32 : Penjelasan Akhir

903 55 51
                                    

Komen yang banyak 👍🏻

.

.

.

"Oi, Oikawa! Mau kemana?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oi, Oikawa! Mau kemana?!"

Derap langkah cepat terlanjur menggema bersamaan dengan teriak penasaran dari Matsukawa yang diam di tempat dan tidak berniat mengejarnya.

"Mau kemana dia?" Tanya Matsukawa kepada Kyotani yang notabene-nya adalah orang terakhir yang berbicara dengan Oikawa.

Kyotani terdiam sejenak karena ragu apakah harus menjawab atau tidak. Namun guncangan di bahu sebagai ancaman memunculkan tanda peringatan penuh antisipasi. 

"Oikawa-san pergi untuk menemui Iwaizumi-san di lantai 1."

Oh, andai skenario akan berjalan indah sesuai kemauan manusia. Namun Tuhan berkehendak atas semuanya. Takdir memang di tangan Tuhan, namun manusia yang menentukan alurnya. Mana tahu, Iwaizumi akan hidup atau tidak setelah ini.

Kemarahan Matsukawa terlalu meluap sampai tidak bisa disebut 'kemarahan manusia' lagi.

●○●○●○●○

Lagi-lagi, Oikawa sampai di depan pintu nomor 10 dengan keringat yang mengucur deras dari pelipis dan nafas yang tergesa-gesa. 

Riuh ramai terdengar jelas ketika Oikawa berdiri tegap di depan pintu, Ia menerka apa yang berada di dalam sana, dan dengan posisi seperti apa.

Clack

Pintu terbuka, dan Oikawa akhirnya melihat lagi wajah lama yang sama namun kali ini penuh bekas luka.

'Iwa-chan.' Oikawa memanggil dalam hati, matanya terlalu terpaku melihat kondisi Iwaizumi. Ia benar-benar tidak percaya dengan Iwaizumi yang sekarang. Seluruh wajahnya lebam dan beberapa dilapisi perban, bahkan tatapan matanya hampa.

Dua orang polisi menoleh, menghentikan aktivitas mereka dalam menginterogasi Iwaizumi. Dan ketika netra hijau itu melirik sadar akan kehadiran mate-nya, Ia terpaku.

Ah, menyedihkan.

Kenapa harus disaat seperti ini? Kenapa Oikawa harus melihat Iwaizumi dalam keadaan seperti ini?

"Tooru—"

"Iwaizumi." Oikawa memotong, Ia menatap tidak percaya. "Kenapa?"

Belum sempat menjawab, tiba-tiba suara benturan keras terdengar, bergesekan dengan fabrik baju Oikawa. Dan sebelum otaknya dapat memproses informasi, Matsukawa sudah berada di depan Iwaizumi dengan tangan mengepal.

Mine. [岩及]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang