33

2.1K 277 87
                                        

Vote, follow, baru baca yaa ;)








Canggung masih melanda antara Pluem dan dua lelaki lebih muda di teras rumah Vihokratana. Diiringi hembus angin pengantar gelap, gesekan dedaunan di atas sana terasa memekakkan telinga.

Sudah mengabaikan burung ayahnya sejak kedatangan Nanon dan kekasihnya, Pluem kini memicing mata pada sejoli yang kehabisan kata.

"Ini udah boleh masuk belum sih?" Pada akhirnya Nanon-lah yang lebih dulu buka suara.

"Sabar, ndut. Mau buru-buru masuk aja lu." Sanggah sang abang.

"Capek, Bang. Mau rebahan."

"Sama Ohm?"

"Lah, boleh?"

"Ck. Kampret. Beliin gue mie ijo dulu deh di Indoapril." Ini hanya alibi Pluem saja sebenarnya.

"Diih nyuruh. Tadi katanya malem jum'at jangan keluar malem-malem?? Kok malah nyuruh beli mie?" Nanon malas sebenarnya. Bayangan kasurnya yang super posesif sudah melambai-lambai di pelupuk mata.

"Abang laper. Buruan beliin deh, nih kembaliannya buat lu." Sembari menyodorkan selembar uang berwarna merah yang langsung disambut cengiran lebar dari si adik bungsu.

"Uwauuw. Ok, Boss!!" Siapa yang tak semangat jika ditawari kembalian dari uang seratus ribu yang hanya digunakan untuk beli sebungkus mie instan??

"Inget ya, mie-nya harus yang ijo. I J O, ijo."

"Iye, bawel. Yok Ohm kita beli mie dulu."

Hampir saja tangan Ohm diseret oleh Nanon keluar halaman sebelum suara Pluem menginterupsi mereka.

"Eeeh, kata siapa sama Ohm?? Sendiri dong lu!! Ohm biar nunggu di sini sama gue."

Dahi Nanon mengerut sempurna. "Kok gitu?"

Abang gue nggak naksir si Ohm kan ya?????? Ya Tuhan tolong yakinkan hamba :(  -batin Nanon merasa gusar

Sedari tadi hanya diam mengamati konversasi dua bersaudara di depannya, akhirnya Ohm ikut buka suara saat mendapati tatapan Pluem makin memicing ke arahnya. Serem cuy diplototi Pak Pulici.

"Eung, udah beliin aja Non. Aku nunggu kamu kok beneran, nggak pulang dulu." Ohm coba meyakinkan.

"Beneran?" Mata Nanon mendadak berkaca.

"Iya, beneran sayang.."

"Ya udah. Kamu janji ya, setia nunggu aku?" Nanon berucap manja.

"Iya. Pasti dong sayang. Kalau bukan sama kamu, nanti aku setianya sama siapa?"

Wooi hello??? Ini gue invisible apa gimana?????? -jerit lara hati Pluem yang dibuat jijik oleh kemesraan dua insan mabuk cinta di hadapannya

"Ya udah. Aku berangkat dulu ya.." lanjut Nanon sambil perlahan melepas tautan tangannya dengan Ohm.

"Iya sayang. Hati-hati di jalan ya.."

"H'em. Dadaah."

"Da..."

"WOY UDAH ANJENG!! KAYA NANON MAU MINTA MAKAN KE PADANG MAHSYAR AJA KALIAN PERPISAHANNYA LEBAI BANGET!! INDOAPRIL CUMA DEPAN SITU DOANG HEI??????" Menguap habis kesabaran Pluem yang sejak tadi coba dipertahankan.

"Ishhh. Iya iyaa. Dasar cerewet." Sebal Nanon.

"Dasar gendut." Balas kakak sulungnya.

"Nyebelin."

"Ngeselin."

"Jelek."

"Burik."

"Babi gembrot."

HASIL KONDANGAN (OHMNANON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang