergetar, Lila mengambil balok itu kemudian menghantamnya ke kepala Ajey, sehingga Ajey berteriak kesakitan hingga terduduk lemas seraya memegang kepalanya yang mengeluarkan banyak darah.
Ajey menatap Lila yang bergetar dengan tangan gemetaran, menatap Lila dengan perasaan sakit sebelum terjatuh ke lantai dengan keadaan tak sadarkan diri. Balok kayu pun terlepas, Lila mematung ditempat hingga lemas. Kenapa dengan tatapan itu.
Apakah ini sudah berakhir, Lila menatap tangan nya yang bergetar hebat. Apa baru saja ia membunuh orang dengan tangannya. Menatap sekelilingnya yang masih saling menghajar satu sama lain.
Bahkan pria dewasa tersebut tidak menyadari jika putranya terjatuh lemas tak sadarkan diri dengan lantai yang penuh darah disekitar kepalanya.
Yora masih menangis melihat kondisi Arsen, ia menatap para abangnya dan berteriak "ABANG!!! BANTUIN YOLA SELAMATIN ALSEN!" teriaknya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIT KILLER SAVAGE -2 (End)
Ficção Adolescente~•• PEROMBAKAN ALUR••~ UNIT KILLER SAVAGE 2 FOLLOW SEBELUM MEMBACA Arseno jendral maxwell viterzon yang mendapat gelar sebagai ketua unit killer savage setelah ayahnya, selalu mengutamakan janji dan menjaga amanah keluarga nya. Itulah didikan yang...
