Setelah selesai latihan basket Alglara langsung pulang tapi tidak kerumahnya, melainkan kerumah Amora. Amora membukakan pintu rumahnya dan menatap Alglara yang terlihat tidak bersemangat."Kok mukanya kusut gitu? Nggak suka ya Sarah dianter Devano pulang?"
"Apasih?" Alglara tidak suka mendengar ucapan Amora. "Ngaco kalau ngomong."
"Terus kenapa mukanya kayak gitu?" tanya Amora ingin mengetahuinya.
Alglara memejamkan matanya kemudian menjawab dengan parau, "Laper."
"Emangnya nggak nongkrong beli makan di warung Mang Cepi?"
Alglara menggeleng. "Tadi anak-anak pada kecapean langsung pulang."
"Oh gitu." Amora mengangguk. Alglara duduk di samping Amora menaruh kepalanya di bahu gadis itu.
"Nggak ada niatan buatin aku mie instan atau apa gitu? Sumpah aku laper banget."
Amora terkekeh, ia peka namun menunggu aksi memelas pacarnya itu. "Oke, tunggu disini."
Amora masuk ke dalam rumah untuk membuatkan Alglara mie instan.
Sekitar lima belas menit kemudian, Amora kembali membawa nampan berisi mie dan segelas air putih. Alglara yang sedang bersandar di kursi dengan tangan di dilipat di atas dadanya menghirup aroma khas dari bumbu mie yang di buat Amora.
"Enak nih baunya."
"Iya lah, dibuatin makannya enak." Amora meletakkan nampan berisi mie di atas meja dan Alglara langsung menyantapnya dengan lahap. Amora terkekeh memandang cowok itu, lalu iseng bertanya.
"Tadi Sarah berantem karena apa?"
"Nggak tau, aku dateng mereka udah berantem. Kenapa?" Alglara bertanya dengan mulut yang masih mengunyah. "Penasaran apa yang mereka ributin?"
"Banget."
"Ngapain? Kurang kerjaan tau begituan." sahut Algalra heran.
"Aku sama kamu beda. Aku pengen tau karena ngerasa peduli lingkungan sekitar kalau kamu kan lebih milih bodo amat, really dont give a care with around."
"Peduli lingkungan atau perlu tau karena jadi punya bahan ghibah sama temen kamu?"
Amora terkekeh ketahuan, "Ya, itu salah satunya. Tapi wajar aja, kan?"
"Dimana letak wajarnya? Tau masalah seseorang terus dijadiin bahan gosip? Aku pribadi enggak nemuin letak kewajarannya."
"Kok kamu kayak sewot banget ngejawabnya? Padahal aku cuman nanya acak aja."
Alglara menggeleng, "Enggak, sayang. Aku heran aja sama perempuan, kenapa suka banget ngegosip hal yang lagi panas."
Amora mengangguk, lalu mengalihkan topik pembicaraan yang cukup membuat suasana sedikit serius. "Sebenernya, kamu sama Sarah sekarang bisa jadi temenan karena apa? Aku jarang liat kamu interkasi sama dia, kecuali akhir-akhir ini."
Amora terus bertanya dan Alglara hanya mengangguk belum menjawab, ia masih sibuk dengan mie buatan Amora. "Kamu tau kan, anak-anak Morenza ngedukung kamu sama dia banget, like a couple goals Rajawali. Bahkan, Kinan temen aku aja ngedukung."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGLARA
Fiksi RemajaALGLARA || [ON GOING] Alglara Keaniarga. Si sarkastis yang pandai menjatuhkan mental lawan bicaranya. Petarung handal dengan jiwa bebas. Morenza geng berpengaruh dalam pimpinannya. Pemilik iris cokelat terang menyerupai predator. Kapten tim futsal S...