Shout out for : KaylaLovyana1, snowballuv, Miya-channn
.
.
.
Kuroo tersadar dengan rasa perih yang menjalar dibagian tangan kanannya. Ia bangun, melihat dirinya sendiri dari pantulan pintu kaca di ruangan putih dengan banyak alat-alat kesehatan.
Kuroo sadar Ia berada dirumah sakit ketika melihat seluruh lengannya terbalut perban putih beserta selang infus di bagian punggung tangan.
Terasa begitu nyeri, berdenyut-denyut sampai Kuroo sendiri tak berani memegang lengannya.
"Ah, udah sadar rupanya." Tiba-tiba suara seseorang menyapa. Dihadapannya, ada seorang pemuda masuk kedalam ruangan.
Kuroo tidak mengenalinya, tapi orang tersebut memiliki pewarakan rambut yang mirip dengan milik Iwaizumi. Dan Kuroo mengamatinya dari atas sampai bawah.
Orang itu dari sekolah Aoba Johsai juga, terlihat dari seragamnya.
"Kuroo Tetsurou?" Panggil orang itu, terkesan bertanya.
"Ada keperluan apa sama gua?" Kuroo bertanya balik tanpa basa-basi.
"Matsukawa Issei, teman Hanamaki." Tapi Matsukawa tak mengindahkan pertanyaannya, justru memperkenalkan diri.
Kepala Kuroo berdenyut mendengar nama yang disebut, Hanamaki... Yang Ia selamatkan?
"Hanamaki..? Si rambut pink?"
Matsukawa mengangguk. "Ya, dan dia sekarat sekarang." Ia tersenyum sedih ketika melihat raut wajah Kuroo langsung berubah terkejut.
"Gua gak ada maksud apapun, gua cuma mau bilang makasih karena lo udah nyelametin makki. Dan gua berharap makki bisa tetap hidup dan gak sia-siain nyawa nya. Dia harus hidup buat menghargai usaha lo." Ujar Matsukawa.
Netra Kuroo yang tadinya melebar berubah kembali menjadi biasa. Kuroo mengerti, Matsukawa berusaha menghibur dirinya sendiri.
"Sama-sama, gua juga berharap si anak meme itu selamat." Sahut Kuroo.
Matsukawa tersenyum, Ia juga mengharapkan hal yang sama.
"Gua pengen liat kondisinya dia.." Gumam Kuroo.
Matsukawa tanpa banyak cakap, menyetujui kemauan Kuroo. Ia menggunakan kursi roda yang disediakan disana dan membantu Kuroo menaikinya.
Kuroo tidak percaya kalau Ia akan mengalami hal seperti ini. Duduk di kursi roda, dibantu didorong oleh seseorang yang baru pertama kali Ia temui. Hebat. Kuroo menertawakan dirinya sendiri dalam hati.
———
Ruangan Hanamaki tidak begitu jauh dari ruangan Kuroo dirawat. Hanya beberapa langkah kaki dan mereka sampai tepat setelah dua ruangan IGD lain terlewati. Selisih 3 ruang. Kuroo di ruangan 1 sedangkan Hanamaki di ruang 4.
Mereka tidak dapat masuk kedalam ruangan tempat Hanamaki dirawat. Namun Kuroo dapat melihat dari balik kaca transparan disana. Ia melihat Hanamaki tidur dengan tenang, banyak perban membalut di beberapa bagian tubuhnya. Kuroo meringis memikirkan bagaimana sakitnya rasa yang dialami Hanamaki.
Lukanya sendiri saja sudah perih dan berdenyut, apalagi luka Hanamaki.
"Dia belum sadar sampai sekarang." Ujar Matsukawa.
Kuroo meliriknya, Matsukawa terlihat melamun dengan tatapan yang tak dapat Ia artikan.
"Gua yakin dia bisa selamat kok." Bujuk Kuroo.
Matsukawa menghela nafas untuk terakhir kalinya kemudian mengangguk sambil tersenyum kepada Kuroo. Sebenarnya Matsukawa bukan orang yang banyak cakap, namun karena merasa berhutang rasa terima kasih kepada Kuroo, Ia pun mengajak pemuda berambut cepmek itu untuk mengobrol sembari menunggu Hanamaki sadar.
.
.
.
Tbc.
MAAF IDE HILANG SEMUA MAKANYA INI BOOK NGANGGUR SAMPE 4 BULAN :')
Author masih hidup kok 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine. [岩及]
Fiksi Remaja"Jangan sentuh apa yang telah menjadi milikku. " Disaat Oikawa butuh pertolongan, Iwaizumi ada disana. Menyeringai puas merasakan kemenangan karena selalu dapat melindungi Oikawa tepat waktu. When you're obsessed about someone, you will try everyth...