15

3.3K 521 149
                                    

"Jadi, lu mau ghibah tentang apa? Soal Mas Bambam kating kita yang gagal PDKT sama Lisa? Atau soal Daddy Doddy tuh yang lagi rame rebutan warisan?" Chimon menyemil nikmat kue pukis di tangannya sambil berdua bersama Nanon duduk di halte kampus.

"Bangsat!! Gossip mulu dah otak lo!!" Geplak Nanon di kepala temannya, hampir saja melempar seplastik susu kedelai yang sedang disedot nikmat.

"Dih, kan elu duluan yang kemaren ngajakin ghibah, sat!!" Pembelaan Chimon.

"Ya tapi ini soal gue, bukan gossip kampus atau gossip tipi yang lagi rame."

"Ohh, bilang dong, Maesaroh. Jadi lu kenapa? Rebutan warisan sama Kakak lu?"

"Anjerrr.." sudah berteman lama tapi tetap saja Nanon kesal menghadapi Chimon.

Si lesung pipit menghela panjang napasnya. Menatap sekitar yang mulai ramai lalu lalang mahasiswa karena jam masuk semakin dekat. "Ini soal temen ngeband gue di BPJS."

"Yang suka antar jemput lu itu? Siapa namanya Ong? Om? Lu belum sempet kenalin kan ke gue?"

"Ohm." Koreksi Nanon. "Jadi kemaren gue ngeband sama BPJS di....."

"Eh, bentar deh Non. Gue penasaran nama band lu aneh amat, BPJS. Kek perusahaan asuransi negara."

"Itu singkatan, ege."

"Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita?"

"Bangke!! Itu mah elo! Nggak ada duit tapi gaya sok sugih."

"Dih malah roasting gue lu. Jadi apaan singkatan BPJS?" Chimon betulan kepo ternyata.

"Barisan Pemuda Jomblo Sukses." Jawab Nanon yang direspon tawa pecah oleh teman bejatnya.

"Makanya nggak laku-laku lu, ikut perkumpulan para jomblo sih."

Nanon sedang malas menanggapi kesengklekan Chimon. Ngilu di hatinya masih mendominasi sejak malam Ohm meninggalkannya di trotoar cafe untuk mengantar Tu pulang.

"Jadi ghibah nggak? Kalau nggak mending gue ke kelas aja tidur lagi." Nanon ngambek ceritanya.

"Eh, iya iya jadi. Sini-sini coba cerita sama Kakak Chimon kamu kenapa?" Najis juga sebenarnya dengan sikap sok manis Chimon kalau sudah menyangkut ghibah. Tapi beruntungnya Chimon bukan pribadi yang punya mulut ember, jadi Nanon lumayan lega setelah bercerita panjang lebar masalahnya pada sang teman.

Sroooot

Suara sedotan tetes terakhir susu kedelai Nanon sebelum bungkusnya dilempar ke tempat sampah di sisi kanan. Nanon mengelus perutnya yang terasa begah setelah tadi sarapan nasi bersama Chimon dan sekarang diisi seplastik besar susu kedelai.

"Lo inget kan dulu gue ketemu Ohm pertama kali di nikahannya Babang Guns?" Nanon memulai alur ceritanya.

Chimon mengangguk. Mencomot pukis ke lima pagi itu.

"Kita tukeran nomer habis itu dan dia nawarin gue masuk BPJS karena vokalis mereka keluar."

"Terus? Lu mau kan?"

Nanon mengangguk. "Dan dia jadi tukang ojek dadakan gue. Antar jemput setiap latihan ke kontrakan leader kita."

"Masalahnya?" Chimon sudah cukup dengan pembukaan yang Nanon berikan.

"Gue.... gu..eeeee" si manis benar-benar ragu mengucap kata yang sudah di ujung lidah.

"Lu kenapa?" Badan Chimon sudah membungkuk maju ke arah Nanon penasaran.

"Gueeeee ...."

"Udah diewe sama si Ohm?"

"Kagak, bangsat!! Gue baper doang sama dia!!!"

HASIL KONDANGAN (OHMNANON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang