.
.
.
Flashback
"Jadi, apa rencananya?"
"Pertama, Makki, lo harus jadi umpan buat nyingkirin Iwaizumi sejauh mungkin dari kita. Kalau lo udah pergi sama dia nanti, kita langsung tancap gas kerumah dia dan ngegeledah apapun buat dijadiin barang bukti."
"Tapi Matsukawa-san, rumah Iwaizumi-san bukannya ada passwordnya? Seingatku pintu rumahnya sudah menggunakan pintu otomatis kunci." Yahaba bertanya.
"Oh, soal itu tenang aja. Gua masih inget sandi rumahnya." Jawab Matsukawa, lebih tepatnya Ia tahu password pintu rumah Iwaizumi karena pernah mencuri pandang melihatnya.
"Ada lagi yang mau ditanyain?" Ujar Matsukawa.
Kunimi mengangkat tangannya, "ano, aku memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Bagaimana kalau misalnya Iwaizumi senpai lebih pintar dari yang kita kira?"
"Maksudnya?" Tanya Matsukawa.
"Etto, misalnya rumahnya. Biasanya rumah yang terkesan sepi itu banyak pengamanannya. Gimana kalau ternyata Iwaizumi senpai memiliki akses atas rumahnya sendiri kayak barang elektronik yang bisa melacak pergerakan?"
Benar juga. Matsukawa tidak berpikir sampai sejauh itu. Tapi Ia sempat antisipasi kalau semisal hal itu terjadi. "Berarti kita harus bergerak lebih cepat sebelum dia nyadar. Makki, sebisa mungkin lo bikin dia sibuk biar dia gak ngeliatin ponselnya. Ajak dia ngobrol atau apa kek gitu."
Hanamaki mengacungkan dua jempol pada Matsukawa. "Beres."
"Udah, kalo gitu gak ada lagi kan?"
Semua yang ada diruangan mengangguk mantap. Berharap dalam diri masing-masing agar semua lancar. Karena mereka akan mengungkap sebuah kejahatan.
Tanpa siapapun sadari, di luar ruangan, di lorong itu, seorang pemuda berdiri sambil menyeringai.
Seakan dapat harta karun di goa rahasia terpencil tanpa ada seorangpun yang tahu, seolah hanya Ia yang mengetahui semuanya.
●○●○●○●○
Lima belas menit setelah Hanamaki pergi bersama Iwaizumi, Matsukawa dan kawan-kawan sampai di kediaman Iwaizumi.
Rumahnya minimalis, tidak kecil namun juga tidak besar. Dengan cat vintage serta halaman kecil di depannya. Terlihat seperti rumah biasa dan normal.
Namun siapa yang sangka, pemiliknya begitu buas dan liar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine. [岩及]
Подростковая литература"Jangan sentuh apa yang telah menjadi milikku. " Disaat Oikawa butuh pertolongan, Iwaizumi ada disana. Menyeringai puas merasakan kemenangan karena selalu dapat melindungi Oikawa tepat waktu. When you're obsessed about someone, you will try everyth...