27 : Help!

645 60 79
                                    

.

.

.

Trigger Warning : blood, injury, senjata tajam, sedikit gore!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Trigger Warning : blood, injury, senjata tajam, sedikit gore!

"Iwaizumi, stop!" Hanamaki berseru kencang ketika tangan menggenggam benda tajam hampir menusuk lehernya. "Ah, stop wa!!"

Beberapa kali Hanamaki memanggil namanya untuk menyadarkan sisi Iwaizumi yang begitu menyeramkan.

Sudah hampir 15 menit sejak ketahuan bersembunyi, berkali-kali Hanamaki menghindar dari serangan cutter yang siap menusuknya kapan saja.

Ketika Hanamaki berusaha berlari, Iwaizumi pasti sudah berada selangkah di depannya.

"Sial!"

"Mau kemana lo?" Iwaizumi menyeringai, tenaganya tidak main-main. Meski Hanamaki selalu berhasil menghindar dari serangan cutter, tapi entah kenapa benda tajam itu tak berhasil lepas dari tangan sang empunya.

"Sialan, lepasin!!!" Ia menendang-nendang udara ketika kakinya dicengkram Iwaizumi.

"AKH!"

Sial sekali, kaki kirinya tergores dengan ujung cutter lancip karena Ia terus berontak. "Sakit!"

Hanamaki menahan perih. Namun Iwaizumi tidak berhenti sampai disitu. Ia menyeret Hanamaki yang telungkup di tanah mengerang kesakitan.

"Lepasin!!!"

"Diem!"

Iwaizumi mendorong tubuhnya sampai membentur dinding gang yang begitu gelap. Matanya menyala begitu merah menatap Hanamaki yang lemas karena kakinya tersayat tak sengaja sampai mengeluarkan banyak darah.

Ia tersenyum puas. Bangga dengan dirinya sendiri karena berhasil sejauh ini.

"Lo tau? Kalo lo semua gak ikut campur, mungkin ini gak akan terjadi, makki." Ia mencondongkan tubuhnya mendekat, "mungkin kalian bakal tetep jadi temen gua. Kalian semua pengkhianat. Kenapa kalian menghambat aksi gua buat ngelindungin Oikawa? Ini semua tuh demi Oikawa, demi Oikawa gua tercinta, gua rela ngelakuin apapun."

"Wa... Stop..." Hanamaki menggeleng lemah. Tentu saja, ini semua salah. Apa yang Iwaizumi telah lakukan dan katakan padanya, adalah salah. Melindungi dengan cara menyakiti orang lain? Salah besar.

"Kenapa..?"

"K-kenapa lo lakuin ini..? Kalo demi ngelindungin Oikawa.. K-kenapa lo ngelukain gua..? Kita kan.. Temen.."

Iwaizumi tertawa. Gelegarnya terdengar dari ujung ke ujung.

"Pertanyaan konyol. Kenapa? Gua gak suka kalo orang ikut campur bahkan sampai nyentuh Tooru. Asing ataupun dekat, gua bakal ngelakuin apapun demi ngelindungin orang yang gua cinta." Cutter yang tadinya hanya nganggur di tangan kanan Iwaizumi, kini dibawa naik ke sampai ujung lancipnya menyentuh kulit leher Hanamaki. "Bahkan jika harus bunuh teman sekalipun."

Mine. [岩及]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang