19 : Confused & Stubbornness

1.1K 100 57
                                    

.

.

.

Bulan berganti, November menyambut dan Miyagi mulai dituruni salju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan berganti, November menyambut dan Miyagi mulai dituruni salju. Semua orang mengenakan pakaian tebal untuk menghangatkan diri masing-masing, begitupun Oikawa.

Menyusuri trotoar yang sepi sambil berpikir, sedikit demi sedikit Oikawa mencoba untuk berdamai kepada dirinya sendiri. Semenjak adanya gender kedua, Ia berubah 180°. Yang tadinya ceroboh, kini jadi lebih waspada. Sekarang pun Ia hampir tidak pernah mendapat heat mendadak karena salah menghitung hari.

Jadi tidak ada lagi yang namanya heat ditengah jalan dan Iwaizumi yang harus repot untuk menolongnya.

Ngomong-ngomong soal Iwaizumi, Oikawa heran dengan sikapnya akhir-akhir ini. Kalau diperhatikan, sahabat masa kecilnya itu lebih posesif dari biasanya. Bahkan jika Oikawa ingin ke kantin untuk membeli minum saja, Iwaizumi langsung memaksa menemaninya. Kalau Ia menolak atau tidak bilang saat ingin pergi, Iwaizumi pasti akan langsung bertanya padanya.

Seperti, "mau kemana? Gua anter." Atau, "ikut, gua temenin."

Contohnya sekarang, Oikawa sedang berjalan-jalan di trotoar menikmati butiran salju yang jatuh, tentu saja Ia tidak izin kepada Iwaizumi karena Ia ingin menikmati kesendirian saat ini.

Ssst, Jangan bilang-bilang, ya. Nanti Iwaizumi bisa marah!

Oikawa berhenti di pinggir jembatan yang lumayan jauh dari jalan raya. Ia menatap sungai dibawahnya membeku sambil sesekali meniup tangannya yang terasa dingin.

Oikawa tersenyum kepada dirinya sendiri, kapan terakhir kali Ia merasakan kesunyian seperti ini? Ia lupa.

Musim salju memanglah yang terbaik. Cuaca dingin, angin sepoi, dan ketenangan. Itulah mengapa musim salju adalah musim favoritnya. Sunyi, tapi tidak kesepian.

●○●○●○●○

"Tadaima."

Baru saja membuka pintu rumahnya, Oikawa dikejutkan oleh kehadiran Iwaizumi yang duduk di sofa sambil bersedekap dan menatapnya posesif seolah menunggu pasangan yang tak kunjung pulang hingga larut malam.

"Ah, tooru-chan! Okaeri!" Nee-san menyeru dari dapur, menyisakan Oikawa dengan kebingungan. Ia menatap Iwaizumi sekilas dan melenggang menghampiri nee-san ke dapur, pura-pura gak tahu.

"Nee-san, kenapa Iwa-chan ada disini?" Tanya Oikawa bingung.

Nee-san ber-oh ria sambil lanjut memotong bawang untuk ditumis. "Hajime-kun bilang katanya mau ketemu kamu. Tapi kubilang padanya kalau kamu lagi pergi. Eh dia malah ngotot mau nungguin kamu sampai pulang."

Mine. [岩及]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang