11 : Alert!

1.3K 117 17
                                    

.

.

.

Ah, sejak kapan situasinya menjadi seperti ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah, sejak kapan situasinya menjadi seperti ini?

Seseorang mengetuk-ngetuk pintu bilik paksa, meminta Oikawa untuk keluar dengan alasan bahwa orang itu kebelet buang hajat. Tapi dari sekian banyak bilik, kenapa harus yang ditempati Oikawa? Bahkan Oikawa dapat menebak dari dalam sana bahwa deretan bilik lain pasti kosong. Oikawa jadi takut.

Meski pada akhirnya brunette itu memilih untuk keluar. Benar saja, saat pintu dibuka dua orang langsung memojokkan dirinya ke dinding. Tubuhnya tertahan. Oikawa panik, salah satu dari mereka membungkam mulutnya dengan lakban. Ia berteriak dan meronta, tapi 2 lawan 1 bisa apa?

Seorang pemuda berbadan paling besar mulai menyentuh beberapa bagian tubuhnya dari luar.

"Gua denger, lo seorang omega? Apa itu benar?" Tanya pemuda kekar itu.

Oikawa enggan menjawab, postur tinggi dan besar orang itu membuatnya ngeri. Bukan karena Oikawa takut melawan, Ia takut dengan aura feromonnya. Karena aroma feromon pemuda itu kuat sekali, jika pemuda itu mengeluarkan lebih, Oikawa yakin dirinya akan langsung tersungkur ke lantai.

Tiba-tiba pemuda itu menggerayangi tubuh Oikawa membuat sang empunya yang disentuh berteriak meronta. Ia ingin lari dari sana. Sialan, Ia tidak bisa. Kedua tangannya ditahan dua anak buah pemuda itu.

"MMPH! MMM–!"

Lehernya disentuh, salah satu tangan pemuda itu menyelinap masuk kedalam seragam putih Oikawa. Dan sang empunya terkesiap dengan perlakuan asing tersebut. Tubuhnya sensitif, sedikit sentuhan saja bisa membuat si brunette melenguh.

"Hee, beneran omega." Mendengar lenguh kecil lolos, pemuda itu menyeringai dan semakin dalam menjelajahi bagian tubuh atas Oikawa. Wajahnya Ia dekatkan ke ceruk leher mulus itu lalu mengendusnya. Oikawa berteriak tertahan, Ia harus lari sekarang juga. Ia teringat perkataan ibunya, jangan sampai membiarkan orang asing mengklaim tandanya apalagi bukan orang yang Ia cintai.

Oikawa menggeleng kuat-kuat, berusaha mempersulit akses pemuda kekar itu untuk tidak menyentuh tanda-nya.

"MFH! MMMPHH!!!" Ia berusaha melepaskan diri, tapi hasilnya nihil.

"Ck, hei pegangin yang bener dong!" Pemuda itu memerintah ke dua anak buahnya dengan nada kesal, mereka menurut. Oikawa semakin tidak berdaya.

Matanya membulat saat pemuda itu tiba-tiba mengeluarkan feromon alphanya untuk bereaksi dengan feromon Omega Oikawa. Badan si brunette seketika lemas, jantungnya memacu dengan cepat. Feromon alpha yang kuat dengan wangi khas vanilla membuat wajah Oikawa merona merah.

Enak. Ia ingin memilikinya.

Akal sehatnya berganti dengan gairah panas, meski matanya berair, Oikawa maju mendekati alpha itu, Ia mulai terpengaruh. Dengan mata berkaca Ia memohon agar pemuda itu segera melakukan sesuatu padanya.

"Omega nakal. Lo emang pengen gua melakukan hal tak senonoh ya? Baiklah, dasar tidak sabaran."

Feromon yang tadinya hanya bereaksi karena terpicu, kini berganti menjadi heat. Ia semakin tak terkontrol, bahkan kedua anak buah yang menahannya ikutan terbawa suasana.

Oikawa duduk dilantai, satu kakinya diangkat keatas dan seragam bagian atasnya setengah terbuka menampilkan dada putih mulus. Matanya berair, tubuhnya berkeringat, bagian bawahnya banyak mengeluarkan cairan basah dan aneh.

Siapa yang tidak tergiur jika disuguhi pemandangan bagus seperti ini?

Tanpa menunggu apapun, pemuda itu mendekat, membuat sebuah tanda di leher jenjang Oikawa, menandainya dengan kissmark di dekat scent gland.

Nikmat mana lagi yang Ia dustakan?

Oikawa menangis, akal sehatnya berkata Ia tidak menyukai ini, tapi tubuhnya tidak bisa berhenti.

Oikawa tidak mau, Ia tidak menyukainya.

Tiba-tiba wajah sahabatnya terlintas di pikiran, Oikawa berharap Iwaizumi datang dan menyelamatkannya.

Oikawa tidak mau dengan orang ini, Ia mau sahabatnya. Oikawa hanya ingin melakukannya dengan Iwaizumi.

Oikawa mau Iwaizumi.

'Iwa-chan, tasukete.' Harap terakhir Oikawa.

.

.

.

Tbc.

Mine. [岩及]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang