1. INI AWALNYA

2.4K 92 5
                                    

"Seekor ulat yang berusaha mengenal dirinya sendiri tidak akan pernah menjadi kupu-kupu."


Bel sekolah berbunyi dengan alunan nada serta suara seorang wanita. Menandakan jam pelajaran telah usai dan waktunya para murid SMA Rajawali menghampiri rumahnya kembali. Alglara yang sedaritadi lebih memilih tidur terbangun karena suasana kelas sangat berisik. Guru yang sedaritadi mengajar ia hiraukan karena matanya sangat butuh istirahat. Walaupun tidurnya terbilang nyenyak namun tak bisa di pungkiri telinganya masih mendengar samar-sama Bu Srik menjelaskan pelajaran. Di sebelahnya pun sama Zicko tidur dengan lelapnya.

"Alglara Keaniarga Adinata!"

"Zicko Candra Dewantara!"

"Nyenyak tidurnya di jam pelajaran saya?" tanya Bu Srik. Guru matematika yang selalu menjadi ejekan anak kelas XII IPS I. Belum lagi memang Bu Srik yang tidak terlalu killer sangat gampang di jahili.

Alglara terkekeh kecil dari bangkunya dan menendang tempat duduk Zicko yang masih dengan lelapnya tertidur. Alglara menggelengkan kepalanya ."Kurang nyenyak. Ibu banyak teriak-teriaknya kalau ngajar."

Jawaban dari Alglara membuat isi kelas tertawa dan Bu Srik hanya mampu menggelegkan kepalanya. Bu Srik memilih untuk meninggalkan kelas daripada kepalamya pusing menghadapi seorang Alglara Keaniarga.

"Emang gila lo." ungkap Kevin yang duduk tepat di depan Alglara.

Alglara hanya mengendikkan bahunya bodo amat. Ia bangkit dari tempat duduknya hendak meninggalkan kelas yang hanya terisi teman-temannya dan beberapa murid lainnya yang mendapatkan tugas piket besok.

"Woy!!" teriakan nyaring yang tepat di lubang telinga Zicko membuat cowok itu terbangun seketika.

"Bangsat lo Len!" sentak Zicko kaget sekaligus kesal. Tidurnya terusik karena cowok dengan cengiran tanpa dosanya.

"Enak banget lo tidur sedangkan gue harus melek dari tadi." keluh Galen dengan muka melasnya.

"Siapa suruh berisik. Dipindahin kan lo ke depan." ejek Devano.

Setiap pelajaran Matematika Galen dan Sakha akan di tempatkan di bangku paling depan. Karena Bu Srik setiap mengajar keduanya selalu berisik di bangku belakang. Sekali dua kali masih di toleransi oleh Bu Srik. Namun ketiga kalinya mereka berdua langsung di oper ke bangku depan. Keduanya pun patuh dan menerima nasib dengan lapang dada.

"Emang si Galen mulutnya ngalahin betina. Nyesel gue duduk sama dia. Pinter kagak bego iya." Sakha mengeluh dengan nasibnya yang tersiksa terus-terusan kena masalah jika duduk bersama Galen.

"Lo berdua gak ada bedanya." ujar Kevin yang langsung membuat mereka terkekeh.

"Noh contoh si Kevin. Sekali ngomong bikin ginjal gue bolong." kata Sakha dengan dramatisnya.

Saat keenamnya hendak keluar kelas suara melengking seorang cewek membuat mereka berhenti.

"WOII SAKHA LO DAPET BERSIHIN KELAS HARI INI!! JANGAN KABUR LO!!" Brisia menghadang jalan Sakha menggunakan sapu. Brisia teman piket sekaligus bendahara di kelas IPS I yang memiliki kepribadian over feminim dengan suara melengking. Teriakannya membuat Alglara, Zicko, Kevin, Devano, Galen, serta Sakha berhenti.

"Gue bayar denda deh besok Bri. Gue ada kepentingan mendesak nih." Sakha dengan wajah sok paniknya membohongi Brisia.

Brisia yang sudah sering di tipu oleh Sakha kali ini tidak termakan omongan cowok ceking itu. "Bayar denda bayar denda. Uang khas dari bulan lalu aja masih nunggak!"

ALGLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang