24 : Ungkap

847 76 34
                                    

.

.

.

Oikawa masih belum masuk sekolah, apalagi sekarang Nee-san sudah mengetahui apa yang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oikawa masih belum masuk sekolah, apalagi sekarang Nee-san sudah mengetahui apa yang terjadi.

Ia memaksa Oikawa untuk bercerita yang sebenarnya karena Nee-san merasa ada yang tidak benar dari tingkah laku adiknya.

Jangan salah, Nee-san itu anak psikologi.

Benar saja, ketika di telusuri lebih lanjut, rupanya penyebab Oikawa menjadi seperti itu adalah karena sahabatnya sendiri.

Nee-san marah, pasti. Tapi bukan itu hal yang harus diperhatikan sekarang. Nee-san lebih khawatir dengan kondisi Oikawa yang semakin hari semakin memburuk.

Belakangan ini, Oikawa sering mual dan selalu ingin muntah, tapi tidak ada yang keluar. Nafsu makannya juga naik turun, kadang meninggi sampai benar-benar menghabiskan satu bakul nasi. Atau nanti ada saat dimana Oikawa tidak ingin makan sama sekali selama seharian penuh.

Nee-san adalah orang yang peduli. Ia merawat adiknya dengan begitu cekatan. Ia juga terus mencari cara agar bisa membuat Oikawa senang kembali.

Kadang disaat Iwaizumi datang menjenguk, Nee-san selalu menolak dengan beralasan banyak. Intinya, Ia berusaha agar Iwaizumi tidak bertemu dengan Oikawa. Karena Ia tahu, pembangkit rasa trauma adiknya adalah Iwaizumi. Dan Ia tidak akan membiarkan hal buruk terjadi karena kedatangan Iwaizumi.

●○●○●○●○

Matsukawa curiga. Bukan, bukan curiga lagi. Ia benar-benar merasa bahwa dia adalah tersangkanya.

Dia, Iwaizumi Hajime.

Kini Matsukawa tengah berkumpul dengan beberapa kouhai tim voli mereka beserta Hanamaki.

Mereka berada di meja besar dengan beberapa kursi di ruang rapat OSIS. Kebetulan, Yahaba merupakan anak OSIS, jadi mereka bisa meminjam ruangan rapat untuk sementara.

"Matsukawa-san," Panggil Yahaba setelah keheningingan melanda cukup lama.

"Apa ada sesuatu yang ingin dibicarakan?" Tanya Yahaba.

"Bener, lo mau ngomongin apa tsun? Kenapa manggil kita ke sini?" Kini giliran Hanamaki yang menyahut bertanya.

Matsukawa mengambil tempat di bagian ujung. Setelah duduk, Ia melipat kedua tangannya lalu berujar.

"Gua mau ngomong sesuatu, tapi pertama. Tolong tutup mulut soal ini."

"Lo semua sadar gak sih sama perubahan sikap Iwaizumi akhir-akhir ini?" Tanya Matsukawa.

Kunimi dan Yahaba saling tatap. Berbeda dengan Kindaichi dan Hanamaki yang malah berkedip bingung.

Melihat perubahan ekspresi tiap temannya yang berbeda, Matsukawa menghela nafas. "Gua rasa belom semuanya tau." Ujarnya.

Mine. [岩及]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang