Hai !
Nangis brutal jangan?
Janji gak nangis kan?
Im so sorry
•Selamat membaca•
Kasey dan Angel langsung menghampiri mereka yang serentak merenggang nyawa bersama sama. Kasey memeriksa nadi berharap mereka semua masih bisa diselamatkan. Namun, tidak ada denyut nadi menandakan mereka semua sudah meninggal di lokasi yang sama.
Angel berteriak sekeras-kerasnya bahkan Kasey ikut berteriak karena kehilangan anggota berharganya yang sudah ia anggap anak kandungnya. Memeluk mereka satu persatu dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan.
Mengambil handphone dan menghubungi para sahabatnya, mereka dengan gerakan cepat lsngsung menuju ke rumah sakit saat nendengar kabar duka.
Satu persatu keluarga mulai berdatangan, begitu juga dengan keluarga besar Kasey dan mertuanya. Mereka menghampiri putra dan cucunya yang sudah ditutup kain putih.
"Cucuku" Agam menatap kain putih itu dengan pandangan tak terbaca.
Lila juga sama halnya menjadi saksi kematian para inti UKS. Lila tak menyangka ada hal semacam ini, ia bahkan tidak bisa berkata kata lagi. Namun, dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Ia berdoa semoga para pahlawan itu meninggal dalam keadaan Khusnul khatimah.
Septihan, Dewa, Gala, Aga menatap tak percaya melihat keadaan putra mereka meninggal di tempat dengan belati yang menancap di tubuhnya. Mereka terduduk lemas tak berdaya.
Para istri mereka menangis meraung melihat kepergian mereka, kejadian ini adalah kejadian paling mengerikan sepanjang masa, mati bersama di dalam ruang yang sama.
"ANAK KU! JANGAN TINGGALIN BUNDA SAYANG!" teriak Ana menangis keras memeluk Harvey erat.
"VERREELLLLL! JANGAN TINGGALIN MAMA NAK!!!AAAAA JANGAN TINGGALIN MAMA HIKS" teriak Wina menangis deras sembari memeluk Verrel.
"Putraku jangan tinggalin Mommy sayang, hiks. Jangan tinggalin Mommy nak, hikss." isak Monica memeluk putranya tak henti hentinya ia mencium kening putranya dengan air mata yang mengalir menbasahi pipi putranya.
"Yora. Kamu dengerin Bunda kan sayang? Jangan tinggalin Bunda ya nak, Bunda sendirian. Bunda cuma punya kamu nak" lirih Winda mencium rambut Yora dan memeluknya erat.
"Boss" panggil Dewa dengan nada bergetar.
Kasey menatap Dewa dengan perasaan bersalah "Janji mereka dibawa mati Dewa" lirihnya putus asa.
"Saya tidak bisa mencegah mereka yang langsung memilih menyusul putraku diatas sana" bibirnya bergetar hebat.
Dewa pun tak kuasa menahan tangis nya ia memeluk Kasey saling menyalurkan kekuatan, hati mereka hancur saat itu juga. Kejadian paling tak inginkan kini menjadi sejarah yang tak terlupakan.
Kepergian mereka merupakan legenda yang akan selalu dikenang banyak orang. Persahabatan, kebersamaan, janji yang dibawa mati kini sudah terjadi.
Kepergian para inti junior membawa luka mendalam bagi mereka, canda tawa kini sudah lenyap tergantikan suara tangisan yang pilu.
Semua inti senior menatap Nanta yang menatap mereka dengan perasaan bersalah, Dewa menatap Nanta dengan tatapan mautnya "Kau harus menggantikan nyawa mereka Nanta, Nyawamu bahkan tak sebanding dengan nyawa putra kami."ucapnya dengan nada yang tercekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIT KILLER SAVAGE -2 (End)
Ficção Adolescente~•• PEROMBAKAN ALUR••~ UNIT KILLER SAVAGE 2 FOLLOW SEBELUM MEMBACA Arseno jendral maxwell viterzon yang mendapat gelar sebagai ketua unit killer savage setelah ayahnya, selalu mengutamakan janji dan menjaga amanah keluarga nya. Itulah didikan yang...