16

3.2K 528 179
                                        

Sinaran surya yang melipir lewat ventilasi celah jendela menusuk tepat di kelopak mata. Tidur nyaman Ohm terpaksa terganggu dan sontak bangun mengucek mata meski sebagian nyawa masih di awang-awang.

"Aduh!!" Jemari mengelus dahi yang baru saja terkatuk nakas.

Eh, kok gue di sini? -batin Ohm memandang nakas yang tepat ada di hadapannya, sambil merasakan dingin lantai yang menyentuh langsung kulit kaki yang hanya terbalut celana pendek

"Gue tidur di lantai?" Gumam si pemuda sambil celingukan merasakan pusing yang sekelebat mampir di kepala.

"Eunghh.. berisik!!"

Deg.

Mata yang tadi setengah mengantuk langsung terbuka lebar menoleh ke sumber suara. Suara lenguhan itu berasal dari atas kasur ternyata. Ada Nanon yang tidur di sana dengan selimut lengkap dan menguasai penuh ranjang miliknya.

"Loh, Nanon???" Ohm langsung melompat ke atas kasur. "Jadi ini semua nggak mimpi? Ini semua kenyataan?? Beneran???" Sambil mengguncang pelan bahu Nanon.

Nanon yang merasa sangat amat terganggu meraih bantal di sebelahnya dan memukulkannya ke muka Ohm tepat. "Berisik, bego!!!"

"Hei, sama suami kok ngomongnya kasar gitu?"

"Hahh??"

Giliran Nanon yang langsung bangkit duduk menatap Ohm tepat di mata. "Lo masih mabok ya???"

"Mabok apa, sayang? Kamu pagi-pagi yang masih ngelindur kali. Eh by the way, ini kita udah nikah kok masih tinggal di kos-kosan aja ya?"

"Ishhh, bener-bener deh lo!! Makanya nggak usah gegayaan mabok!! Lagian pake kecubung aja bisa kek orang bego lo!!" Tanpa aba-aba botol air mineral di atas nakas diraih dan isinya ditumpahkan lengkap ke muka Ohm. Untung isinya tinggal sedikit.

"Sayang!!"

"Sadar Ohm, sadaaaar!!!!" Turun dari kasur meraih piring kecubung yang isinya masih separuh. Nih!! Lo tuh kemaren mabok gara-gara makan kecubung!!"

Ohm yang sedang mengusap muka basahnya dengan tangan memicing mata melihat piring yang Nanon tunjukkan. Kepalanya diremas karena kelebatan pusing datang lagi mengingat kejadian kemarin bagaimana ia membawa pulang buah laknat tersebut.

"Jadi kita belum nikah?" Malah pertanyaan ini yang keluar.

"Ya belum lah!! Pacaran aja nggak main nikah-nikah aja lo sempak Squidward!!!"

"Emang Squidward pake sempak, Non?"

"Oh iya lupa. Celana aja nggak pake apalagi sempak ya? Ck, bego malah ngomongin sempak Squidward."

Kan kamu yang mulai, Non -batin Ohm tak mampu tersuarakan

"Lo ada motivasi apa sih sampai mabok pake kecubung gitu? Nggak tau apa emang sengaja??" Pertanyaan Nanon memulai obrolan serius mereka. Bahkan Ohm belum sempat minum air putih sejak bangun tadi sekedar meredakan hangover-nya.

Ohm menghela napas. Merebahkan kepala beralas paha Nanon yang terlipat. Masa bodoh soal si manis, toh Nanon iya iya saja tak menolak ataupun menyingkirkan kepalanya.

"Ibu kos-nya Blue yang ngasih." Jelas Ohm menatap langit-langit.

Yang lebih muda mengernyit. "Kok bisa?"

"Kemaren aku curhat lama sama Blue, cerita-cerita nggak jelas sampai ikut pulang ke kosan dia. Agak maleman aku ngajak ke club, pengen mabok aja ngilangin pusing."

Nanon agak kaget ternyata pemuda macam Ohm tak sepolos yang ia kira.

"Terus?"

"Obrolan kita kedengeran Ibu kosnya Blue, pas kebetulan dia lewat."

HASIL KONDANGAN (OHMNANON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang