15 : Rasa

1.1K 107 84
                                    

Shout out for : letthwhw, AranaOsamu, bluezriz_

.

.

.

"Iwa-chan, mau ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iwa-chan, mau ini." Sebuah roti susu beserta ramen cup disodorkan tepat di depan wajah Iwaizumi, Oikawa meminta sambil nyengir kuda seperti anak kecil.

"Kita udah beli bento, Oikawa."

Ia cemberut, aksi membujuk Iwaizumi untuk membelikannya camilan gagal. Tapi bukan Oikawa namanya kalo gak bersikeras untuk mendapatkan apa yang Ia inginkan.

Saat Iwaizumi kembali sibuk memilih-milih minuman, Oikawa mengambil kesempatan menaruh roti susu dan cup ramennya di dalam keranjang secara diam-diam. Lalu menumpuknya diantara belanjaan yang lain agar tidak ketahuan.

Oikawa tersenyum jahat, nyengir kayak anak setan. Tapi mimik wajahnya kembali normal kala Iwaizumi menaruh minuman isotonik dan sebuah susu stroberi kedalam keranjang. Ia melirik curiga pada Oikawa yang bersiul-siul dan pura-pura mengalihkan tatapannya.

Lima belas menit kemudian, tiba giliran mereka untuk membayar. Semua barang belanjaan langsung ditaruh diatas meja kasir. Betapa terkejutnya Iwaizumi pas ngeliat sebuah roti susu dan cup ramen. Ia melempar tatapan sinis pada Oikawa karena menambah total pembayaran. Yang diintimidasi malah pura-pura polos, seolah tidak tahu menahu tentang hal itu.

Tapi tidak ada jalan untuk kembali, karena antrian di belakang mereka semakin bertambah panjang seiring berjalannya waktu.

●○●○●○●○

"Tadaima~" Oikawa membuka pintu rumahnya, membawa beberapa kantung plastik berisi bahan masakan dan camilan.

"Ah, Tooru-chan. Okaeri~" Nee-san yang tengah menonton acara TV di ruang tengah membalas.

"Ssst! Nee-san, jangan panggil aku menggunakan Chan." Oikawa menghampiri kakaknya sambil menaruh telunjuk di bibirnya.

"Heee, emangnya kenapa? Kamu kan imut makanya kupanggil chan. Ya kan, hajime-kun?"

Iwaizumi yang sedang sibuk mengeluarkan barang belanjaan dari tas belanja menoleh, lalu mengangguk singkat.

"Kan, hajime aja setuju denganku."

"Mou, Iwa-chan!" Oikawa menggembungkan pipi ngambek karena Iwaizumi lebih memihak kakaknya dibanding dirinya.

"Sudahlah, daripada itu, mana pesananku?" Tanya Nee-san.

Iwaizumi ber-ah ria, Ia mengobrak-abrik isi kantong belanja mencari barang yang diminta kakak Oikawa. Memang sebelum mereka pergi belanja, Nee-san menitipkan untuk membelikannya sesuatu. Sebuah mi instan pedas dan susu coklat. Setelah menemukannya, Ia lalu memberikannya pada kakak Oikawa.

"Arigatou. Aku sudah lapar dari tadi nungguin kalian pulang, lama banget." Nee-san pergi menuju dapur untuk memasak mi instannya.

"Iya, tadi kita jalan-jalan dulu."

"Jalan-jalan apa kencan? Dari siang sampe malem gini baru pulang." Candanya.

Tidak ada yang tertawa, hanya Nee-san. Malah dua sejoli seijoh itu tersipu malu mendengar penuturannya.

"Nee-san berisik ah." Elak Oikawa, Nee-san tertawa.

Mereka memang baru pulang malam karena sempat pergi menghabiskan waktu dulu di taman, memakan bento dan mengobrol. Meski setiap hari bertemu dan sering bersama, rasanya mereka sudah jarang berbincang tentang hal gurau sampai hal serius. Makanya, mereka menggunakan waktu libur sebagai kesempatan.

"Hajime nginep kan?" Tanya Nee-san. Yang menyahut balasannya adalah Oikawa. Berkata iya dari arah tangga. Mereka terburu-buru, sudah tidak sabar rupanya ingin menghabiskan waktu berdua di kamar Oikawa.

Dasar anak remaja.

●○●○●○●○

Oikawa keluar dari kamar mandi, mengenakan baju tidur lengan panjang berwarna hijau dengan motif alien. Sedangkan Iwaizumi hanya mengenakan celana pendek hitam serta kaus singlet. Ia menatap penampilan Oikawa sambil mengerutkan alis.

Konyol, pikir Iwaizumi.

"Lo mirip kayak bocil epep." Ejek Iwaizumi, dan Oikawa langsung membuat muka ngambek mendengar penuturan tersebut.

Tapi emang bener sih, Oikawa kan main epep.

Ia duduk disebelah Iwaizumi yang tengah bersandar pada dinding sambil memegang gitar.

"Nyanyi lagu here's your perfect dong, Iwa-chan." Usul Oikawa sembari menyandarkan kepalanya di bahu Iwaizumi.

"Hm,"

Iwaizumi memetik senar gitar, alunan nada-nada mulai terbentuk dan menghasilkan suara berirama. Oikawa menutup matanya, siap mendengarkan nyanyian.

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

[Reff]

But you won't see me break, call you up in three days
Or send you a bouquet, saying, "It's a mistake"
Drink my troubles away, one more glass of champagne
And you know

I'm the first to say that I'm not perfect
And you're the first to say you want the best thing
But now I know a perfect way to let you go
Give my last hello, hope it's worth it
Here's your perfect~

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

"Abis suara gua." Gumam Iwaizumi.

Oikawa terkekeh pelan, Ia mengambilkan sebotol aquah dan memberikannya pada Iwaizumi yang langsung menenggak habis airnya.

"Ikut band gih, pasti banyak yang suka. Suara Iwa-chan bagus buat jadi vokalis." Ujar Oikawa.

Iwaizumi memetik senar kembali, "ah gak dulu, males." Tolaknya.

Memikirkan bahwa menjadi band akan sangat terkenal apalagi dikalangan cewek-cewek, membuat pikirannya terbebani. Membayangkan bagaimana fans-fansnya akan mengerubungi dan meminta foto ataupun tanda tangan padanya, benar-benar hal yang ribet. Iwaizumi tidak suka jadi mencolok, berbanding terbalik dengan Oikawa. Lagipula, cukup Oikawa saja yang tahu bagaimana suara nyanyian Iwaizumi.

"Oi, Oikawa gua mau-" Ucapannya terhenti, melihat Oikawa yang matanya terpejam. Ia terlelap, mungkin sudah jatuh ke alam mimpi.

Iwaizumi menghela nafas, Ia menepuk-nepuk pipi Oikawa beberapa kali untuk membangunkannya namun sang empunya tak kunjung bangun. Benar-benar sudah tertidur pulas.

Ia pun memilih untuk menyandarkan kepalanya ke dinding, menaruh gitar dan satu tangannya mengelus surai Oikawa, brunette itu sempat terbangun sebentar dan membuat Iwaizumi sedikit tersentak karena Ia mendusel-dusel wajahnya ke bahu Iwaizumi kemudian kembali terlelap lagi.

Gemas. Iwaizumi senang melihat wajah sahabatnya saat tertidur. Kantuk mulai menyerangnya juga, tanpa sadar Iwaizumi juga ikut memejamkan matanya dan terlelap bersama Oikawa.

.

.

.

Tbc.

Mine. [岩及]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang