Vote dulu pokoknya ;)
Embun pagi di dedaunan perlahan pudar menguap tersapu sinar mentari muda. Suara burung kutilang milik Tay menyanyikan kicau melodi mengisi hening awal hari.
"Pa, berangkat dulu ya. Buru-buru." Tapi hening harus terkoyak oleh suara derap gedebukan langkah Nanon dari kamarnya menuju Tay yang menonton berita pagi sendirian di ruang keluarga.
Dengan kernyit dalam di tengah dahinya, si ayah menatap jam yang menempel di dinding. "Masih jam setengah tujuh dek, kamu mau buka gerbang kampus apa gimana?"
Nanon menggeleng. "Mau nyarap dulu sama Ohm."
Ngomong-ngomong soal Ohm, si pemuda masih trauma bertemu keluarga Nanon setelah semalam ditanyai keseriusan oleh Pluem terang-terangan. Makanya pagi ini ia menjemput Nanon di depan gerbang tanpa turun dari motor hitam kesayangan.
"NYARAP SINI AJA NON, AJAKIN TUH OHMNYA." Suara New terdengar lantang dari arah dapur.
"EMANG MAMA MASAK APA?" Balasan Nanon tak kalah kencang. Sembari dalam hati berharap New masak enak. Lumayan kan, uang sakunya bisa diirit dengan tidak perlu sarapan di luar.
Hallah, biasanya juga dibayarin sama Ohm -kata author yang 'kurang' setuju sama pendapat Nanon
"MAMA MASAK NASI GORENG NIH. SAYANG NASI SISA SEMALEM MAU DIBUANG, YA MAMA GORENG AJA."
Nafas Nanon dihembus sangat panjang. Salah memang terlalu berharap pada mamanya.
"Udahlah. Nanon berangkat aja ya, Pa. Tolong pamitin mama nanti sekalian."
"Hm. Hari ini Jum'at, jangan lupa ikut jum'atan."
"Tapi kan kelas Nanon sampai sore, Pa?"
"Ya terus? Kan di kampusmu juga ada mesjid??"
"Eung, jadi gini pa." Jari Nanon dimainkan sendiri oleh si manis saat berbicara, seperti mengadu. "Tiap jum'at jamaa'ah sholat jum'at di kampus tuh makin dikit aja. Miris sama kasihan deh liatnya."
"Teruuuus?"
"Ya, biar Nanon nggak liat dan jadi kasihan mending Nanon nggak ke mesjid aja sekalian."
"OALAH, BOCAH GEMBLUNG!!!" Tay sudah bersiap melempar bantal sofa ke arah bungsunya tapi Nanon keburu lari terbirit menghampiri tukang ojek kesayangannya (re; Ohm) di depan gerbang.
Dan Tay? Lebih baik kembali fokus ke layar kaca saja. Berita di televisi lebih menarik dari pada bualan bodoh putra ketiganya. Memang berita apa sih? Nih, buat yang mau lihat..
....
Ohm mengajak Nanon sarapan ke tukang nasi uduk langganannya. Habis dua porsi, Ohm pikir Nanon 'cukup' kenyang untuk memulai perkuliahan paginya. Nyatanya si manis masih meminta bubur ayam dibungkus plastik pakai sedotan sebagai bekalnya ke kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
HASIL KONDANGAN (OHMNANON)
FanficPulang kondangan mah bawa hasil nasi kotak atau souvenir doang biasanya. Gimana jadinya kalau Nanon yang pulang kondangan dari nikahan mantan malah bawa hasil jodoh untuk masa depan?? Warning : * bxb * mpreg * don't like don't read