.
.
.
"Lo dapet hasil apa, Matsun?" Hanamaki Takahiro bertanya pada teman seper-meme-an nya Matsukawa Issei. Kepalanya iseng mengintip kertas yang dipegang Matsun dengan penasaran.
"Kepo." Matsukawa dengan segera menyembunyikan kertas tes nya. Ia menggeleng sambil tersenyum tipis kepada Hanamaki.
"Cih, gak asik lo." Hanamaki merengut.
Matsukawa tertawa, Ia lantas mengelus gurau kepala Hanamaki. "Lo duluan kasih tau." Ujarnya, Ia melihat Hanamaki yang salah tingkah sambil menahan senyumnya.
Hanamaki menurut, Ia mengalah untuk memberi tahu duluan Secondary Gender yang Ia dapat. Kertas tes ditangannya Ia buka lalu ditunjukkan ke Matsukawa tanpa ragu.
Hanamaki Takahiro, 17 tahun. Secondary Gender : Beta
Beta, yang netral.
Jujur Matsun agak kecewa dengan hasil itu, Ia jadi tidak tahu akan berpasangan dengan siapa. Ia pikir, Mate-nya adalah Hanamaki (kalau misal Hanamaki Omega, sayangnya dia beta).
"Nah, sekarang giliran gua liat punya lo!" Hanamaki menyahut, tanpa menunggu Ia langsung merebut kertas tes Matsukawa kemudian melihat hasil tes itu dan tercengang.
Matsukawa Issei, 17 tahun. Secondary Gender : Alpha
Oh, Alpha.
"Wow.." Hanamaki bergumam seolah terkesan kagum, Ia tak menyangka Matsun akan mendapatkan Alpha. Sayang sekali mereka tidak bisa melakukan proses mate/bonding. Karena hal itu hanya bisa dilakukan oleh Alpha ke Omeganya.
'Kalo gitu Matsun pasti bakal nyari Mate-nya, yang jelas bukan gua.' Pesimis Hanamaki dalam hati.
Ia mengembalikan kertas Matsukawa dan mengambil kembali kertas miliknya. "Lo beruntung."
"Enak ya jadi alpha, bisa memerintah. Gua pernah denger katanya perintah alpha itu mutlak." Hanamaki mengakui namun Matsukawa malah mengangkat satu alisnya bingung. Ia baru tahu jika ternyata seperti itu.
"Coba aja gua jadi alpha, pasti emak gua bakal gua babuin soalnya dia sering babuin gua sampe gua encok tiap hari nguli jadi tukang benerin rumah, hiks."
"Hahaha." Matsukawa tertawa melihat ekspresi pasrah Hanamaki. Ide bagus, mungkin lain kali akan Ia coba saran itu.
"Oh iya, btw Iwa sama Oik dapet apa ya?" Matsun menggedikkan bahu, "kita samperin aja kuy."
Hanamaki mengangguk, Ia juga memiliki rencana gampang seperti itu. Emang ya, sesama memewers pasti berbagi pikiran yang sama.
●○●○●○●○
Oikawa berjalan di sepanjang koridor dengan wajah kecewa dan masam. Ia bengong saat mendapati hasil tes nya karena tidak sesuai ekspetasi atau harapannya.
Tapi, Ia harus tetap pura-pura memasang wajah bahagia saat sampai di gym nanti karena tidak mau raut wajahnya yang sekarang dilihat teman-teman klubnya.
"Ah, sial!" Decak Oikawa.
Hasil tes nya Ia remas dengan kasar hingga menjadi bulat lecek tak karuan. Ia kantongi kertas itu di saku celananya.
Ia pun bergegas menuju gym untuk bertemu dengan teman-temannya yang lain karena mereka ada latihan hari ini.
.
.
.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine. [岩及]
Teen Fiction"Jangan sentuh apa yang telah menjadi milikku. " Disaat Oikawa butuh pertolongan, Iwaizumi ada disana. Menyeringai puas merasakan kemenangan karena selalu dapat melindungi Oikawa tepat waktu. When you're obsessed about someone, you will try everyth...