10. RAJAWALI DI SERANG

999 51 2
                                    

"Tidak ada kata ampun bagi mereka yang mengusik ketenangan Singa yang tengah memangsa Kelinci."



SMA Rajawali di serang. Penyerangan yang dilakukan secara mendadak dengan jumlah yang sangat banyak. Suara ribut dari arah gerbang sekolah membuat seluruh murid SMA Rajawali keluar berhamburan dari kelas masing-masing. Termasuk guru yang tengah mengajar ikut keluar. Tepat di depan mata mereka banyak sekali gerombolan laki-laki menggunakan pakian sekolah dengan atribut SMA Trisatya

"Alglara!"

Alglara menoleh saat namanya dipanggil dengan lantang oleh adik kelasnya itu.

"Kenapa No?" tanya Alglara yang masih memainkan game online di ponselnya.

"Al di depan ada anak Trisatya–"

"Shit!" umpat Alglara.

Alglara bangkit dari tempatnya duduk. Kelima temannya menatap Alglara was-was. Sudah bisa di tebak akan terjadi apa setelah ini.

"Zick, lo peringatin anak-anak supaya nggak ada yang keluar dari area sekolah." perintah Alglara tegas dan langsung dilaksanakan oleh Zicko selaku wakil Morenza.

"Sakha, lo minta anak-anak Morenza ngumpul di lapangan. Secukupnya aja jangan semua." Sakha langsung mengambil ponselnya dan langsung menjalankan perintah Alglara.

"Lo bertiga langsung kelapangan utama." Devano, Galen, dan Revano langsung menuju lapangan. "Arsen mana?"

"Ada test di Lab. Nanti gue suruh nyusul." jawaban dari Revano diangguki oleh sang ketua mengerti.

Alglara juga ikut menuju lapangan. Setelahnya mereka melihat bahwa di depan sana gerbang berusaha di buka paksa oleh anak Silenco. Guru-guru dan security sekolah berusaha menahan agar mereka tidak masuk dengan brutal. Alglara yang melihat itu meringis sebentar.

"AL ANAK ANAK UDAH SIAP!"

Anggota Morenza sudah siap di lapangan Rajawali. Mereka mendengarkan aba-aba serta intruksi dari Alglara dengan telinga terbuka jika nanti di butuhkan.

Alglara melangkah di depan yang diikuti oleh kedelapan inti Morenza— Zicko, Devano, Kevin, Sakha, Galen, Revano, Arsenio termasuk Alglara. Alglara dengan aura kepemimpinannya membuat seluruh siswa-siswi Rajawali terperangah kagum. Namun saat ini bukanlah hal yang tepat untuk mengagumi sosok Alglara Keaniarga.

Di depan sana pandangan Alglara jatuh tepat di manik mata coklat milik ketua Traviesco— Eros Sagantara. Alglara dengan sopan meminta izin pada guru-guru agar diberi akses mudah menyelesaikan masalah yang belum Alglara ketahui.

"Pak, Bu. Biarin kami yang menyelesaikan ini." tanpa mendengarkan apapun dari guru-guru Alglara menyuruh agar Kevin membawa guru mereka menjuh dari area gerbang.

"ALGLARA KELUAR LO!"

"GARA GARA LO TRAVIESCO HARUS BERURUSAN SAMA POLISI!"

Tanpa pikir panjang ketua Morenza itu menghampiri anak Traviesco di depan. Membuka pintu gerbang yang sempat di kunci oleh security. Alglara kembali menutupnya dan menghampiri puluhan anggota Traviesco yang bergerombol dengan jumlah banyak.

"Ada urusan apa sampai lo turun tangan dan rela dateng ke sini?" tanya Alglara to the point dengan vokal tegas serta tatapan tajam menusuk. Aura intimidating Alglara sangat pekat.

Eros menarik kerah Alglara tanpa komando dengan gesit. Ketujuh inti Morenza yang melihat itu berniat menghampiri ketua mereka. Namun Alglara memberi kode denga tangannya agar tidak ikut campur lebih awal.

Alglara yang melihat itu memang sengaja tidak memberi perlawanan. Tapi dengan gaya khas Alglara yang selalu stay cool  ini membuat Eros sedikit terpancing emosi.

ALGLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang