"Buruan pake helm lo, sebelum gue tinggal." kata Bintang menyentak kesadaran Amora yang tengah bengong. Mereka sudah pulang sekolah dan berdua dapat tugas piket sehingga Jesslyn dan Kinan pulang lebih dulu."Sabar, gue lagi survei orang-orang."
"Survei apa sih, Ra? Aneh-aneh aja emang lo."
"Gue aneh ada otaknya. Lo normal ada otak gak?"
"Kelasss, ezz banget tuh mulut kalau ngomong."
"ALGLARA TUNGGU!"
Pertengakarn mereka terhenti tiba-tiba saat mendengar teriakan seorang gadis dari arah belakang. Dan yang membuat mereka berdua menolah adalah nama yang diteriaki gadia itu.
Alglara berdiri tidak jauh di sebrang mereka di dekat motor cowok itu parkir. Disana juga ada beberapa teman cowok itu. Gadis itu berlari mengejar Alglara dengan napas terengah-engah.
Sarah Ayu Alamanda. Seperti namanya yang cantik dan anggun. Perawakan gadis itu juga cantik dan lemah lembut. Wakil ketuas OSIS SMA Rajawali. Paling menarik dari gadis itu adalah pipi bulatnya yang membuatnya terlihat imut ditambah dengan bola mata besar. Siapa yang akan menolak jika disodorkan cewek modelan Sarah. Bahkan jika ada, orang itu kelewat tolol.
"Anterin gue pulang bisa? Gue lagi gak bawa mobil, anak-anak juga pada gak mau nebengin. Ngeselin banget kan." kata Sarah kesal yang terdengar sedikit jelas di telinga mereka.
"Anak-anak juga pada gak mau nebengin."
Klasik, tapi punya makna mendalam tersendiri bagi si pengucap. Tidak heran jika perempuan itu di katakan caper.
Alglara mengacak-acak rambutnya kesal. Ini bukan kali pertamnya, namun kali ini sedikit membuatnya frustasi ringan. Ditambah dengan tatapan itu. Sarah mendongak bingung melihat Alglara. Begitu juga dengan Amora dan Bintang yang masih memandang ke arah mereka.
"Gimana ya, gue hari ini langsung pulang nih. Ada perlu soalnya. Lo naik taksi aja gimana? Atau mau di anterin sama temen-temen gue?"
"Yah, nggak bisa ya?" kata Sarah dengan nada penuh kekecewaan. "Yaudah deh, gak apa-apa. Gue naik taksi aja. Kasihan temen lo tar di repotin gue."
Lucu bangsat, dipikir gue gak repot juga?
"Sorry ya, gue duluan. Bye." kata Alglara sambil melambaikan tangannya sekilas. Amora dan Bintang langsung memakai helmnya spontan saat merasa Alglara mengarahkan netranya ke arah mereka. Namun Alglara tampak acuh dengan mereka berdua.
"Bye, hati-hati ya." balas Sarah dengan senyum memaksa yang hanya dilihat Alglara sekilas dengan senyum tipis.
Amora dan Bintang menatap Sarah datar saat cewek itu melintas di depan mereka menuju pintu gerbang sekolah dengan wajah kesal yang disembunyikan.
"Anjir, di tolak mentah-mentah dia. Kasihan gue liatnya." bisik Bintang kepada Amora.
"Mampus." gumam Amora dengan pelan, sampai hanya dirinya yang dapat mendengar suaranya.
"Lo ngomong apa?" tanya Bintang yang mendengar samar-samar suara bisikan Amora.
"Bukan apa-apa, ayo pulang. Capek banget hari ini." ajak Amora karena mereka sudah menghabiskan sepuluh menit di parkiran.
"NENG BINTANG GAK MAU PULANG BARENG MAS SAKHA AJA NENG?!"
Godaan dari mantan membuat Bintang mendengus. Hormon serotoninnya kembali menurun— menimbulkan rasa kesal di rongga dadanya.
"Pepet terus sampai balikan lagi, Kha."
"Bintangnya gak mau, No. Yakali gue paksa anak orang."
"Pelet lo expired, Bintangnya keburu sadar duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGLARA
Teen FictionALGLARA || [ON GOING] Alglara Keaniarga. Si sarkastis yang pandai menjatuhkan mental lawan bicaranya. Petarung handal dengan jiwa bebas. Morenza geng berpengaruh dalam pimpinannya. Pemilik iris cokelat terang menyerupai predator. Kapten tim futsal S...