"It seems interesting to do once again."
TINNNN! TINNNN!
Gadis itu melonjak kaget dengan suara klakson yang ditekan menggunakan tenaga— terlihat sekali si pengendara tengah buru-buru. Sedetik terlambat Harley Davidson V Rod Muscle menyenggol siku bagian kanan gadis itu membuat Amora terjatuh di atas tanah.
"Akhh!"
Derum nyaring motor bergaya retro itu baru berhenti beberapa detik kemudian. Pengendaranya memarkirkan motor kurang dari semeter dari titik terjatuhnya Amora. Dari perawakan saja Amora sudah mengenali siapa pemilik motor hitam itu dengan tepat dan jelas. Tapi alih-alih sosok Alglara Keaniarga menolongnya, cowok itu lebih memilih membuka helm miliknya sambil memandang Amora yang masih terduduk di atas tanah.
"Nggak sengaja!"
Nggak sengaja?
Amora menahan emosinya dan bangkit dengan bantuan tubuhnya sendiri. Bahkan laki-laki itu tak susah payah membantunya. Dengan emosi yang sudah mencapai ubun-ubun Amora menghampiri sosok cowok jangkung itu. Darah perlahan mengucur dari tangan serta lututnya karena jalan parkiran yang berkerikil.
Amora berusaha bangkit dan berjalan menghampiri Alglara.
"Turun."
Alglara menatap Amora malas.
"Ada masalah?"
Amora rasa dalam dirinya akan meledak. "GUE BILANG TURUN!"
Laki-laki itu terjengit kaget dengan teriakan nyaring serta tatapan marah gadis di hadapannya. Alisnya terangkat sebelah. "Lo teriak ke gue?"
"Lo nggak ngerti arti tanggung jawab?" balas Amora dingin.
"Gak usah drama." Alglara justru terkekeh, turun dari motornya. Amora sedikit bergeser ke kanan. "Sebagus apapun acting lo depan gue, gue nggak tertarik."
Darah Amora kembali mendidih.
"Bajingan," bisiknya.
Alglara memiringkan kepalanya ke satu sisi, alisnya mengkerut heran. "Pardon me?"
Amora menggertakan giginya. "Bajingan!" sahutnya menantang. "Kelakuan lo bajingan!"
Laki-laki itu maju selangkah. Mendesak Amora untuk mundur. Punggung gadis itu membentur body motor di belakangnya.
Amora terjebak.
"Mulut lo kalau ngomong suka sembarangan."
Amora mengejek dengan kekehan kecilnya meski tenggorokannya terasa kering. Sering berurusan dengan Alglara membuat adrenaline Amora terbiasa. "Lo yang jangan sembarangan kalau bawa motor."
"Gue masih heran kenapa lo seberani ini?" Alglara maju selangkah lagi membuat akses mundur Amora nihil. Menyisakan jarak kurang lebih lima senti di antara wajahnya dan Amora. "Punya otak bagus setidaknya belajar sopan santun."
Amora mengepalkan tangannya, napasnya tertahan di rongga dada. Jarak keduanya terlalu dekat.
"Mi—"
"Minggir?" tandas Alglara sudah terlalu hafal dengan kata-kata Amora. "Buat apa? Disini sepi."
"Brengsek!"
Amora dapat merasakan napas cowok itu dengan jarak sedekat ini. Alglara mengabaikannya sudut bibir cowok itu terangkat menampilkan senyum berbahaya.
Alglara tau cewek di hadapannya sok berani hanya dengan menatap mata cokelat caramel milik Amora. "Kesempatan lo habis."
"Kesabaran gue juga habis!"
![](https://img.wattpad.com/cover/313846729-288-k571634.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGLARA
Teen FictionALGLARA || [ON GOING] Alglara Keaniarga. Si sarkastis yang pandai menjatuhkan mental lawan bicaranya. Petarung handal dengan jiwa bebas. Morenza geng berpengaruh dalam pimpinannya. Pemilik iris cokelat terang menyerupai predator. Kapten tim futsal S...