Gerombolan anak laki-laki dengan jaket baseball hitam berlambang burung elang kecil serta tulisan MRZ di dada kiri. Suara gaduh dari motor-motor besar membuat atensi di luar gimnasium padat dan bising, orang-orang yang niat masuk ke dalam jadi teralihkan fokus mereka kepada gerombolan motor besar itu.Alglara dan Zergio memimpin perjalanan di depan. Motor-motor itu masuk secara bersamaan memenuhi parkiran gimnasium. Mereka bersama memasuki area parkiran setelah kumpul di WMC tadi. Seluruh anak Morenza dan Rajawali yang ikut di belakang mereka. Dari inti-inti Morenza semuanya menggunakan motor besar mereka. Hanya Kevin yang menggunakan mobil dengan atap terbuka yang di dalamnya berisi Tole dan Bayu yang mengibarkan bendera dengan tulisan besar Morenza.
Semua pasang mata menatap kagum ke arah laki-laki dengan motor-motor besarnya. Terutama pada Alglara Keaniarga yang sangat mencolok di depan.
Tole dan Bayu sedikit terhuyung akibat kayu yang dipasang bendera Morenza terhuyung terhempas angin, membuat kain putih itu terbang di tiup angin, melambai-lambai seolah memberi arti Morenza siap berkibar hari ini.
"NYANYI DONG WOI NYANYI!" teriak Galen keras-keras.
Banyak yang merekam aksi kompak mereka. Sekolah lain tidak ada yang lebih semangat sari Rajawali. Banyak yang merasa iri dengan kekompakan sekolah itu. Dibawah naungan pimpinan Alglara dan Zergio mereka semua memarkirkan motor-motor besar dan mobil mereka rapi. Bahkan Zicko dan Justin sudah sigap menjadi tukang parkir dadakan. Mereka berdua mengatur agar parkir mereka tetap rapi dan tidak spam jalanan.
Suara klakson yang dibuat seperti sirine itu sebagai tanda bahwa motor besar itu akan parkir di bundaran luas depan gimnasium. Alglara cowok itu memasuki area parkiran yang luas disusul oleh teman-temannya yang lain—menandakan bahwa mereka baru saja tiba. Arges dengan seragam sekolahnya yang dibalut jaket kebanggannya ditambah dengan kacamata hitamnya. Alglara mengikat dasinya di kepala membuatnya semakin mempesona kali ini.
"Gila kita udah kek artis aja yang di tatap semua orang." ujar Galen.
"Ketua lo noh udah kek artis yang punya banyak penggemar." ujar Justin membuat Galen tersenyum bangga melihat Alglara dengan gaya tengilnya.
"Buset tuh gravity gede-gede banget. Bagus banget dah cocok sama baju kita yang putih abu." Devano menatap takjub gravity besar dengan tulisan Morenza yang di bold dan Rajawali yang sengaja dibuat besar-besar.
"Jelaslah, buatan gue gitu." Zicko berkata di sebelahnya– menyombong.
"Anjir lagak lo, Bang." Sakha menoleh ke arah Zicko. "Urusan begituan gue kalah deh, Bang."
Zicko tidak hanya membuat satu gravity namun ada empat gravity dari ukuran kecil hingga besar. Dari bahan dasar kain hitam polos dan putih. Di sekeliling mereka ramai murid-murid sekolah lain. Zicko menyuruh beberapa anak Rajawali agar masuk lebih dulu untuk memasang gravity di tribune selatan.
Sementara yang lainnya masih memarkirkan motor mereka. Alglara turun dari motornya sambil memainkan kuncinya di jari telunjuk. Ia menghampiri teman-temannya yang lain.
"Udah pada masuk?" tanya Alglara.
"Udah, gue suruh masang gravity duluan." jawab Zicko.
Alglara mengedarkan pandangannya melihat betapa ramainya gedung gimnasium kali ini. Memang acara PORSENI ini di hadiri seluruh sekolah swasta yang berada di Jakarta.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALGLARA
Teen FictionALGLARA || [ON GOING] Alglara Keaniarga. Si sarkastis yang pandai menjatuhkan mental lawan bicaranya. Petarung handal dengan jiwa bebas. Morenza geng berpengaruh dalam pimpinannya. Pemilik iris cokelat terang menyerupai predator. Kapten tim futsal S...