20

3.4K 514 172
                                        

Vote, follow, baru baca ;)










"Gue nggak usah mampir ya, mau buru-buru balik." Chimon langsung berujar ketika menurunkan Nanon di depan gerbang rumah si dimple.

"Diih, emang siapa yang mau nawarin lo mampir???" Nanon dan mulut tanpa saringannya. Keturunan sang Mama.

"Ya kali kan sebagai rasa terimakasih lu karena gue bantuin lu lepas dari situasi membagongkan bersama Ohm dan ceweknya tadi."

"Bukan ceweknya, ege!! Lagian mau ngapain sih lu buru-buru amat?"

"Ada selametan Non, di rumah gue."

"Dalam rangka? Perasaan kemaren lo ngasih nama si Lisa udah diselametin deh?"

"Beda lagi. Ini acara ultah Bapa gua."

"Wahh Om Jum ultah?? Salamin deh bilang 'Barakallah fii umrik yaaa..' gitu."

Chimon mengangguk dengan cengiran. Dalam hati bertanya berapa kali sudah Nanon ikut acara reuni geng Cabe Syari'ah. Kenapa adatnya makin mirip dengan ibu-ibu kelebihan tenaga tersebut???






....





Melewati ruangan tengah yang sepi tanpa orang, Nanon dikagetkan dengan teguran dari sang Mama di pojok belakang tempat cucian.

"Dek, mau sekalian nggak??"

"Hah? Apanya yang sekalian, Ma?"

"Mama lagi nyetrika nih, muka kamu mau sekalian disetrikain nggak?? Kusut banget tuh Mama liat-liat."

Asemmm -dalam hati tentu saja

Tanpa menjawab candaan Mamanya Nanon masuk ke dalam kamar dan segera menutup pintunya kasar.

Brakk!!!

"Oalah, cah gendeng!! Mbok kiro mbenekke lawang jaman saiki murah??" New bersungut membanting kemeja Tay yang sejak tadi ia coba kancingkan.

*Oalah, bocah gila!! Lu kira benerin pintu jaman sekarang murah??

Dalam kamar Nanon langsung melepas celana jeans dan jaket yang ia kenakan. Memberi nikmat pada tubuhnya yang sejak pagi disekap gerah demi kesopanan. Badannya dibaringkan menatap lampu kamar di tengah ruangan. Meski fokusnya ke sana tapi bukan itu isi kepalanya.

Bayangan Ohm yang lebih memilih Tu dan meninggalkannya di parkiran menemani lamunan yang tak terselesaikan. Ok, bagian ini mungkin Nanon berlebihan. Ohm hanya akan meninggalkannya sebentar untuk membantu Tu dan kemudian akan kembali mengantarnya pulang. Tapi ego Nanon menguasai membuat ia lebih memilih undur diri kabur pulang bersama Chimon. Tapi tetap saja hati Nanon sakit.

Mana yang katanya suka sama gue? Mana yang katanya sama Tu cuma temen doang? Helleh, semua cowok emang sama aja tukang hoax!! -batin Nanon

Lah, kan elu juga cowok, Non? -kata author yang cuma bisa dibatin juga, takut Nanon galak

"DEK, MAKAN DULU MAMA MASAK SOP CEKER!! NGAMBEKNYA LANJUT NANTI AJA KALAU UDAH KENYANG!" Teriak sang Mama dari luar ruangan.

Duh, ceker. Jadi inget Ohm lagi kan, yang dengan suka rela memberikan porsi ceker setannya untuk Nanon.

"Lah bodo amat masalah Ohm, yang penting gue laper mau makan!!" Pada akhirnya makanan memang selalu jadi pemenang.






....






Hangat ruang keluarga di permulaan malam selalu diagungkan. Waktu berkumpul setelah seharian berkutat dengan aktivitas masing-masing. Meski cuma menonton televisi atau duduk makan malam bersama, tapi rasanya begitu menyenangkan.

HASIL KONDANGAN (OHMNANON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang